Pegadaian Jadi Andalan Warga Sambut Bulan Puasa di Tengah Pandemi
Jasa pegadaian menjadi kebutuhan lantaran keperluan dana darurat mendesak di masa pandemi Covid-19. Warga berjaga-jaga dengan dana itu saat menjelang bulan puasa dan momen Lebaran.
Oleh
ADITYA DIVERANTA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jelang bulan puasa, warga mendatangi Pegadaian untuk memperoleh dana segar. Selain memang selama pandemi Covid-19 ini Pegadaian diandalkan warga memperoleh dana segar. Selama 2020 tercatat nasabah Pegadaian mencapai 17 juta orang, naik 3 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
Sejumlah warga tampak mendatangi gerai-gerai pegadaian di Jakarta pada Senin (5/4/2021) untuk berbagai keperluan. Ada yang mengajukan pinjaman dana tunai untuk kebutuhan segera, ada pula yang tengah memperpanjang masa pinjaman dari bulan sebelumnya.
Erawati (45), misalnya, mendatangi gerai PT Pegadaian di Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Siang itu, dia mengajukan pinjaman Rp 1 juta dengan menjaminkan perhiasan emas seberat 2 gram. Dia juga mengisi surat bukti gadai serta identitas diri untuk kelengkapan berkas.
Uang yang dia butuhkan itu kemudian cair dalam waktu sekitar 15 menit. Uang itu akan ia gunakan untuk kebutuhan sekolah anaknya. Sebagian lagi juga akan digunakan sebagai dana cadangan menyambut ibadah Puasa.
”Belakangan ada kebutuhan untuk membeli buku dan alat tulis (untuk anak sekolah) di rumah. Memang itu tidak sampai Rp 1 juta, sisanya saya pegang untuk dana darurat menjelang bulan puasa,” kata Erawati, warga Cibubur ini.
Erawati merasa sangat terbantu lantaran pinjaman pegadaian dapat dilunasi dengan jeda waktu hinga empat bulan. Begitu pula saat harus memperpanjang masa pelunasan pinjaman, dia hanya perlu membayar bunga yang nilainya kurang dari 1 persen pinjaman.
Kemudahan juga dirasakan Tri Wahyuni (42). Tri yang memperpanjang masa pelunasan pinjaman senilai Rp 3 juta membayar bunga sekitar Rp 30.000. Bunga pinjaman itu dinilai tidak terlalu membebani keuangan keluarganya.
Menjelang bulan puasa ini, Tri berjaga-jaga menggadaikan barang berharga lagi apabila ada kebutuhan mendesak. Meski tahun ini tidak mudik, dia masih mempertimbangkan simpanan dana darurat jelang Lebaran.
”Saya menyimpan emas untuk berjaga-jaga jika harus menggadai lagi karena kebutuhan dadakan. Saya cuma biasa bergadai emas, jadi saya usahakan persediaan itu selalu ada untuk darurat,” kata ibu dua anak ini.
Di Jakarta Barat, Ade Apriyan (38) juga memanfaatkan jasa pegadaian dari gerai Pusat Gadai di Jelambar. Di gerai itu, dia menggadaikan ponsel keluaran tahun 2019 untuk pinjaman Rp 1 juta dengan bunga 10 persen dalam satu bulan.
Dia memprioritaskan dana yang dapat segera cair saat itu juga. Namun, dia juga harus menerima konsekuensi denda bunga 2 persen apabila telat melakukan pelunasan. ”Saya butuh dana cepat, mudah-mudahan segera ada uang untuk pelunasan barang saya ini,” ujar Ade.
Kinerja positif
Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pegadaian Basuki Tri Andayani menyatakan, ada kinerja positif yang ditandai dengan peningkatan nilai aset dan pendapatan usaha. Hal itu terlihat setidaknya pada tiga tahun terakhir yang juga terdampak situasi pandemi.
Basuki merinci, aset perusahaan senilai Rp 53 triliun pada 2018 naik menjadi Rp 65 triliun pada 2019. Di tengah pandemi selama tahun 2020, aset perusahaan kembali naik menjadi Rp 72 triliun.
Selama masa pandemi, total nasabah Pegadaian sepanjang 2020 mencapai 17 juta orang. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 14 juta orang.
Begitu pula pendapatan PT Pegadaian yang terus meningkat selama tiga tahun terakhir. Pendapatan yang mulanya Rp 13 triliun pada 2018 menjadi Rp 18 triliun pada 2019. Perusahaan juga membukukan pendapatan senilai Rp 22 triliun sepanjang 2020.
”Dalam situasi pandemi, kinerja usaha masih terlihat positif. Kami berusaha mempertahankan pencapaian itu seiring dengan pemulihan situasi pandemi pada 2021 ini,” tutur Basuki.
Selama masa pandemi, total nasabah Pegadaian sepanjang 2020 mencapai 17 juta orang. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 14 juta orang.
Produk pinjaman Kredit Cepat dan Aman (KCA) dari PT Pegadaian menjadi andalan nasabah lantaran berbagai kemudahan serta nilai besaran pinjaman. Adapun besaran pinjaman berkisar Rp 50.000 hingga Rp 500 juta sesuai dengan nilai barang yang akan diagunkan. Pinjaman itu cair dalam waktu sekitar 15 menit dengan tenggat pelunasan hingga 120 hari.
Perencana keuangan Finansia Consulting, Eko Endarto, menyampaikan, jasa pegadaian memang telah lama menjadi alternatif untuk memperoleh dana tunai. Terutama menjelang Ramadhan, sebagian orang dulu terbiasa bergadai untuk macam-macam keperluan, termasuk sebagai dana darurat atau bahkan untuk mengamankan barang di rumah.
Menurut dia, hal yang perlu diperhatikan saat bergadai adalah berhati-hati meminjam yang tidak terukur. ”Kadang karena sudah terbiasa menjelang Ramadhan, orang menggadaikan barang supaya punya pegangan uang. Saat pegang uang itu, orang malah cenderung lebih boros dalam pengeluaran,” kata Eko.