Pembangunan Makassar New Port terus berlanjut dan saat ini akan dibarengi dengan pembangunan akses tol yang menghubungkan pelabuhan dengan tol eksisting.
Oleh
Reny Sri Ayu
·4 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — PT Pelindo IV berencana membangun akses jalan tol yang menghubungkan Pelabuhan Baru Makassar atau Makassar New Port dengan Jalan Tol Makassar. Hal ini untuk menunjang akses dan operasional pelabuhan terbesar di kawasan timur Indonesia tersebut.
Untuk pembangunan jalan tol ini, PT Pelindo IV saat ini melakukan sosialisasi pembebasan lahan dan menyusun dokumen. Anggaran pembangunan jalan tol masuk dalam bagian anggaran proyek pembangunan Makassar New Port (MNP) secara keseluruhan. Adapun pekerjaan akan dilakukan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Direktur Teknik PT Pelindo IV Prakosa Hadi Takariyanto di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (19/5/2021), mengatakan, salah satu yang penting untuk menunjang akses ke MNP adalah jalan tol. ”Saat ini, untuk menuju MNP, kendaraan harus melewati wilayah Pasar Pannampu dan Jalan Galangan Kapal yang sangat padat. Karena itu, jalan tol jadi solusi,” ujarnya.
Dia menambahkan, menurut rencana, jalan tol akan dibangun menghubungkan tol eksisting secara langsung ke MNP. Jika pembebasan lahan telah tuntas, menurut rencana, tahun ini juga akan dimulai pekerjaan fisiknya oleh Kementerian PUPR. ”Rencana pengerjaan fisik satu tahun,” kata Prakosa.
Selama ini, untuk menuju MNP, akses yang dilalui adalah jalan padat dan sempit di Pasar Pannampu dan Jalan Galangan Kapal. Tak hanya sempit dan padat, keberadaan pedagang di tepi jalan juga menghambat lalu lintas. Hal ini menyebabkan sering terjadi kemacetan parah di jalur tersebut.
Makassar New Port adalah salah satu proyek strategis nasional yang akan menjadi pelabuhan terbesar di kawasan timur Indonesia. Pelabuhan ini diharapkan memperlancar arus logistik barang di kawasan ini.
Pembangunan MNP dilakukan dalam tiga tahap, yakni 1A, 1B, dan 1C. Pada 2 November 2018, pembangunan MNP Tahap 1A sudah rampung 100 persen dan sudah beroperasi. Adapun tahap 1B dan 1C saat ini progresnya hampir mencapai 70 persen.
Pembangunan jalan tol masuk dalam bagian pembangunan MNP. Direncanakan tahap 1B dan 1C rampung tahun 2024. Saat ini, dermaga yang ada memiliki panjang 362 meter dan sudah melayani 680 call kapal. Menurut rencana, pada 2023, dermaga MNP akan memiliki panjang 1.642 meter.
”Sejak beroperasi pada November 2018 hingga tahun ini, MNP sudah melayani 267.300 TEUs peti kemas di atas lahan penumpukan seluas 16 hektar. Ditargetkan pada 2023 mendatang luas lapangan penumpukan peti kemas MNP menjadi 56 hektar,” kata Prakosa.
Prakosa mengatakan, jika tahap 1B dan 1C rampung, maka pelabuhan ini mampu melayani kegiatan bongkar-muat kontainer hingga 2,6 juta TEUs per tahun. Itulah mengapa akses tol dinilai penting untuk menunjang aktivitas MNP.
Terkait pembangunan akses tol ini, pihak PT Pelindo IV bertemu pihak Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar, dan sejumlah instansi terkait pada Selasa (18/5). Pembahasan ini di antaranya untuk meminta dukungan pemprov dan pemkot dalam pembebasan lahan.
Saat ini, kondisi jalan yang ada tidak sejalan dengan konsep pelabuhan yang berskala internasional.
Pertemuan dihadiri Direktur Utama PT Pelindo IV Prasetyadi, Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani, Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulsel Bambang Priono, dan Kepala Dinas Pertanahan Kota Makassar Manay Sofyan.
Prasetyadi mengatakan, nantinya MNP menggunakan konsep green port dan smart port. Jika beroperasi penuh, MNP juga akan menjadi hub di wilayah timur Indonesia. ”Untuk mendukung pelabuhan yang berskala internasional, kita memang membutuhkan adanya jalan akses, penghubung antara jalan tol eksisting dengan MNP. Saat ini, kondisi jalan yang ada tidak sejalan dengan konsep pelabuhan yang berskala internasional,” ujarnya.
Dia melanjutkan, hal ini bisa terwujud dengan mudah jika didukung oleh Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar, kementerian, serta lembaga terkait seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Terkait soal ini, M Ramdhan Pomanto mengatakan, pihaknya mendukung rencana pembangunan akses jalan tol tersebut. Pada prinsipnya, Pemkot juga ingin mempercepat akses jalan tol menuju MNP tanpa mengganggu delianisasi rel kereta api.
”Saya berharap, bangun komunikasi yang baik serta pelibatan masyarakat sekitar MNP. Fasilitas umum di area ini juga kiranya dapat ditingkatkan melalui program CSR Pelindo IV,” katanya.
Untuk pelibatan masyarakat, Direktur Teknik Pelindo IV Prakosa Hadi Takariyanto mengatakan, sejak awal konstruksi MNP, sudah melibatkan masyarakat setempat. Ini, antara lain, para pekerja yang menginap dan memenuhi kebutuhan konsumsi mereka melalui masyarakat setempat.
Dia juga menuturkan, rencana program padat karya pada akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022. Program padat karya ini membutuhkan sekitar 500 tenaga kerja lokal untuk memasang paving block untuk luasan sekitar 100 hektar.