Megawati: Soliditas dan Keteladanan Bekal Bagi Kemenangan PDI-P
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P Megawati Soekarnoputri mengingatkan kader-kader partai di Sulawesi Utara untuk menjaga soliditas yang dinamis menjelang Pilkada 2020.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P Megawati Soekarnoputri mengingatkan kader-kader partai di Sulawesi Utara untuk menjaga soliditas yang dinamis menjelang Pilkada 2020. Para politisi PDI-P sebagai pemimpin didorong untuk memberikan teladan bagi masyarakat.
Hal ini diungkapkan Megawati ketika menghadiri perayaan Natal Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDI-P Sulut di Manado, Sabtu (18/1/2020) malam. Ia didampingi Ketua DPD PDI-P Sulut sekaligus Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, dan ribuan kader.
Dalam pidatonya, Megawati meminta para kader untuk menghayati penggalan tema Rapat Kerja Nasional PDI-P pada Jumat (10/1) lalu, yaitu Solid Bergerak. “Tidak cukup hanya solid, tetapi statis, diam di tempat. Kalau kita bisa solid dan dinamis, tidak akan ada yang bisa melawan kita,” katanya disambut riuh tepuk tangan ribuan kader yang hadir.
Instruksi Presiden kelima RI ini diberikan saat pendaftaran bakal calon kepala daerah dibuka oleh partai-partai politik menjelang Pilkada 2020. Total ada 270 daerah yang menggelar pilkada, termasuk pemilihan gubernur di Sulut. Warga di tujuh kabupaten dan kota pun akan menuju bilik-bilik suara untuk memilih kepala daerah, September mendatang.
Megawati pun meminta Olly untuk menjaga kekompakan kader-kader PDI-P dengan menunjukkan teladan. “Kalau kami bisa menyolidkan (para kader) dengan keteladananmu, lalu menggerakkan mereka, kita pasti menang,” ujarnya.
Isu keteladanan ini dicetuskan ketika partai berlogo banteng itu tengah disorot publik. Mantan calon legislatif PDI-P daerah pemilihan Sumatera Selatan I, Harun Masiku, diduga memberi suap Rp 900 juta kepada salah Wahyu Setiawan, komisioner Komisi Pemilihan Umum untuk menetapkannya sebagai anggota DPR penggantian antarwaktu. Harun kalah dalam Pemilu Serentak 2019 lalu.
Hingga kini, keberadaan Harun masih misteri. Ia juga belum dimasukkan daftar pencarian orang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Megawati tak menyinggung kasus tersebut. Namun, ia mengingatkan calon-calon kepala daerah dari PDI-P harus menjadi pemimpin yang memberi teladan, salah satunya dengan menyerahkan penetapan calon kepada partai.
“Jangan datang lewat pintu belakang untuk minta rekomendasi. Memang, rekomendasi datang dari ketua umum, tapi bukan lewat pintu belakang. Masak, belum jadi pemimpin sudah lewat pintu belakang?” katanya.
Keteladanan pun harus diberikan secara konsisten dan konsekuen. Selain mengingatkan kadernya untuk bekerja demi rakyat, Megawati juga mengingatkan para kader untuk memegang teguh Pancasila dan menjaga kerukunan bangsa. Kesetiaan para kader kepada partai juga dituntut.
Jangan datang lewat pintu belakang untuk minta rekomendasi. Memang, rekomendasi datang dari ketua umum, tapi bukan lewat pintu belakang. Masak, belum jadi pemimpin sudah lewat pintu belakang?
Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyatakan kebanggaannya atas kedatangan Megawati. Semangat para kader dipercaya akan makin membara setelah pertemuan dengan putri Presiden Soekarno itu, terutama menjelang Pilkada 2020.
“Ada tujuh kursi kabupaten dan kota serta gubernur yang akan dipertarungkan. Mudah-mudahan, semua calon yang diputuskan Ketua Umum bisa memenangkan kursi,” katanya.
Pilkada akan digelar pada 23 September 2020. Olly berharap, nama para calon kepala daerah bisa diumumkan partai pada Maret. Pasangan calon akan ditetapkan pada bulan Juli mendatang.
Olly optimistis, dirinya akan terpilih lagi jika PDI-P bisa menang setidaknya di Manado, Bitung, dan Minahasa Utara.. “Semoga harapan-harapan akan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat nantinya bisa terwujud,” katanya.
Acara Natal ini juga dihadiri para pemuka agama seperti Ketua Badan Pekerja Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Pendeta Hein Arina juga hadir. Hein mengatakan, perayaan Natal mengajak umat untuk melihat Yesus sebagai pemimpin yang mmeberi teladan. Ini diwujudkan dengan melayani dan kedekatan sebagai sahabat bagi semua orang.
“Sebagai ketua Badan Pekerja GMIM, saya menegaskan kapada umat untuk melihat dan memilih para pemimpin yang memiliki keteladanan, pengetahuan, keahlian, dan keterampilan. Pemimpin yang demikian akan membawa perubahan fundamental dalam kehidupan manusia,” katanya.