Tol Layang Kelapa Gading-Pulo Gebang Diharapkan Percepat Distribusi Logistik
Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol layang Kelapa Gading-Pulo Gebang. Distribusi logistik diharapkan lebih cepat karena jalan tol ini terkait dengan Kawasan Ekonomi Khusus Marunda dan Pelabuhan Tanjung Priok.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan enam ruas jalan tol dalam kota atau tol layang dalam kota Jakarta segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang sepanjang 9,3 kilometer.
Kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat mempercepat distribusi logistik. Selain itu, daya saing komoditas-komoditas juga diharapkan makin baik karena jalan tol ini juga terkait dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Marunda dan Pelabuhan Tanjung Priok
”Alhamdulillah pada pagi hari ini Jalan Tol Pulo Gebang-Kelapa Gading sepanjang 9,3 kilometer telah selesai dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Komisaris Utama PT Jakarta Tollroad Development Trisno Mulyadi di lokasi acara peresmian yang dipusatkan di Gerbang Tol Cakung, Jakarta, Senin (23/8/2021).
Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa mobilitas orang di Jakarta serta mobilitas barang antara kota Jakarta dan sekitarnya akan semakin baik. Presiden Jokowi menambahkan, jalan tol ini melengkapi jalan tol metropolitan ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Segmen Pulo Gebang-Kelapa Gading juga merupakan bagian dari jalan tol lingkar dalam Jakarta, dan jalan tol lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road.
Model pembiayaan tol segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang diharapkan bisa dilakukan di jalan tol-jalan tol yang lain. Pembiayaan tersebut adalah dengan memadukan anggaran bauran pendanaan, baik itu antara kementerian dan BUMN, kementerian/BUMN dengan swasta, atau model KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha). Hal ini akan mempercepat proyek-proyek jalan tol yang telah direncanakan oleh pemerintah.
”Dan saya berharap skema-skema pembiayaan seperti ini bisa digunakan dalam pembangunan infrastruktur di semua provinsi, di pelosok Tanah Air sehingga akan mampu mengatasi ketimpangan antardaerah, antarprovinsi dalam pembangunan infrastruktur dan kita harapkan akan mempercepat konektivitas nasional kita,” ujar Presiden Jokowi.
Setelah sirene tanda peresmian jalan tol dibunyikan, Presiden Jokowi menandatangani prasasti sebelum meninjau jalan tol. ”Dengan mengucap bismillahirrahmaanirrahiim, jalan tol segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang pada pagi hari ini saya nyatakan diresmikan,” kata Presiden Jokowi.
Enam ruas jalan tol layang dalam kota Jakarta dengan investasi yang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Jaya Konstruksi–PT Adhi Karya (KSO) ini direncanakan dibangun sepanjang 69,78 kilometer. Pembangunannya dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama mencakup segmen Pulo Gebang-Kelapa Gading sepanjang 9,3 kilometer dan Semanan-Kelapa Gading sepanjang 20,38 kilometer.
Proyek strategis nasional
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, pembangunan enam ruas jalan tol dalam Kota Jakarta ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional.
Sebelumnya, dalam keterangan pers tertulis pada Senin (16/8/2021), Kementerian PUPR mengumumkan telah merampungkan pembangunan tiga ruas jalan tol baru sepanjang 69 kilometer, termasuk segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang.
Selain itu, pemerintah telah merampungkan jalan lingkar sepanjang 17.4 km di sejumlah provinsi. Ruas-ruas jalan tersebut siap beroperasi guna meningkatkan konektivitas dan kelancaran lalu lintas dan logistik yang pada akhirnya mendorong tumbuhnya pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Menteri PUPR Basuki mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif, seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk nasional. ”Kami selesaikan pembangunan tiga ruas jalan tol dan jalan lingkar yang bertepatan dengan momentum Dirgahayu RI ke-76 merupakan bukti bahwa pemerintah bersama pelaku industri jasa konstruksi terus bekerja di tengah Pandemi Covid-19,” ujar Basuki.
Basuki berharap sektor konstruksi dapat terus menjadi salah satu solusi dan tumpuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang positif sekaligus membantu Indonesia untuk pemulihan ekonomi nasional.
Pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan tidak hanya untuk mendorong perkembangan ekonomi di kawasan maju, tetapi juga infrastruktur di kawasan sedang berkembang dan perbatasan sehingga bisa mengurangi disparitas sosial, ekonomi, dan wilayah.
Selain ruas Kelapa Gading-Pulo Gebang, ruas jalan tol yang siap diresmikan pengoperasiannya adalah bagian dari jalan tol pertama di Pulau Kalimantan, yakni Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) Seksi I ruas Balikpapan-Samboja (22 km) dan Seksi V ruas Sepinggan-Balikpapan (11,1 km). Dua ruas tersebut merupakan titik krusial untuk operasi penuh Tol Balsam yang seksi II, III, dan IV telah diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Jokowi pada Desember 2019.
Ruas tol ketiga yang siap diresmikan adalah Tol Serang-Panimbang Seksi 1 sepanjang 26,5 km menghubungkan Serang-Rangkasbitung. Pembangunan Tol Serang-Panimbang (83,67 km) yang terdiri atas tiga seksi tersebut dikerjakan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Untuk Seksi 1-2 menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) oleh PT Wijaya Karya Serang Panimbang dan Seksi 3 porsi pemerintah.
Selain jalan tol, terdapat satu ruas jalan nasional yang siap diresmikan, yakni Jalan Lingkar Brebes-Tegal di Provinsi Jawa Tengah sepanjang 17,4 km untuk mendukung konektivitas dan kelancaran arus lalu lintas di wilayah Brebes dan Tegal yang merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi wilayah di koridor Tol Trans Jawa di sekitar pantai utara (pantura) Jawa Tengah.
Pembangunan Jalan Lingkar Brebes-Tegal menggunakan APBN Kementerian PUPR cq Ditjen Bina Marga yang dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk sejak Desember 2019. Keberadaan jalan ini diharapkan juga mendukung kelancaraan arus lalu lintas di Kota Brebes pada khususnya karena jalur pantura yang masuk dalam Kota Brebes akan memiliki jalur alternatif sehingga jalan dalam kota lebih awet karena tidak dilintasi kendaraan besar serta dapat menekan angka kecelakaan di jalan nasional Kota Brebes.