logo Kompas.id
EkonomiBuka Dialog, Hindari Kekerasan
Iklan

Buka Dialog, Hindari Kekerasan

Di tengah sejumlah penolakan terhadap pengesahan RUU Cipta Kerja, pemerintah diharapkan terus membuka ruang dialog terkait peraturan itu. Di sisi lain, kekerasan mesti dihindari dalam proses penyaluran aspirasi,

Oleh
Tim Kompas
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UVXrm0dAXxdWhnf_JUAhb-0NGgY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F30a0d082-c124-4d4b-8d2d-293810772f19_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Polisi menenangkan pengunjuk rasa dalam demonstrasi menolak pengesahan RUU Cipta Kerja di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Ruang dialog terkait Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disetujui DPR untuk disahkan menjadi UU sangat dibutuhkan. Ini karena komunikasi di antara berbagai pihak terkait peraturan itu mendesak dilakukan di tengah munculnya unjuk rasa memprotes RUU tersebut, seperti terjadi Kamis (8/10/2020), di sejumlah daerah.

Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra, di Jakarta, kemarin, mengatakan, Presiden Joko Widodo sebagai inisiator UU Cipta Kerja perlu mengundang pihak-pihak terkait untuk berdialog. Mereka meliputi pemimpin buruh, organisasi keislaman, dosen, dan guru besar yang menolak pengesahan UU. ”Perlu ada dialog dengan mereka karena di dalam masyarakat terdapat ketidakpercayaan,” kata Azyumardi.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000