Indonesia meraih enam emas, tiga perak, dan enam perunggu pada hari pertama ASEAN School Games 2019 di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/7/2019). Salah satu kejutan datang dari cabang renang nomor 200 meter gaya punggung putra, lewat Farrel Armandio.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Indonesia meraih enam emas, tiga perak, dan enam perunggu pada hari pertama ASEAN School Games 2019 di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/7/2019). Salah satu kejutan datang dari cabang renang nomor 200 meter gaya punggung putra, lewat Farrel Armandio.
Cabang renang menyumbang tiga emas pada hari pertama ASEAN School Games (ASG) 2019. Selain Farrel, medali emas juga diraih melalui Adelia pada nomor 50 meter gaya dada putri serta 4 x 200 meter estafet gaya bebas putri lewat Prada Hanan, Angel Gabriella, Fauziyyah Rahma, dan Febriana.
Tiga medali emas lain juga lahir dari cabang atletik, yakni nomor lari 400 meter putra oleh Dewa Radika, lompat jauh putra oleh Ahmad Hambali Sukur, dan lari estafet 4 x 100 meter campuran melalui Adith Rico Pradana, Izrak Udjulu, Raden Roselin Fikananda, dan Erna Nuryanti.
Ketua Kontingen (CdM) Indonesia Yayan Rubaeni mengatakan, raihan medali pada hari pertama, yang baru memainkan final pada cabang renang dan atletik, sudah sesuai harapan. Raihan enam emas didapat berkat perjuangan dan semangat gigih para atlet.
"Secara umum (perolehan medali) sudah sesuai harapan, dengan kejutan-kejutan, khususnya di renang. Misalnya, Farrel, yang diprediksi mendapat perunggu, alhamdulillah bisa dapat emas. Ini berkat keyakinan dan semangat yang luar biasa," ujar Yayan.
Di final 200 meter gaya punggung putra, Farrel menorehkan waktu 2 menit 4,08 detik, mengungguli Khiew Hoe Yean dari Malaysia (perak) dengan 2 menit 8,01 detik dan Phillip Joaquin asal Filipina (perunggu) dengan 2 menit 9,30 detik.
Kendati demikian, Farrel belum puas dengan penampilannya. "Target saya sebenarnya 2 menit 2 detik. Memang tadi saya agak takut di 100 meter awal. Besok (Sabtu), saya akan tampil di 100 meter gaya punggung. Saya akan berusaha lebih rileks," ujar dia.
Sementara itu, pelatih renang Indonesia pada ASG 2019, Deni Wardeni menambahkan, sejumlah atlet Indonesia masih terlihat terbawa emosi, sehingga tak mampu menguasai situasi hingga finis. Ia pun mendorong para atlet untuk lebih mengurangi kesalahan pada Sabtu.
"Saya sudah bicarakan ke anak-anak, terutama untuk nomor 50 meter harus nol kesalahan. Sampai 45 meter masih memimpin, misalnya, dorong saja (hingga finis), tetapi beberapa masih ada yang narik (mengambil napas) lagi. Emosi akan terus diperbaiki," ujar Deni.
Dengan enam emas, tiga perak, dan enam perunggu, Indonesia untuk sementara berada di peringkat dua klasemen sementara SAG 2019. Posisi pertama ditempati Thailand yang menyabet enam emas, tujuh perak, dan delapan perunggu. Peringkat ketiga yakni Malaysia dengan empat emas, enam perak, dan dua perunggu.