Pecatur Indonesia Panen Gelar dan Medali di Bangkok
Pecatur remaja Indonesia memanen banyak gelar dan medali seusai mengikuti Kejuaraan Catur Remaja Asia Timur di Bangkok yang berakhir pada Minggu (11/8/2019). Pada catur klasik, tim Indonesia meraih 2 emas, 3 perak dan 1 perunggu.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
BANGKOK, KOMPAS — Pecatur remaja Indonesia memanen banyak gelar dan medali seusai mengikuti Kejuaraan Catur Remaja Asia Timur di Bangkok, yang berakhir Minggu (11/8/2019). Pada catur klasik, tim Indonesia meraih 2 emas, 3 perak, dan 1 perunggu. Dua medali emas diraih oleh Gilbert Elroy Tarigan (U-18) dan Nayaka Budhidharma (U-14).
Gilbert juga meraih gelar International Master (IM) dan Nayaka meraih Fide Master (FM) pada ajang itu. Gilbert yang tujuh kali menang dan dua kali remis meraih 8 poin turnamen pada ajang itu dan gelar IM langsung jatuh ke tangannya. Demikian juga dengan Nayaka yang meraih 7 poin dari lima kali menang dan empat kali remis.
”Pada laga terakhir, Gilbert hanya perlu remis untuk jadi juara dan meraih gelar IM. Namun, dia tetap tampil ngotot dan meraih kemenangan atas Hee Wei Yang dari Singapura. Itu mental juara yang bagus,” kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kristianus Liem, melalui pesan pendek kepada Kompas, Minggu (11/8/2019).
Arjuna Satria Pamungkas (U-10) yang meraih medali perak dan As Syahsyah Syakish Thirof (U8) yang meraih medali perunggu juga meraih gelar Candidate Master (CM). Arjuna mengumpulkan 8 poin turnamen, sama seperti juara pertama Al-Basher Buto dari Filipina. Syakish mengumpulkan 6,5 poin turnamen dengan 4 kali menang dan 5 kali remis tanpa kekalahan.
Dua pecatur putri Armenia Zendy Purwanto (U-12) dan Cecilia Natalie Liuviann (U-14) juga meraih gelar Woman Candidate Master. Keduanya juga meraih medali perak di kelas masing-masing.
Anggota Dewan Pembina Percasi Eka, Putra Wirya, mengatakan, para pecatur remaja yang dibawa ke kejuaraan itu merupakan juara-juara pada kejuaraan nasional yang digelar pertengahan 2019 ini. Mereka diuji dalam pertandingan internasional untuk melihat kemampuan mereka.
”Banyaknya medali dan gelar yang diraih membuktikan regenerasi yang dilakukan Percasi membuahkan hasil. Kami ingin Indonesia menghasilkan banyak grand master catur di masa depan,” kata Eka.
Banyaknya medali dan gelar yang diraih membuktikan regenerasi yang dilakukan Percasi membuahkan hasil. Kami ingin Indonesia menghasilkan banyak grand master catur di masa depan.
Retno Artsanti dari Japfa, selaku sponsor, mengatakan, pihaknya gembira dengan pencapaian tersebut. Japfa terus berkomitmen memajukan dunia catur Indonesia, baik pada fase regenerasi maupun fase perburuan gelar bagi pecatur profesional.