logo Kompas.id
EkonomiPetani Berkeberatan Soal Impor...
Iklan

Petani Berkeberatan Soal Impor Pangan

Para petani tebu, padi, dan petambak garam berkeberatan dengan rencana pemerintah mengimpor gula, beras, dan garam. Selain volume yang berlebihan, impor diyakini bakal menekan harga jual dan motivasi untuk berproduksi.

Oleh
M Paschalia Judith J
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2iDvYolr7RwmStw69lq66Gx4nYM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F8c17c047-ba81-4587-8758-5a10022bd6e9_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Proses bongkar muat gula mentah asal Filipina di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (18/2/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berencana mengimpor sejumlah komoditas pangan dengan alasan memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengamankan stok cadangan. Para produsen pangan dalam negeri berkeberatan dengan rencana itu karena diyakini bakal berdampak pada anjloknya harga di tingkat petani. Selain itu, produksi dalam negeri dinilai masih bisa diandalkan untuk menyokong kebutuhan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) M Nur Khabsyin menyatakan, berdasarkan informasi yang dia peroleh, rencana impor gula mentah (raw sugar) untuk memproduksi gula konsumsi sepanjang Januari-Mei 2021 akan mencapai 646.944 ton, sementara impor gula kristal putih atau gula konsumsi sekitar 150.000 ton. ”Mengingat stok awal tahun 2021 sekitar 800.000 ton, jumlah (impor) itu terlalu banyak,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (11/3/2021).

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000