logo Kompas.id
EkonomiKetergantungan Impor Bahan...
Iklan

Ketergantungan Impor Bahan Baku Tinggi

Bahan baku dan penolong masih mendominasi impor Indonesia. Substitusi impor didorong untuk meningkatkan penggunaan bahan baku dari dalam negeri.

Oleh
Agnes Theodora
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BTDCb_eMO2f8xWlP6JuOQ-4SbeA=/1024x696/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F20200805WEN6_1596621862.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pekerja membongkar muatan yang berada di dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/8/2020). Pandemi Covid-19 telah berdampak pada aktivitas ekspor-impor dalam beberapa bulan.

JAKARTA, KOMPAS — Industri dalam negeri masih tergantung bahan baku dan bahan penolong impor. Ketergantungan ini bahkan terjadi pada sejumlah sektor manufaktur andalan.

Pemetaan Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan menunjukkan, struktur impor Indonesia didominasi impor bahan baku/penolong untuk keperluan produksi industri. Pada 2012-2019, impor bahan baku/penolong berkontribusi 75,2 persen terhadap total nilai impor dengan kenaikan rata-rata 6,8 persen per tahun.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000