Yuk, Ramai-ramai Belanja Produk UMKM!
Seruan ”Ayo belanja, belanja, belanja!” menggema dari Jakarta ke Nusa Tenggara Barat melalui layar dan pengeras suara.
Di hadapan lebih dari 600 pasang mata yang menyaksikan secara virtual lewat jaringan YouTube, sejumlah pejabat memborong produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
Pertemuan tak terjadi secara fisik, tak berhadap-hadapan, atau tak saling tatap muka langsung. Namun, transaksi belanja tetap berlangsung.
Kegiatan belanja beramai-ramai itu menggelora dalam pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021: Eksotisme Lombok-Seri 1 yang diselenggarakan Bank Indonesia. Acara digelar secara hibrida, menggabungkan pameran fisik dan virtual pada 3-31 Maret 2021. Pameran fisik diselenggarakan di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Adapun pameran secara virtual digelar melalui kanal dalam jaringan atau daring, yakni karyakreatifindonesia.co.id.
Sebagai tuan rumah, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendapat kesempatan berbelanja pertama. Seorang pembawa acara memandu Perry, yang hadir secara virtual, melihat-lihat beragam produk UMKM yang dipamerkan.
”Saya dengar, produk unggulan NTB adalah mutiara. Kebetulan istri saya juga sedang menonton,” ujarnya.
Keinginannya disambut kriya mutiara yang berpadu dengan perak 925 dan emas 22 karat karya Indah Mutiara Lombok. Kamera menyorot kotak berisi beragam kerajinan mutiara yang dipegang Indah Purwanti, pemilik usaha.
Indah Purwanti menyuguhkan desain terbaru untuk Perry. ”Produk ini 100 persen buatan tangan perajin di Lombok. Kerajinan ini tampaknya cocok untuk Ibu Perry dan bisa dipakai untuk kegiatan sehari-hari,” ujar Indah.
Saya dengar, produk unggulan NTB adalah mutiara.
Melihat kriya yang dipamerkan dan ditawarkan perajin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ikut ”mengompori” Perry untuk memborong kerajinan yang ada di dalam kotak. Perry langsung mengiyakan.
Layar menampilkan transaksi senilai Rp 2 juta. Perry membayarnya menggunakan kode respons cepat standar Indonesia (QRIS). Setelah memasukkan nomor identifikasi pribadi atau PIN, dana berpindah ke rekening uang elektronik Indah Purwanti.
Setelah selesai bertransaksi, sambil tertawa, Perry ganti ”menodong” Luhut untuk berbelanja secara virtual.
Siti Aminah, pemilik Galang Songket, menawarkan dua kain songket kepada Luhut. Ada kain bernuansa merah, ada juga yang berwarna merah-hijau.
Siti menceritakan, motif-motif pada kain itu berasal dari Desa Sukarara, Lombok Tengah, NTB. Kain-kain yang ia tunjukkan cocok untuk pakaian pesta ataupun pergi ke kantor. Dia menambahkan, Galang Songket telah menjadi UMKM binaan BI sejak 2018.
Tanpa ragu, Luhut langsung membeli kedua kain itu dan menyelesaikan pembayaran dengan QRIS melalui ponselnya. ”Paten itu dua-duanya, saya akan pakai. Bungkus,” ujarnya.
Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menjadi sasaran ”todongan” berikutnya. Rupanya ia sudah mengincar produk otomotif dari NTB.
”Saya ingin membeli motor listrik dari NTB yang bermerek Ngebuts,” kata Sandiaga. Tangannya memperagakan gaya ”menggeber” gas sepeda motor.
Sandiaga juga ingin membeli kain tenun NTB untuk istrinya.
Indah Rahmawati, pemilik Nyalakok Tenun, memilihkan dua kain, satu bernuansa merah dan satu hijau, lalu ditampilkan kepada Sandiaga. Nyalakok Tenun berasal dari Desa Kembang Kerang Daya, Lombok Timur, NTB.
”Saya memilihkan motif kembang berkuda khusus untuk Pak Sandiaga. Motif ini melambangkan kejujuran dan persahabatan,” ujarnya.
Baca juga: Saatnya Produk UMKM Sarat Teknologi Unjuk Gigi
Berikutnya, giliran Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PPP daerah pemilihan NTB II, Wartiah, yang hadir di pameran luar jaringan atau hadir secara fisik.
Zulkieflimansyah menjatuhkan pilihannya pada teh kelor dan memborong produk itu. Adapun Wartiah tertarik membeli kerajinan anyaman.
Nurmala Lia Hidayati, pemilik Bale Rattan Lombok, menawarkan paket kerajinan alat-alat rumah tangga. Ada kerajinan anyaman berupa tatakan gelas, tempat bunga, dan kotak binatu.
Terharu
Tembakan belanja terakhir membidik Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono yang hadir di area pameran di NTB. Dia membeli teh kelor dari CV Triutami Jaya-Moringa Kingdom yang dimiliki Nurul Rahmadhani.
”Saya terharu. Dengan membeli produk ini, Bapak sudah membantu 400 anggota kelompok petani kelor binaan kami. Perekonomian mereka sehari-hari akan terbantu,” tuturnya dengan suara bergetar.
Nurul menambahkan, usahanya juga memproduksi kopi dan kosmetik dari daun kelor.
Baca juga: Transaksi Gampang, Semua Senang
Perry mengajak para pejabat negara dan daerah lain untuk memborong produk-produk UMKM yang sudah ditampilkan melalui katalog elektronik atau e-katalog. Pembayarannya cukup mudah dan tepat sasaran menggunakan QRIS.
Langkah ini merupakan cara untuk memajukan UMKM yang dapat berdampak pada penguatan perekonomian nasional.
Penggunaan QRIS merupakan salah satu upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional. BI mendorong perluasan penggunaan QRIS, dengan memasang target 12 juta gerai atau pelaku usaha ritel menggunakan QRIS pada 2021.
”Hal ini juga sejalan dengan upaya BI mendukung program pemerintah melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata Indonesia,” ucap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui siaran pers.
Penggunaan QRIS merupakan salah satu upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Pada 2020, QRIS digunakan 6 juta gerai atau ritel di 480 kabupaten/kota di 34 provinsi. Dari jumlah itu, 85 persen di antaranya adalah UMKM.
Jendela promosi
Di laman karyakreatifindonesia.co.id, masyarakat bisa berselancar membuka jendela promosi setiap UMKM. Laman itu menampilkan produk unggulan 401 UMKM binaan 46 kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia.
Produk yang dipamerkan dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kain, kerajinan, makanan, minuman, dan coffee shop. Setiap kelompok menyajikan e-katalog produk dalam bentuk file pdf. Informasi yang disajikan cukup lengkap, antara lain cerita mengenai produk dan UMKM yang memproduksi, termasuk harganya.
Saat membuka-buka laman tersebut, kita bagaikan ”cuci mata", melihat-lihat etalase setiap UMKM yang ikut dalam Karya Kreatif Indonesia 2021.
Laman yang sama menyusun jadwal pameran Karya Kreatif Indonesia, lengkap dengan jargon yang diusung pameran produk daerah tersebut. Setelah #EksotismeLombok pada Maret 2021, pameran Karya Kreatif Indonesia 2021 akan dilanjutkan dengan #ModernJabar pada April, #FestivalJogloSemar pada Mei, #CakrawalaNTT pada Juni, dan seterusnya setiap bulan. Kemudian, ditutup dengan #Diskonesia pada Desember.
Dalam rangkaian Karya Kreatif Indonesia 2021, BI juga menjadwalkan temu bisnis, yang mempertemukan pelaku UMKM dengan pembeli dan lembaga pembiayaan dari dalam negeri dan luar negeri. Upaya ini diharapkan menjembatani jurang akses pasar dan pembiayaan, yang bagi sebagian UMKM masih cukup lebar.
Karya Kreatif Indonesia 2021 mengajak juga laman perdagangan secara elektronik (e-dagang) Blibli.com. Di laman Blibli, konsumen bisa membeli produk-produk UMKM yang ikut serta dalam Karya Kreatif Indonesia 2021, yang didukung PT Bank Central Asia Tbk.
”BCA bangga dapat menjadi bagian dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021. Hal ini sejalan dengan komitmen kami meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya melalui sektor UMKM,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.
Jahja menambahkan, gerakan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk semakin mencintai, mengembangkan, dan meningkatkan nilai tambah produk lokal. ”Dan bangga dengan buatan Indonesia,” ujarnya.
Hal ini sejalan dengan komitmen kami meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya melalui sektor UMKM.
Dalam pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021, Luhut menyoroti pejabat yang masih enggan membeli produk dalam negeri, terutama yang sudah tersedia di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
”Kalau setengah dari belanja negara atau belanja modal digunakan untuk membeli produk dalam negeri, sudah membuat jutaan lapangan kerja. Namun, masih ada pejabat yang abai terhadap aturan untuk membeli produk-produk yang bisa dibuat di dalam negeri,” katanya.
UMKM adalah segmen yang terpukul keras pandemi Covid-19. Langkah kecil, yakni membeli produk UMKM, akan membantu segmen usaha ini untuk bertahan, bahkan terus melaju, di tengah pandemi.
Mengutip laman BI, UMKM berperan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia. Peran UMKM di antaranya menyerap 97,1 persen tenaga kerja di Indonesia, menyumbang 61,1 persen produk domestik bruto, dan menyumbang 14,4 persen ekspor.
Kemudahan mengakses produk UMKM sudah tersedia. Proses pembayarannya juga gampang. Apa lagi yang ditunggu? Yuk, belanja produk UMKM! (IDR)