Jemaah haji Indonesia gelombang pertama tiba di Madinah, Arab Saudi, Sabtu (4/6/2022). Di Madinah, mereka menjalani ibadah Arba’in, kemudian ke Mekkah. Satu anggota jemaah dilaporkan meninggal setiba di bandara Madinah.
Oleh
ILHAM KHOIRI, YOLA SASTRA, RUNIK SRI ASTUTI, NINO CITRA ANUGRAHANTO
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jemaah haji asal Indonesia gelombang pertama telah tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah, Arab Saudi, Sabtu (4/6/2022) pagi sampai siang waktu setempat. Mereka akan menempati pemondokan di kota tersebut untuk menjalani ritual sunah di Masjid Nabawi.
Media Center Haji Kementerian Agama (Kemenag) di Madinah, Sabtu sore, melaporkan, jemaah pertama kali tiba di Madinah sebanyak 393 orang kelompok terbang (kloter) pertama yang diberangkatkan dari Embarkasi Solo, Jawa Tengah. Mereka mendarat sekitar pukul 09.58 waktu Arab Saudi. Hadir menyambut jemaah, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono, Konsul Haji pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah yang juga Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Nasrullah Jasam, dan Kepala Daerah Kerja Bandara Haryanto. Hadir pula Deputi Urusan Ziarah Kementerian Haji dan Umrah Pemerintah Arab Saudi Abdurrahman al Bejawi.
Jemaah kloter pertama asal Solo ini disambut secara khusus. Panitia dari Arab Saudi menyiapkan panggung kecil untuk dilewati jemaah sambil mendapat siraman bunga.
Abdul Aziz mengungkapkan kegembiraan atas kedatangan jemaah yang sudah menunggu lama giliran ibadah haji setelah tertunda dua tahun akibat pandemi. Dia berpesan agar semua anggota jemaah menjaga kesehatan dan tetap menerapkan protokol kesehatan meski kasus Covid-19 semakin menurun. Terlebih kondisi saat ini di Arab Saudi sangat panas.
Total sebanyak 2.776 anggota jemaah dijadwalkan tiba di Madinah, Sabtu kemarin. Selain Embarkasi Solo, mereka berasal dari empat embarkasi lain, juga berangsur-angsur tiba di Madinah. Keempat embarkasi itu ialah Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, Surabaya, dan Embarkasi Padang. Mereka bertolak dari Tanah Air Sabtu dini hari atau pagi dari daerah masing-masing dan tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah Sabtu pagi atau siang waktu setempat. Mereka bagian dari total kuota 100.051 anggota jemaah Indonesia tahun 2022 ini.
Proses keberangkatan jemaah dari lima embarkasi di Indonesia berlangsung lancar. Dari sejumlah daerah dilaporkan, jemaah kloter pertama dari setiap embarkasi diterbangkan sesuai dengan jadwal setelah menjalani persiapan, pemeriksaan imigrasi, dan cek kesehatan. Di Embarkasi Solo, jemaah dilepas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Gubernur banyak berkelakar untuk menghibur para calon jemaah. Dia berharap ibadah haji yang sudah dinanti-nantikan tersebut bisa berlangsung lancar dan penuh berkah.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin melepas keberangkatan jemaah haji kloter pertama Embarkasi Surabaya di Bandara Juanda. Kepada para petugas yang mendampingi calon jemaah haji, Wapres berpesan supaya mereka melayani dan membimbing para jemaah serta memeriksa kondisi kesehatannya. Semua pelayanan terhadap jemaah harus ditingkatkan. Untuk menurunkan angka kematian jemaah haji dari Indonesia, pemerintah telah memperkuat tim kesehatan, penyediaan obat-obatan, serta pelayanan di rumah sakit darurat didirikan di Mekkah, Madinah, bandara, hingga di Arafah dan Mina.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi melepas jemaah haji kloter 1 Embarkasi Padang di Aula Asrama Haji Padang, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sabtu pagi. Dia mengimbau jemaah agar menjaga kesehatan karena cuaca panas ekstrem di Arab Saudi.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumbar Helmi mengatakan, sebelum diberangkatkan, jemaah sudah mempersiapkan diri sejak tahun 2020. Mereka secara rutin terus melaksanakan manasik mandiri atau manasik yang diadakan kantor urusan agama (KUA) kecamatan. Tahun ini juga diadakan enam kali manasik haji oleh Kemenag melalui KUA kecamatan dan kantor Kemenag kabupaten/kota.
Semua anggota jemaah yang diberangkatkan sudah dinyatakan negatif Covid-19 melalui tes reaksi rantai polimerase (PCR) 72 jam sebelum keberangkatan. Para petugas juga bebas Covid-19 melalui tes di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang.
Jemaah mengaku bahagia akhirnya dapat giliran ibadah haji ke Tanah Suci setelah tertunda dua tahun akibat pandemi. Nurlaili (64), calon jemaah haji asal Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang, mengatakan, perasaannya campur aduk bisa berangkat naik haji tahun ini. Keberangkatannya tertunda dua tahun karena pandemi Covid-19.
”Senang, tetapi ada juga sedikit rasa kecewa karena suami tidak jadi pergi. Usianya sudah 67 tahun, melebihi batas usia maksimal 65 tahun yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi,” katanya.
Kepala Daerah Kerja Bandara di Madinah Haryanto mengatakan, petugas siap melayani jemaah haji Indonesia yang tiba di Madinah. Turun dari pesawat, jemaah diperiksa imigrasi dan pengecekan barang. Mereka memasuki terminal haji, kemudian rehat sejenak di paviliun bandara. Jemaah lantas menuju hotel di Madinah.
Konjen RI di Jeddah Eko Hartono menjelaskan, selama di Madinah, jemaah akan menjalani ibadah Arba’in, yaitu shalat berjemaah di Masjid Nabawi selama 40 waktu. Hal itu dijalani saat jemaah tinggal di Madinah selama sembilan hari. Setelah itu, jemaah akan diberangkatkan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah umrah, lalu menunggu sampai tiba fase puncak haji.
Seorang jemaah wafat
Seorang anggota jemaah haji, Suhati binti Rahmat Ali (64 tahun), asal Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dari kloter Embarkasi Jakarta-Pondok Gede, dilaporkan meninggal dunia di bandara di Madinah, Sabtu, sekitar pukul 13.30 waktu setempat. Setelah turun dari pesawat dan menjalani pemeriksaan imigrasi dan pemindaian barang bawaan, dia merasa sakit dan dibawa ke klinik di bandara.
Haryanto, dalam keterangan kepada Media Center Haji di Madinah, mengungkapkan, setelah diperiksa oleh petugas kesehatan di bandara dan poliklinik bandara, Suhati dinyatakan wafat. Menurut Kepala Pos Kesehatan Daerah Kerja Bandara dr Agus Sultoni, keterangan dokter yang menangani menyebutkan pasien mengalami serangan jantung. Almarhumah tercatat memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi.