Sebanyak 355 petugas Indonesia terbang ke Arab Saudi untuk menyiapkan kedatangan jemaah haji asal Tanah Air. Haji tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi adalah yang pertama digelar dengan jemaah internasional saat pandemi.
Oleh
ILHAM KHOIRI, PRADIPTA PANDU, TATANG MULYANA SINAGA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Proses penyelenggaraan ibadah haji Indonesia ke Arab Saudi tahun 1443 Hijriah dimulai. Sebanyak 355 petugas haji bertolak dari Jakarta ke Tanah Suci dalam empat hari terakhir.
Mereka bertugas memastikan persiapan layanan untuk menyambut kedatangan jemaah dari Tanah Air yang dijadwalkan terbang ke Tanah Suci mulai 4 Juni 2022.
Sebanyak 325 petugas di antaranya dilepas keberangkatannya oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (PHU Kemenag) Hilman Latief di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (1/6/2022).
Mereka terdiri dari 206 petugas dari Kemenag dan instansi terkait serta 119 petugas dari Kementerian Kesehatan. Sebelumnya, 14 petugas gelombang awal terbang ke Arab Saudi pada 29 Mei dan 16 petugas pada 31 Mei 2022.
Mereka bertugas di Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah, Daerah Kerja Bandara, dan Daerah Kerja Madinah untuk menangani layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, bimbingan manasik haji, dan kesehatan. Mereka akan bertugas selama 75 hari sampai 90 hari.
Hadir juga dalam pelepasan di Asrama Haji Pondok Gede, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Komunikasi, Media, dan Image Building Wibowo Prasetyo. Dia mengingatkan para petugas agar bekerja melayani jemaah sebaik mungkin. Apalagi, jemaah sudah lama menunggu kesempatan haji setelah dua tahun terhalang pandemi Covid-19.
”Jadikan ibadah haji tahun ini sebagai pengalaman terbaik mereka. Siapkan bahu kita untuk membantu mereka melaksanakan ibadah dengan baik dan nyaman. Lakukan ini semaksimal mungkin,” kata Wibowo.
Penyelenggaraan haji tahun 2022 merupakan yang pertama kali setelah pandemi dengan partisipasi jemaah dari luar negeri. Pada tahun 2019 dan 2020, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi membatasi partisipasi haji hanya untuk jemaah dari dalam negeri. Kini, pintu haji dibuka untuk 1 juta calon jemaah haji, termasuk dari internasional. Jumlah itu sekitar separuh dari jumlah biasanya sebelum pandemi.
Saat ini Indonesia mendapatkan kuota haji 100.051 orang. Sebanyak 92.825 anggota jemaah di antaranya adalah haji reguler, 7.226 haji khusus, dan 1.901 petugas. Jemaah gelombang pertama dijadwalkan terbang pada 4 Juni 2022 dan seluruh jemaah telah pulang ke Tanah Air pada 14 Agustus 2022.
Cuaca panas
Musim haji tahun 2022 berlangsung pada musim panas. Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia Daerah Kerja Mekkah M Khanif mengatakan, suhu di Mekkah pada siang hari sekitar 45 derajat celsius.
”Mengingat suhu yang cukup tinggi, jemaah diimbau agar mempersiapkan diri dengan membawa penutup kepala dan alas kaki. Apabila jemaah berada di luar gedung, penutup kepala dan alas kaki ini sangat bermanfaat untuk menghindari dehidrasi,” ujarnya di Mekkah saat dihubungi dari Jakarta, Rabu sore.
Secara terpisah, Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kerja Madinah Amin Handoyo menjelaskan, suhu di Madinah sekitar 41 derajat celsius. Petugas haji yang telah tiba di kota itu adalah tim yang bertugas memastikan semua kegiatan operasional haji berjalan baik, terutama semua kebutuhan layanan untuk jemaah. ”Petugas yang sudah tiba di Madinah kondisinya baik-baik saja,” katanya dari Madinah.
Suhu udara di Arab Saudi pada ibadah haji 2022 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2019. Kementerian Kesehatan RI mengingatkan jemaah haji Indonesia agar lebih banyak minum air demi mencegah dehidrasi akibat cuaca panas ekstrem.
Jemaah haji juga diminta mengurangi aktivitas di luar ruangan. Cuaca panas di Arab Saudi saat penyelenggaraan ibadah haji pada Juni 2022 diprediksi di atas 50 derajat celsius.
”Saya mengimbau PPIH (petugas penyelenggara ibadah haji) agar mewaspadai perubahan cuaca ekstrem di Arab Saudi yang diperkirakan pada Juni-Juli. Suhu akan lebih panas daripada kondisi biasa. Terus edukasi dan ingatkan jemaah agar banyak minum supaya tidak dehidrasi,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa saat melepas PPIH Arab Saudi bidang kesehatan di Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Dalam diskusi secara daring, Selasa (31/5/2022), Kepala Divisi Penghimpunan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Muhammad Thabrani Nuril Anwar mengemukakan, setiap calon jemaah haji biasanya mendapat uang saku untuk biaya hidup 1.500 riyal Arab Saudi atau sekitar Rp 5,7 juta. Dana itu diberikan dalam bentuk tunai. Namun, tahun 2022 ini direncanakan sebagian biaya diberikan dalam bentuk tunai dan sebagian masuk ke rekening atau kartu debit.
Setiap anggota jemaah akan menerima 1.000 riyal nontunai dan 500 riyal tunai pada saat berada di Asrama Haji menjelang keberangkatan. Program ini dipicu banyaknya keluhan dari jemaah yang kesusahan menyimpan uang tunai. Penggunaan kartu pembayaran nontunai juga dapat memudahkan transaksi di Tanah Suci. (IAM/MTK)