logo Kompas.id
CerpenRamai
Iklan

Ramai

Ini Sabtu malam, tujuh empat tujuh. Sementara televisi menyiarkan seorang gadis mati gantung diri, ada yang menderas laiknya cucuran hujan yang luruh di pokok-pokok ketapang.

Oleh
Sasti Gotama
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uTrJONrPEk7KjNU-X8iDYXSyiVE=/1024x1057/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2FRamai2_1620388676.jpg

Sabtu malam, tujuh empat lima, televisi menyiarkan seorang gadis mati gantung diri. Hatinya lumat setelah patah hati, begitu yang ia tulis dalam buku Vegetarian Han Kang di halaman paling belakang. Sementara penyiar bercasciscus  tanpa henti, sementara mesin cuci berdesing ribut sekali, sementara mulut teko mendesis-desis seperti rintihan anjing dehidrasi, sementara ponsel berdenting-berkali-kali, sementara hujan jatuh tik-tik-tik di atas genting, suaramu pecah di atas sofa dengan nada tinggi.

”Cerpenmu kemarin buruk sekali. Seharusnya menulis itu seperti pantomim atau melukis,” katamu. Wajahmu begitu dekat sehingga aku bisa melihat bekas luka yang menebas alismu menjadi dua. Matamu tampak bersungguh-sungguh. Kau terlihat seperti mahasiswa semester tujuh yang berdemonstrasi menolak undang-undang yang diputuskan dini hari. Padahal, usiamu tiga puluh satu lewat satu hari dan telah berganti-ganti pekerjaan lebih sering daripada aku berganti baju dalam satu minggu.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000