Pemain-pemain Korea Selatan dinilai lebih berbahaya dibandingkan dengan Hongkong yang dikalahkan Indonesia, 4-1, pada laga sebelumnya. Skuad Indonesia pun harus bekerja lebih keras.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim putra Indonesia akan menghadapi Korea Selatan pada penampilan kedua dalam penyisihan Grup A Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia. Meski hanya ada tiga dari sepuluh pemain yang memiliki peringkat dunia, kekuatan Korea Selatan tak bisa dianggap enteng.
Para pemain ”Negeri Ginseng”, yang akan dihadapi Indonesia di Setia City Convention Centre, Selangor, Malaysia, Kamis (17/2/2022), bahkan, dinilai lebih berbahaya daripada Hongkong yang dikalahkan Indonesia, 1-4, pada Selasa. Selama ini, Korea Selatan dikenal sebagai negara yang melahirkan banyak pemain muda berkualitas.
Pelatih ganda putra Aryono Miranat menilai, Indonesia dan Korea Selatan memiliki peluang menang berimbang. ”Pertandingan melawan Korea Selatan sangat penting. Kalau Indonesia menang, peluang ke semifinal mendekat, tetapi itu tidak mudah didapat. Pemain harus berjuang keras,” kata Aryono, Rabu (16/2/2022).
Pelatih tunggal putra Harry Hartono menambahkan, pada sektor yang dipimpinnya, kekuatan pemain Korea Selatan dan India lebih baik dibandingkan dengan Hongkong. Harry berharap semangat Chico Aura Dwi Wardoyo, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, dan Christian Adinata saat menang atas pemain Hongkong bisa dibawa melawan Korea Selatan yang mengalahkan India, 5-0, Selasa.
Pada laga pertama kedua tim, Indonesia dan Korea Selatan sama-sama meraih kemenangan penting pada tunggal pertama. Chico menang atas pemain peringkat ke-17 dunia, Lee Cheuk Yiu. Adapun pemain peringkat ke-2094 dunia, Jeon Hyeok-jin, mengalahkan semifinalis Kejuaraan Dunia 2021, Lakhsya Sen. Selain Jeon, hanya ada dua pemain lain dari Korea Selatan yang memiliki peringkat dunia, yaitu Kim Jaehwan (peringkat ke-48 ganda putra) dan Na Sung-seung (64 ganda putra). Namun, ini tak mengurangi kekuatan mereka.
”Peta kekuatan tunggal putra dengan Korea Selatan seimbang. Semoga Chico dan kawan-kawan bisa menampilan permainan terbaik dan kepercayaan diri seperti ketika melawan Hongkong,” kata Harry.
Terkait dengan penampilan skuad ganda putra, Aryono berharap agar para pemain pelapis yang diturunkan dalam kejuaraan ini bisa bermain lebih fokus dan tenang. ”Mereka juga harus mengurangi kesalahan,” katanya.
Evaluasi dari Aryono ini terkait dengan penampilan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang kalah saat melawan pemain Hongkong meski unggul 20-16 pada gim ketiga. Seperti dikatakan Pramudya, dia dan Yeremia terlalu menggebu untuk memperoleh satu poin terakhir hingga berdampak pada penampilan yang tidak tenang. Kesalahan berulang saat menerima servis membuat mereka berbalik tertekan.
Selain Pramudya/Yeremia, skuad ganda putra memiliki Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan ganda ketiga, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, yang belum diturunkan saat melawan Hongkong.
Lolos Piala Uber
Kemenangan 5-0 atas Kazakhstan, yang menjadi kemenangan kedua membuat tim putri Indonesia dipastikan berada di peringkat dua besar Grup Z. Kemenangan yang juga diraih Korea Selatan atas Hongkong, 5-0, setelah menang dengan skor yang sama atas Kazakhstan, membuat tim tersebut memuncaki klasemen. Dengan demikian, laga Indonesia melawan Korea Selatan, Kamis, akan menentukan posisi juara grup.
Peta kekuatan tunggal putra dengan Korea Selatan seimbang. Semoga Chico dan kawan-kawan bisa menampilan permainan terbaik dan kepercayaan diri seperti ketika melawan Hongkong.
Dengan lolos ke semifinal, kedua tim juga berhak tampil pada putaran final Piala Thomas dan Uber di Bangkok, Thailand, 8-15 Mei. Selain semifinalis dari kejuaraan yang juga merupakan kualifikasi Piala Thomas-Uber zona Asia ini, persaingan di Bangkok diikuti tuan rumah, juara bertahan Piala Thomas-Uber (Indonesia dan China), serta tim lain berdasarkan peringkat dunia beregu.
Seperti tim putra, skuad putri Indonesia juga menghadapi tantangan berat. Korea Selatan dimotori ganda putri peringkat ke-14 dunia, Baek Ha-na, dan tunggal putri peringkat ke-49 dunia, Sim Yu-jin.
Sementara setelah mengubah formasi tunggal saat melawan Kazakhstan, Indonesia kemungkinan akan menurunkan kembali Gregoria Mariska Tunjung, Putri Kusuma Wardani, dan Stephanie Widjaja. Saat melawan Kazakhstan, Gregoria dan Stephanie tidak diturunkan.
”Lawan Korea, saya siap kalau diturunkan. Saya ingin tampil sebaik mungkin. Makanya, hari ini saya yang tak diturunkan bertanding dan memilih latihan,” kata Gregoria.