logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanOrang Tua Siswa Positif, Satu ...
Iklan

Orang Tua Siswa Positif, Satu SMP di Kota Tegal Kembali Belajar Daring

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, Jateng menghentikan pembelajaran tatap muka di salah satu sekolah di daerahnya. Hal itu dilakukan setelah orang tua salah satu siswa terkonfirmasi positif Covid-19.

Oleh
KRISTI UTAMI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kryZlovV3TZ4tpbPNj5skySqJwg=/1024x710/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FDSC02855_1592397260.jpg
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Calon peserta didik diperiksa suhu tubuhnya saat memasuki SMPN 2 Tegal, Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (17/6/2020). Kedatangan calon peserta didik tersebut untuk mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

TEGAL, KOMPAS - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, Jawa Tengah kembali menghentikan kegiatan belajar mengajar tatap muka di SMP Negeri 10 Kota Tegal, mulai Kamis (6/8/2020). Penghentian dilakukan setelah ada orang tua siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebelumnya, setelah hampir enam bulan menggelar pembelajaran secara daring, sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Tegal, memulai kembali pembelajaran tatap muka, Senin (3/8/2020). Pertimbangannya, Kota Tegal berstatus sebagai daerah zona hijau.

Namun, hanya beberapa hari berjalan, pemerintah setempat memutuskan menghentikan kegiatan belajar tatap muka di SMP Negeri 10 Kota Tegal mulai Kamis pagi. Alasannya, salah satu orang tua siswa di sekolah tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga : Simulasi Rampung, Pemkab Tegal Berharap Belajar Tatap Muka Dimulai

https://cdn-assetd.kompas.id/SRGo7Kd6ENoH9XqYLeCRRz0TqHg=/1024x620/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FDSC02906_1592397335.jpg
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Suasana SMPN 2 Tegal, Kota Tegal, Jawa Tengah, di hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) daring, Rabu (17/6/2020). Pendaftaran PPDB akan ditutup Kamis (25/6/2020).

Selama pembelajaran tatap muka diganti dengan pembelajaran daring, gedung SMP Negeri 10 Kota Tegal akan didisinfeksi. Adapun guru dan karyawan di sekolah tersebut akan menjalani tes cepat untuk mendeteksi penyebaran Covid-19.

"Hanya guru dan karyawan yang dites cepat, (jumlahnya) ada 33 orang. Kalau siswanya belum ada yang dites," kata Kepala SMP Negeri 10 Kota Tegal Neni Legiyatmi, Kamis siang.

Adapun guru dan karyawan di sekolah tersebut akan menjalani tes cepat untuk mendeteksi penyebaran Covid-19.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Ismail Fahmi mengatakan, sekolah tingkat menengah pertama yang lain tetap melanjutkan pembelajaran tatap muka. Keputusan itu diambil setelah pihaknya berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tegal, Dinas Kesehatan Kota Tegal, dan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Paud Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Dirjen menyampaikan, kalau terjadi hal seperti itu, hanya sekolah yang bersangkutan yang wajib melakukan pembelajaran dari rumah, (jadi) tidak bisa semuanya dipukul rata. Kendati demikian, keputusan tetap ada di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tegal," ucap Fahmi.

Baca juga : Uji Coba Normal Baru di Sekolah

https://cdn-assetd.kompas.id/ag1HjWsLh4cFlPBu7EcpnLRLEsI=/1024x650/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fddd6eed7-2371-47d1-8122-15cc0006f1d2_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Siswa sedang menyimak materi yang disampaikan guru di SMP Negeri 1 Pangkah, Kabupaten Tegal, pada hari pertama uji coba normal baru di sekolah, Senin (15/6/2020). Selama masa uji coba normal baru, siswa tidak diperkenankan pergi ke sekolah dengan naik transportasi umum.

Sementara itu di Kabupaten Tegal, pembelajaran tatap muka akan dihentikan serentak mulai Senin (10/8/2020). Hal itu dilakukan setelah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ditegur oleh Direktur Jenderal Paud Dikdasmen Kemendikbud Jumeri terkait beberapa siswa di Kecamatan Warureja yang tidak bermasker saat pulang sekolah. Jumeri kebetulan sedang melakukan kunjungan kerja di Tegal.

"Tadi kebetulan Dirjen (Paud Dikdasmen Kemendikbud) melintas dan melihat ada siswa yang lepas masker, lalu beliau memerintahkan untuk menghentikan kegiatan belajar tatap muka. Karena ini perintah, kami akan menjalankannya. Pembelajaran yang semula dilakukan tatap muka akan kami kembalikan ke pembelajaran jarak jauh," tutur Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal Akhmad Wasari.

Iklan

Baca juga : Hari Pertama Masuk, Sekolah di Tegal Berlakukan Protokol Ketat

https://cdn-assetd.kompas.id/TBW77ytEgp2MlWmYfgOACQXqUKI=/1024x640/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fadfe5ae8-ffb8-449c-bd4f-e960cd067f01_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Suasana kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 1 Pangkah, Kabupaten Tegal, pada hari pertama uji coba normal baru di sekolah, Senin (15/6/2020). Guru menyampaikan materi terkait pencegahan Covid, perilaku hidup bersih sehat, dan memotivasi siswa untuk tetap semangat menjalani kegiatan belajar mengajar baik secara tatap muka maupun secara daring.

Wasari menambahkan, pihaknya akan menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh hingga ada aturan terbaru terkait pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Sejumlah sekolah dari tingkat SMP, SD, dan TK di Kabupaten Tegal sudah memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka sejak 13 Juli 2020. Pembelajaran tatap muka itu dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat dan dilakukan secara terbatas.

Jumlah siswa yang masuk pada satu kali pertemuan hanya separuh kapasitas kelas. Adapun jam pelajaran juga dipotong dari 45 menit menjadi 30 menit per mata pelajaran, tanpa istirahat. Selama pembelajaran tatap muka, ada satu siswa SD di Kecamatan Pangkah yang terkonfirmasi positif Covid-19. ZNK (8) tertular dari kakeknya yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.

https://cdn-assetd.kompas.id/YIwFByh-eHlSVbCBCArHvIFmeAA=/1024x672/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fae0b5fd0-6ac4-492f-81c2-9bbd21965a24_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Siswa baru diminta duduk dengan tetap menjaga jarak dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Aula SMA Negeri 1 Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (13/7/2020). Kegiatan itu tidak boleh dilakukan lebih dari 150 menit.

Sebelum akhirnya diketahui positif Covid-19, ZNK sempat bersekolah selama tiga hari pada 20-22 Juli 2020. Akibatnya, sebanyak 29 orang termasuk guru dan teman sekelas ZNK dites usap untuk mendeteksi penularan. Untuk keperluan disinfeksi, kegiatan belajar tatap muka di sekolah itu dihentikan selama satu pekan dan diganti pembelajaran jarak jauh.

Orang tua gamang

Adanya risiko penyebaran Covid-19 di sekolah membuat sejumlah orang tua siswa di Kota Tegal dan Kabupaten Tegal khawatir. Kendati demikian, para orang tua juga mulai kebingungan untuk mendampingi anak-anaknya belajar daring.

"Kalau belajar daring kami harus mendampingi dan mengajari anak mengerjakan tugasnya. Padahal orang tua kan punya aktivitas sendiri," kata Siwi (41), orang tua siswa asal Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.

https://cdn-assetd.kompas.id/ARCuRxcf8NgIcY_-YsmTC-QDAaA=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F13763c7e-2a80-4d43-bd4a-afb10158a7c9_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Guru sedang menunjukkan aplikasi yang digunakan untuk menunjang sistem pembelajaran jarak jauh kepada para siswa baru dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Aula SMA Negeri 1 Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (13/7/2020). Melalui aplikasi itu, pihak sekolah bisa mengontrol berapa jumlah siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran daring.

Sebagian orang tua juga khawatir, pembelajaran daring tidak berjalan optimal. Sebab, anak-anak lebih banyak bermain saat belajar dari rumah. "Kalau di sekolah, belajarnya mungkin bisa 6-7 jam. Kalau di rumah, paling cuma 30 menit, itu saja kadang tidak bisa fokus," ucap Oki Lukmansyah (34), orang tua siswa asal Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.

Sementara itu, saat kunjungan kerja di Tegal, Dirjen Paud Dikdasmen Kemendikbud Jumeri mengumpamakan, pembelajaran jarak jauh sebagai sekoci penyelamat. Menurut dia, pembelajaran jarak jauh tidak akan dilestarikan. Ke depan, platform penunjang pembelajaran jarak jauh akan dikembangkan, tetapi bukan untuk menggantikan peran guru.

Pembelajaran jarak jauh tidak akan dilestarikan. Ke depan, platform penunjang pembelajaran jarak jauh akan dikembangkan, tetapi bukan untuk menggantikan peran guru.

"Namanya di sekoci ya tidak enak, banyak tantangannya. Beda dengan kalau di kapal besar, lebih nyaman," kata Jumeri.

Jumeri menambahkan, pihaknya tengah menyusun revisi Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang akan mengatur pembelajaran tatap muka di masa pandemi. SKB tersebut terkait relaksasi bagi daerah zona hijau dan kuning untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Jumeri menyebut, relaksasi dilakukan supaya aktivitas ekonomi orang tua siswa yang selama ini terganggu akibat kebijakan belajar dari rumah bisa kembali berjalan.

Baca juga : Pembukaan Sekolah Masih Berisiko Tinggi

https://cdn-assetd.kompas.id/EME1ibUhOgZDKj215cESAfJPxlY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F5cd43add-3649-4e52-bcaf-42f285f73fc4_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Siswa baru mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Aula SMA Negeri 1 Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (13/7/2020). MPLS dari 324 siswa dibagi menjadi 6 tahap selama 3 hari berbeda. Dalam setiap tahap, diikuti maksimal 72 siswa.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000