Pariwisata akan terus digerakkan dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Berbagai promosi, seperti potongan harga, diharapkan menarik minat publik.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah terus mendorong pergerakan industri pariwisata menjelang akhir tahun. Pandemi Covid-19 yang dinilai cukup terkendali di Indonesia diharapkan dapat menggeliatkan sektor pariwisata di dalam negeri, dengan mengacu pada protokol kesehatan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno mengemukakan, pemerintah telah memutuskan untuk tidak menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Ekonomi pariwisata akan terus digerakkan dengan penerapan protokol kesehatan selama periode libur Natal-Tahun Baru, di samping penerapan sertifikasi kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) untuk memberikan kenyamanan dan keamanan wisatawan.
Mulai tahun 2022, penerapan CHSE akan diperkuat dalam bentuk Standar Nasional Indonesia (SNI). Upaya kolaborasi berbagai pihak diharapkan dapat mendukung kebangkitan pariwisata, membuka peluang usaha dan lapangan kerja, serta mendorong pariwisata di dalam negeri.
”Penerapan protokol Covid-19, CHSE, dan protokol lainnya untuk memastikan kita yang per hari ini belum ada (kasus) varian Omicron bisa terus mengendalikan keadaaan,” kata Sandiaga, dalam pembukaan pameran ”Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2021: The Biggest Travel Deals”, di Jakarta, Jumat (10/12/2021).
Upaya kolaborasi berbagai pihak diharapkan dapat mendukung kebangkitan pariwisata, membuka peluang usaha dan lapangan kerja, serta mendorong pariwisata di dalam negeri.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra, mengemukakan, GATF 2021 diharapkan mampu menggerakkan pariwisata terutama menjelang akhir tahun dan menyambut tahun 2022. Pameran perjalanan wisata itu menawarkan promosi, terutama untuk rute perjalanan dalam negeri, guna mendukung kebangkitan sektor pariwisata Indonesia.
GATF 2021 yang diselenggarakan bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menawarkan diskon tiket penerbangan hingga 80 persen untuk rute Jakarta ke 11 destinasi wisata domestik, diskon 45 persen rute domestik lain, serta diskon 18 persen untuk rute internasional.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menambahkan, pandemi Covid-19 masih terus berlangsung sehingga mobilitas dan aktivitas masyarakat terbatas. Sektor pariwisata sangat terdampak.
Namun, sejalan dengan cakupan vaksin yang terus meningkat, pemerintah mulai membuka pariwisata dan pengaturan mobilitas perjalanan dengan penerapan protokol kesehatan. Sekitar 11.000 lokasi wisata di 34 provinsi di Indonesia sudah dibuka dan wajib tersertifikasi CHSE, mencakup aspek kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kepedulian lingkungan.
Untuk mendorong geliat pariwisata, Garuda dan BNI bersinergi dengan menggelar pameran perjalanan beserta program diskon dan promo. Pameran GATF diharapkan mendukung pariwisata Indonesia, serta menumbuhkan perekonomian Indonesia. ”Di masa pandemi, sektor pariwisata sangat terdampak. Saat ini, kondisi pariwisata sudah mulai menggeliat dengan kondisi yang terus membaik,” katanya.
Sekitar 11.000 lokasi wisata di 34 provinsi di Indonesia sudah dibuka dan wajib tersertifikasi CHSE, mencakup aspek kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kepedulian lingkungan.
Sebelumnya, terkait karantina kedatangan internasional, Pemerintah Indonesia memperpanjang wajib waktu karantina dari tujuh hari menjadi 10 hari untuk meminimalkan penyebaran Covid-19. Penetapan ini berlaku bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing yang datang dari negara-negara yang belum terkonfirmasi Omicron.
Pemerintah juga akan mengevaluasi pembukaan destinasi wisata untuk wisman secara berkala dan ini akan dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi serta Kementerian Luar Negeri. Jumlah negara ini terus dievaluasi karena akan ada beberapa negara yang mengalami lonjakan peningkatan kasus, baik sebelum varian Omicron menyebar maupun saat Omicron mulai menyebar ke sejumlah negara.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, pihaknya mendukung kebijakan karantina yang kini diberlakukan oleh pemerintah. Namun, apa pun kebijakan karantina yang diberlakukan, belum akan mendatangkan wisman ke Indonesia, kecuali warga negara asing yang datang dengan skema koridor perjalanan wisata (travel corridor), dan warga negara Indonesia seusai bepergian dari luar negeri.
”Sejak Bandara I Gusti Ngurah Rai dibuka kembali untuk kunjungan wisman 19 negara, belum ada wisman datang hingga sekarang. Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari jumlah kasus Covid-19, kebijakan pelarangan transit penerbangan, hingga visa,” kata Maulana.