logo Kompas.id
Artikel OpiniMinyak Goreng: di Hulu Mereguk...
Iklan

Minyak Goreng: di Hulu Mereguk Untung, di Hilir Jadi ”Candu”

Krisis minyak goreng merupakan akumulasi dari sengkarut permasalahan di hulu yang memengaruhi kondisi di hilir. Selama ini tidak ada kontrol dan regulasi ketat terhadap industri minyak sawit di Indonesia.

Oleh
FADLY RAHMAN
· 6 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Minyak goreng masih menjadi masalah yang terus diperbincangkan. Kehadiran kembali produk minyak berbahan kelapa sawit ini di pasaran dengan harga melambung tinggi setelah sempat langka memunculkan polemik siapa dalang di balik ini semua? Bagi kebanyakan kaum ibu, mereka tidak ambil pusing apakah kejahatan mafia pangan ini bakal terungkap atau tidak. Keinginan mereka tidak muluk-muluk: minyak goreng tersedia dengan harga kembali murah!

Ketergantungan masyarakat yang tinggi terhadap produk minyak goreng bahkan telah membuat seorang negarawan, seperti Megawati Soekarnoputri, angkat bicara. Ia sampai mengelus dada melihat para ibu yang mengantre minyak goreng tatkala bahan pokok rumah tangga ini sempat langka di pasaran. Sebagai sosok ibu yang mengerti urusan dapur, ia menganjurkan agar ibu-ibu mengolah makanan dengan cara direbus dan dikukus, alih-alih menggoreng makanan setiap hari.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000