Resmikan Proyek Pembangunan di Gianyar, Gubernur Bali Berharap Ekonomi Daerah Bergerak
Ketika perekonomian Bali tertekan akibat dampak pandemi Covid-19, kegiatan belanja pemerintah daerah untuk pembangunan infrastruktur di daerah diharapkan dapat menggerakkan perekonomian dan masyarakat di Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
GIANYAR, KOMPAS — Ketika perekonomian Bali mengalami tekanan sebagai dampak pandemi penyakit akibat virus korona baru (Covid-19), kegiatan belanja pemerintah daerah untuk pembangunan infrastruktur di daerah diharapkan dapat menggerakkan perekonomian dan masyarakat di Bali.
Harapan itu diungkapkan Gubernur Bali Wayan Koster ketika menghadiri acara peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya proyek pembangunan Pasar Umum Rakyat Gianyar di Kabupaten Gianyar, Selasa (18/8/2020). ”Pembangunan infrastruktur semacam ini penting untuk menghidupkan ekonomi di daerah,” kata Koster dalam sambutannya.
Koster juga meminta pihak perusahaan kontraktor yang mengerjakan proyek infrastruktur dari pemerintah di Bali, termasuk kontraktor proyek pembangunan pasar di Gianyar, agar bekerja sama dan bermitra dengan pengusaha-pengusaha lokal. Pihak kontraktor utama diharapkan menyerap tenaga kerja lokal dan memaksimalkan penggunaan bahan-bahan lokal dari daerah setempat.
”Pang pada maan, pang pada mejalan (agar sama-sama dapat, agar sama-sama berjalan),” ujar Koster. Hal itu, menurut Koster, agar proyek pembangunan infrastruktur di daerah tersebut bermanfaat dan berdampak langsung terhadap masyarakat setempat serta roda perekonomian di daerah dapat bergerak bersama rakyat dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Laporan Badan Pusat Statistik Provinsi Bali tentang pertumbuhan ekonomi Bali triwulan II-2020 menunjukkan, ekonomi Bali pada triwulan II-2020 masih terkontraksi. Pertumbuhan negatif, yakni -10,98 persen dibandingkan ekonomi Bali triwulan II-2019, itu diindikasikan akibat pengaruh pandemi Covid-19. Penilaian Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali juga menunjukkan kontraksi atau tekanan terhadap ekonomi Bali lebih dalam dibandingkan dengan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2020.
Lebih lanjut Koster juga menyebutkan, Bali mendapatkan beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN), antara lain pembangunan pelabuhan penyeberangan di Sanur, Kota Denpasar; dua pelabuhan di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung; serta lanjutan pembangunan jalan pintas (shortcut) ruas jalan penghubung baru batas Kota Singaraja (Buleleng)-Mengwitani (Badung).
Agar sama-sama dapat, agar sama-sama berjalan.
Proyek lain yang turut didanai pemerintah pusat, menurut Koster, di antaranya renovasi Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar dan empat stadion penunjang sehubungan perhelatan Piala Dunia FIFA U-20 serta proyek penataan kawasan suci Pura Besakih di Karangasem. Selain dari anggaran pemerintah pusat, ujar Koster, Pemerintah Provinsi Bali juga mengalokasikan anggaran daerah untuk sejumlah proyek pembangunan, baik di lingkungan Provinsi Bali maupun di kabupaten dan kota di Bali.
Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra menyatakan, Pemerintah Kabupaten Gianyar mengalokasikan anggaran daerah sekitar Rp 250 miliar untuk proyek pembangunan pasar di tengah kawasan kota di Gianyar itu. Pasar Umum Gianyar yang terakhir kali direnovasi 1994 itu direncanakan dibangun menjadi pasar rakyat yang lebih bersih dan modern.
Pengerjaan proyek pembangunan pasar itu dijadwalkan selama 450 hari kalender atau sampai awal November 2021. ”Kami akan menamainya dengan Pasar Umum Rakyat Gianyar,” kata Mahayastra dalam acara peresmian proyek pembangunan pasar di Gianyar.
Sebelum mengikuti acara peresmian proyek pembangunan Pasar Gianyar, Gubernur Koster bersama Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra dan Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali Ida Pangelingsir Agung Putera Sukahet bersama Bupati Gianyar terlebih dahulu menghadiri acara peresmian proyek pembangunan gedung kantor bersama Majelis Desa Adat Kabupaten Gianyar di lokasi berbeda di Kabupaten Gianyar.
Proyek pembangunan gedung kantor bersama Majelis Desa Adat Kabupaten Gianyar itu bernilai sekitar Rp 3,4 miliar dan dibiayai Pemkab Gianyar.