Tol Makassar New Port Ditargetkan Tuntas pada 2023
Pembangunan jalan tol terus didorong untuk menekan biaya logistik dan mempercepat pertumbuhan kawasan. Sinergi para pihak diharapkan mempercepat program-program strategis di bidang infrastruktur.
Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan Jalan Tol Makassar New Port yang terkoneksi dengan pelabuhan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ditargetkan tuntas pada Juni 2023. Pembangunan jalan sepanjang 3,2 kilometer tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing kawasan industri serta menekan biaya logistik atau distribusi barang dan jasa antarwilayah.
Pembangunan Jalan Tol Makassar New Port merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) pemerintah pusat yang dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Usaha Jalan Tol. Adapun pembebasan lahan untuk proyek ini dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengemukakan, pembangunan jalan tol di Indonesia menjadi salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi karena mampu menurunkan biaya logistik dan memangkas waktu tempuh ditribusi barang dan jasa antarwilayah.
Pembangunan Jalan Tol Makassar New Port yang akan mendukung operasional Pelabuhan Makassar New Port diperkirakan memiliki kapasitas 900.000 twenty-foot equivalent unit/unit ekuivalen 20 kaki atau 6,1 meter (TEUs) pada tahun 2023. Jalan akses tol itu diharapkan meningkatkan daya saing kawasan industri, memicu pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan pemerataan hasil pembangunan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat di Sulawesi Selatan.
”Saya berpesan agar setelah ground breaking ini, konstruksi (tol) segera dimulai sehingga dapat selesai sesuai target Juni 2023 atau bahkan bisa lebih cepat,” ujar Fatah dalam peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP), Senin (7/2/2022), di Makassar, yang diselenggarakan secara hibrida.
Proyek jalan akses Tol Makassar New Port pada lahan seluas 2,74 hektar akan dibangun dalam tiga tahap, yakni tahap pertama dari arah pelabuhan lama (Jalan Tol Seksi 1) menuju Makassar New Port. Sementara pembangunan tahap kedua akan dilakukan dari arah Bandara Sultan Hasanuddin (Jalan Tol Makassar Seksi IV) menuju ke Makassar New Port.
Fatah mengingatkan, membangun dengan cepat atau tepat waktu saja belum cukup, tetapi harus tetap menjaga kualitas dan lingkungan. ”Jalan tol yang akan dibangun memenuhi kriteria-kriteria desain yang sudah dipersyaratkan standar pelayanan minimal, serta menerapkan ruang bebas dalam rangka meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna jalan,” katanya.
Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk, M Ramdani Basri, menambahkan, pembangunan jalan akses Tol Makassar New Port merupakan lanjutan dari komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dengan menciptakan konektivitas daerah, khususnya di Makassar.
”Kehadiran Tol Makassar New Port ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, distribusi logistik, dan memperlancar jalur ekspor dan impor, serta menjadi salah satu solusi mengurai kemacetan angkutan barang atau logistik dengan akses langsung dari dan menuju ke Makassar New Port,” ujarnya.
Terkait konektivitas pelabuhan, menurut Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta, Makassar New Port juga akan ditopang oleh akses kereta api yang langsung masuk ke pelabuhan. Saat ini, pembebasan lahan untuk jalur kereta api sudah tuntas sehingga jalur kereta rute Makassar-Pare Pare bisa segera dibangun dan ditargetkan selesai pada akhir 2022. ”Pelabuhan ini juga mendapat keuntungan konektivitas lebih baik lagi,” ucapnya.
Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaeman menyampaikan, pembebasan jalan tol untuk akses ke Makassar New Port terhitung singkat karena dukungan semua pihak. ”Sinergitas ternyata bisa memudahkan segalanya. Kalau bisa dipermudah, kenapa dipersulit? Jajaran forum koordinasi pimpinan daerah siap mengawal pembangunan karena waktu yang harus kita kejar untuk percepatan ekonomi,” ujarnya.