Menjelang bulan puasa, pemerintah meninjau dan melakukan intervensi terhadap harga bahan pokok. Operasi pasar dilakukan untuk menghindari lonjakan harga kebutuhan yang sudah melampaui harga acuan pemerintah.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
SAMARINDA, KOMPAS — Menjelang bulan puasa, pemerintah meninjau dan melakukan intervensi terhadap harga bahan pokok. Operasi pasar dilakukan untuk menghindari lonjakan harga kebutuhan yang sudah melampaui harga acuan pemerintah.
Di Samarinda, Kalimantan Timur, harga bawang putih sudah di atas harga acuan pemerintah, yakni Rp 50.000 per kilogram. Kementerian Perdagangan, Selasa (23/4/2019), melakukan operasi pasar di Pasar Segiri, Samarinda, dengan menggelontorkan 11 ton bawang putih. Bawang putih dijual Rp 20.000 per kilogram kepada pengecer dan pembeli di pasar.
Setelah melakukan operasi pasar, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan, Indonesia saat ini masih mengimpor komoditas bawang putih. Operasi pasar juga dilakukan untuk menghindari spekulan.
”Saat ini, 90 persen bawang putih di Indonesia impor. Dinas Perdagangan setempat harus memantau, jika operasi pasar harga bawang putih itu Rp 20.000 per kilogram, kami berharap harga pasaran tidak jauh dari itu,” kata Arlinda.
Ia mengatakan, operasi pasar ini akan dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. Pantauan harga 14 komoditas di Indonesia akan dibandingkan dengan harga acuan yang ditetapkan pemerintah. Jika ada yang melampaui harga acuan, akan dilakukan operasi pasar untuk bahan pokok yang harganya tinggi.
Kementerian Perdagangan baru memulai pantauan di Kalimantan Timur. Berdasarkan pantauan, suplai bahan pokok untuk Kalimantan Timur aman dan dimungkinkan bisa mencukupi kebutuhan hingga enam bulan ke depan.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor saat operasi pasar mengatakan, pedagang perlu menjaga stabilitas harga agar tidak membebani konsumen. Biasanya menjelang puasa dan Lebaran ada kenaikan harga karena perdagangan dikuasai sedikit orang. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan membahas kebijakan yang bisa dilakukan agar harga tetap stabil.
”Akan kami bahas. Secara makro, pengendalian harga perlu agar tidak terjadi inflasi,” ujarnya.
Bahan pokok untuk Kalimantan Timur aman dan dimungkinkan bisa mencukupi kebutuhan hingga enam bulan ke depan.
Beras
Sementara itu, stok beras di gudang Bulog regional Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara dianggap mencukupi kebutuhan dua provinsi tersebut sampai enam bulan ke depan.
Berdasarkan pantauan di Pasar Segiri, Samarinda, harga beras medium Rp 9.900 per kilogram dan harga beras premium berkisar Rp 11.000-Rp 13.000 per kilogram.
Kepala Bulog Divisi Regional Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Arwakhudin Widiarso mengatakan, stok yang cukup bisa menjamin kestabilan harga beras.
”Saat ini di gudang Bulog regional Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara ada 21.000 ton berupa beras lokal, impor, dan dari daerah lain. Logistik ini satu-kesatuan, jika ada yang kurang, bisa mudah mengirimkan karena gudang tersebar di Balikpapan, Penajam, Samarinda, dan Berau,” katanya.