Selain mendapatkan pendampingan petugas kesehatan, sejumlah calon jemaah haji tahun 2022 yang berisiko kesehatan tinggi akan dipantau dengan aplikasi TeleJemaah dan "smart watch" atau semacam gelang tangan pintar.
Oleh
ILHAM KHOIRI, TATANG MULYANA SINAGA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS--Kondisi kesehatan sebanyak 35,81 persen dari 100.051 calon jemaah haji asal Indonesia dikategorikan berisiko tinggi. Mereka menderita sejumlah penyakit, seperti jantung, hipertensi, dan penyakit penyerta lainnya. Kondisi kesehatan mereka akan dipantau intensif oleh tenaga kesehatan pendamping.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana mengatakan, setiap tahun jemaah haji Indonesia didominasi oleh warga lanjut usia (lansia). Selain mengandalkan pendampingan tenaga kesehatan, Kemenkes juga akan menggunakan aplikasi TeleJemaah dan gelang yang berfungsi seperti smart watch atau wrist band, semacam gelang tangan pintar, untuk memantau beberapa indikator kesehatan jemaah, seperti detak jantung, saturasi oksigen, dan peringatan waktu minum untuk menghindari dehidrasi.
“Petugas difokuskan pada jemaah yang berisiko tinggi dahulu. Teknologi juga digunakan untuk memonitor kesehatan jemaah,” ujarnya dalam konferensi pers ‘Kesiapan Bidang Kesehatan dalam Pelaksanaan Ibadah Haji’, di Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Budi mengatakan, gelang smart watch itu akan dipasangkan ke tangan jemaah selama mengikuti ibadah haji di Arab Saudi. Pemantauan terhadap indikator kesehatan tersebut menjadi parameter dalam pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Kemenkes juga membuka 296 titik layanan kesehatan di Arab Saudi untuk mendukung kondisi kesehatan jemaah selama beraktivitas di Tanah Suci. Petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) yang diberangkatkan terdiri dari dokter, dokter spesialis, dokter bidang gizi, perawat, dan tenaga kesehatan lain.
Budi menyebutkan, menyebutkan, hingga Kamis siang, sebanyak 95.702 atau 95,7 persen jemaah sudah merampungkan pemeriksaan kesehatan. Sebanyak 95 persen jemaah telah divaksin Covid-19 dosis lengkap dan 95,7 persen divaksin meningitis.
“Masih ada waktu satu bulan tersisa (melengkapi vaksinasi) karena pemberangkatan haji kloter terakhir akan dilaksanakan pada 3 Juli mendatang,” ucapnya.
Budi menuturkan, hasil negatif Covid-19 tes PCR menjadi syarat untuk memasuki Arab Saudi. Hasil tes harus sudah diperoleh 72 jam sebelum waktu keberangkatan.
Jika hasil tes positif, keberangkatan jemaah akan ditunda pada pemberangkatan berikutnya. “Namun, jika hingga hari terakhir (3 Juli 2022) jemaah belum juga sembuh, otomatis tidak bisa diberangkatkan tahun ini. Tes ini tidak bisa ditawar lagi sebagai syarat masuk,” jelasnya.
Budi menambahkan, sekitar 18 ton obat-obatan untuk mendukung kesehatan jemaah haji asal Tanah Air juga sudah tiba di Arab Saudi. Obat tersebut terdiri dari 173 item obat.
Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa mengatakan, angka kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi dalam 15 tahun terakhir masih sangat tinggi. Sebanyak 300-400 orang meninggal per tahun dari kuota jemaah sekitar 221.000 orang per tahun.
“Saya berharap peran PPIH, selain memberikan layanan kuratif, juga terus melakukan upaya preventif dan promotif agar kesehatan jemaah terjaga dengan baik,” ucapnya.
Data dari Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan mencatat, angka kematian jemaah haji Indonesia rata-rata 2 orang per mil dari total jemaah per tahun. Ini angka tertinggi di dunia. Sebagai perbandingan, angka kematian jemaah asal India rata-rata 1 orang per mil, sedangkan jemaah Malaysia 0,3 per mil. Data kematian jemaah Indonesia itu cenderung bertahan dalam 10 tahun terakhir.
Pada musim haji tahun 2022 ini diharapkan angka kematian jemaah haji Indonesia dapat diturunkan menjadi 1 orang per mil. Target itu dimungkinkan karena semua jemaah haji saat ini berusia di bawah 65 tahun, sesuai syarat yang diminta Pemerintah Arab Saudi. Calon jemaah juga menjalani pemeriksaan kesehatan, mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap, dan negatif saat tes PCR sebelum keberangkatan. Semua fasilitas kesehatan, rumah sakit, dan petugas kesehatan di Arab Saudi dimaksimalkan untuk memenuhi target itu.
Menurut data Pusat Kesehatan Haji, salah satu penyebab kematian di kalangan jemaah haji terkait jantung, pembuluh darah, masalah pernafasan, dan kelelahan. Jemaah haji yang berisiko tinggi atau punya komorbid diminta untuk menyesuaikan aktivitas ibadah dengan kemampuan fisiknya.
Cuaca Panas
Cuaca di Arab Saudi saat ini dilaporkan panas. Suhu udara di Makkah sekitar 45 derajat celsius, sementara di Madinah sekitar 41 derajat celsius. Haji tahun 2022 ini memang berlangsung di musim panas.
Sebanyak 325 petugas yang terbang dari Jakarta, Rabu (1/6/2022) siang tiba dengan selamat di Jeddah. Mereka baru saja melaksanakan umrah dengan tawaf di Ka'bah di Masjidil Haram di Makkah. Setelah itu, para petugas akan berpencar menempati daerah kerja masing-masing.
Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia Daerah Kerja Makkah M Khanif mengatakan, saat ini petugas di Makkah tengah menggelar orientasi bersama tenaga pendukung PPIH dari unsur mukimin di Arab Saudi.
Secara terpisah, Kepala Bidang Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama Moh Khoeron, menjelaskan, sebagian petugas PPIH yang telah mejalani umrah awal, kini bergeser menuju daerah kerja di Madinah dan bandara di Madinah. "Petugas bersiap menyambut jemaah dari Indonesia yang dijadwalkan mulai tiba di Madinah pada 4 Juni 2022," katanya dari Makkah, saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (2/6/2022) sore.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penyelenggaraan haji tahun 2022 merupakan yang pertama kali setelah pandemi dengan partisipasi jemaah dari luar negeri. Pada tahun 2019 dan 2020, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi membatasi partisipasi haji hanya untuk jemaah dari dalam negeri. Kini, pintu haji dibuka untuk 1 juta calon haji, termasuk dari internasional. Jumlah itu sekitar separuh dari jumlah biasanya sebelum pandemi.
Saat ini Indonesia mendapatkan kuota haji 100.051 orang. Sebanyak 92.825 jemaah di antaranya adalah haji reguler, 7.226 jemaah haji khusus, dan 1.901 petugas. Jemaah gelombang pertama dijadwalkan terbang pada 4 Juni 2022 dan semua jemaah telah pulang ke Tanah Air pada 14 Agustus 2022.