logo Kompas.id
EkonomiTransformasi Sistem Pangan...
Iklan

Transformasi Sistem Pangan Dipersoalkan

Pemerintah dinilai perlu lebih fokus mendorong kedaulatan pangan. Liberalisasi pangan yang terus berlanjut dinilai akan sulit mendorong sistem pangan global yang lebih adil dan berkelanjutan.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/frtwAu1X2JK6EtqHKHNtXJHgc1E=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F83b1410c-30fe-4101-a5d2-26056d642199_jpg.jpg
KOMPASTotok Wijayanto

Buruh harian membongkar gula rafinasi yang didatangkan dari India dengan menggunakan Kapal Margaret SW di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (6/4/2021). Pemerintah telah mengeluarkan izin impor sekitar 680.000 ton gula mentah dan gula konsumsi sejak akhir tahun lalu.

JAKARTA, KOMPAS - Transformasi sistem pangan yang disuarakan dalam Pra-Konferensi Tingat Tinggi Sistem Pangan Dunia PBB dinilai masih sulit mendorong sistem pangan yang lebih sehat, adil dan berkelanjutan. Pengaturan sistem pangan dunia saat ini dinilai semakin pro liberalisasi. Kedaulatan pangan perlu menjadi solusi permasalahan pangan.

Pra Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Sistem Pangan Dunia Persatuan Bangsa-Bangsa dijadwalkan berlangsung tanggal 26-28 Juli di Roma, diselenggarakan dengan format hibrida, yakni daring dan tatap muka. Pra-KTT akan mendasari puncak penyelenggaraan KTT Sistem Pangan PBB yang dijadwalkan berlangsung bulan September 2021 di New York, AS.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000