Tingkatkan Daya Saing, Bank Syariah Indonesia Perlu Terobosan
Untuk meningkatkan daya saing, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan bahwa Bank Syariah Indonesia membutuhkan terobosan. Dengan demikian, BSI dapat lebih kompetitif.
Oleh
Nina Susilo
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bank Syariah Indonesia masih perlu melakukan berbagai terobosan supaya lebih kompetitif. Pertumbuhan yang dicapai diharapkan memberi semangat untuk terus meningkatkan daya saing.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan jajaran pengelola Bank Syariah Indonesia untuk terus mencari terobosan saat menerima langsung Komisaris dan Direksi Bank Syariah Indonesia di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Hadir dalam pertemuan ini, antara lain, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi dan Komisaris Independen BSI Komaruddin Hidayat.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan jajaran pengelola Bank Syariah Indonesia untuk terus mencari terobosan.
Sejak resmi berdiri atas penggabungan Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah pada Februari lalu, per Maret 2021 BSI mencatatkan aset senilai Rp 234,4 triliun dan laba Rp 742 miliar. Semua ini ditopang pembiayaan sebesar Rp 159 triliun dan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun senilai Rp 205,5 triliun.
Hery Gunardi melaporkan, pada kuartal pertama tahun ini, BSI mengalami beberapa capaian yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Asset tumbuh di atas 14 persen. Pembiayaan meningkat di atas 12 persen. Laba juga naik hingga 12,8 persen. ”Ini memang challenge (tantangan) kami semua, bagaimana agar kinerja tetap terjaga dengan baik,” kata Hery.
BSI pun berencana membuka kantor cabang di Dubai. Sejauh ini, BSI telah bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terkait penyaluran zakat nasabah. Dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), BSI bekerja sama membangun ekosistem syariah yang lebih kuat di Indonesia.
Program baru yang sedang dibangun BSI adalah program Generasi Syariah (Gen Sy). Program ini akan mewadahi komunitas hijrah yang saat ini dirasa sedang meningkat. ”Kami sedang membangun program Gen Syariah supaya generasi milenial yang hijrah-hijrah ini ada tempatnya,” tambah Hery.
Komisaris Utama BSI Mulia Siregar menambahkan, saat ini BSI sedang dalam proses menyelesaikan integrasi operasional di seluruh cabang. ”Pada 1 November 2021 kami targetkan seluruh proses integrasi selesai,” katanya.
Semua upaya ini, menurut Wapres Amin, memberi peluang supaya BSI lebih berdaya saing. Namun, ini belum cukup. ”Harus dicari terobosan lain sehingga (bank) syariah lebih kompetitif,” ujar Wapres.
Saat ini BSI sedang dalam proses menyelesaikan integrasi operasional di seluruh cabang. (Mulia Siregar)
Komisaris Independen BSI Komaruddin Hidayat menambahkan harapannya supaya BSI bisa betul-betul menjadi warisan yang mampu mengembangkan ekonomi umat. Karena itu, BSI harus dikembangkan dan betul-betul berdaya saing.