Transmisi Lokal Penularan Covid-19 Harus Dihindari
Hal yang saat ini perlu lebih diwaspadai bukan hanya sisi mobilitas, melainkan juga transmisi lokal. Utamanya ketika orang sudah turun dari sarana transportasi massal, seperti pesawat, kereta, dan kapal.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Protokol kesehatan di sarana transportasi umum dan kendaraan pribadi mutlak diterapkan saat warga bepergian, termasuk pada periode liburan Natal dan Tahun Baru. Penularan virus korona baru melalui transmisi lokal harus dicegah untuk menekan kasus Covid-19 yang jumlahnya masih terus bertambah.
Data laman Covid19.go.id pada 20 Desember 2020 menunjukkan, ada 664.930 kasus positif, 541.811 orang sembuh, dan 19.880 orang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia. Data ini adalah akumulasi sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono, Sabtu (19/12/2020), mengatakan, penerapan protokol kesehatan selama ini telah dilakukan operator sarana transportasi massal udara, kereta api, dan laut. Penerapan protokol kesehatan di transportasi umum darat juga terus diperbaiki.
Hal yang saat ini perlu lebih diwaspadai bukan hanya sisi mobilitas, melainkan juga transmisi lokal. Utamanya ketika orang sudah turun dari sarana transportasi massal, seperti pesawat, kereta, dan kapal.
”Melalui transmisi lokal ini, orang bisa bertemu satu sama lain di dalam keluarga, kafe, tempat wisata, tempat ibadah, dan sebagainya,” ujarnya dalam diskusi daring Forum Wartawan Perhubungan yang bertema ”Disiplin Protokol Kesehatan Jadi Kunci Sukses Pulihnya Lalu Lintas Penerbangan” di Jakarta.
Hal yang saat ini perlu lebih diwaspadai bukan hanya sisi mobilitas, melainkan juga transmisi lokal. Utamanya ketika orang sudah turun dari sarana transportasi massal, seperti pesawat, kereta, dan kapal.
Menurut Agus, penularan Covid-19 melalui transmisi lokal cukup banyak terjadi. Ini menjadi salah satu penyebab makin cepatnya penyebaran Covid-19 di Indonesia.
”Salah satu tantangan di angkutan darat saat ini adalah mengawasi penerapan protokol kesehatan pada kendaraan pribadi atau mobil sewaan. Pengawasan ini diperlukan untuk mencegah transmisi lokal penularan Covid-19 melalui angkutan darat tersebut,” katanya.
Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang. Pengawasan penerapan protokol kesehatan di kendaraan pribadi jauh lebih sulit dibanding pada sarana transportasi umum atau massal.
”Kalau mau adil, ya, semua moda harus diawasi. Untuk mencegah penularan Covid-19, protokol kesehatan harus dijalankan, baik di moda angkutan umum maupun kendaraan pribadi,” kata Deddy ketika dihubungi, Minggu (29/12/2020).
Pengawasan bagi semua kendaraan pribadi, kata Deddy, memang relatif sulit menimbang keterbatasan sumber daya manusia. Apalagi, berkaca pada pengalaman saat pembatasan sosial berskala besar awal di Jabodetabek, banyak juga orang yang mencari jalur tikus atau jalan alternatif untuk menghindari pemeriksaan.
Pengecekan dapat dilakukan saat kendaraan pribadi masuk ke area istirahat tol. ”Demikian pula pengecekan secara random (acak) di jalan. Pengawasan seperti ini perlu karena pengguna angkutan pribadi toh bisa juga positif Covid-19,” ujarnya.
Deddy menambahkan, pengawasan penerapan protokol kesehatan dan kewajiban pemenuhan syarat perjalanan melalui tes kesehatan memberi pesan bagi publik agar selalu waspada demi terhindar dari Covid-19.
Sementara itu, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin, melalui siaran pers, Minggu, mengatakan, ada peningkatan pergerakan penumpang dan kendaraan dari Jawa ke Sumatera di lintas Merak-Bakauheni pada H-6 liburan Natal dan Tahun Baru.
Kami memperkirakan, banyak pengguna jasa memajukan jadwal perjalanan pada periode libur Natal dan Tahun Baru kali ini. Apalagi, pada akhir pekan ini, banyak anak sekolah yang libur semester.
Posko Merak 24 Jam mendata, dari Sabtu (19/12/2020) pukul 08.00 hingga Minggu (20/12/2020) pukul 08.00, ada sekitar 40.000 penumpang menyeberang dari Jawa ke Sumatera. Jumlah ini naik 16,5 persen dibandingkan periode sama 2019 yang sebanyak 34.000 orang.
Total kendaraan (roda dua, kendaraan pribadi, bus, dan truk) yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni sebanyak 10.100 unit atau naik 30 persen dibandingkan periode sama tahun 2019 yang 7.800 unit.
”Kami memperkirakan, banyak pengguna jasa memajukan jadwal perjalanan pada periode libur Natal dan Tahun Baru kali ini. Apalagi, pada akhir pekan ini, banyak aanak sekolah yang libur semester,” kata Shelvy.