Minggu (21/4/2019), perolehan suara Pemilu 2019 ditargetkan sudah bisa diketahui. Ini berkat situng.
Oleh
Sharon Patricia
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hasil hitung suara Pemilu 2019 melalui sistem informasi penghitungan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum ditargetkan selesai pada Minggu (21/4/2019). Meski demikian, hasil hitung hanya akan digunakan sebagai alternatif sumber informasi.
”Hasil hitung (situng) ini, kan, berasal dari formulir C1 yang dikumpulkan dari tempat pemungutan suara (TPS), kemudian dibawa ke kecamatan. Datanya itu yang digunakan untuk perhitungan situng (sistem informasi penghitungan suara),” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman di Jakarta, Kamis (18/4/2019).
Arief menyampaikannya saat kunjungan para komisioner KPU dalam rangka melihat kerja para relasi demokrasi atau sukarelawan se-Provinsi DKI Jakarta di Hotel Merlynn Park. Sukarelawan yang bekerja baik sebagai operator maupun verifikator terdiri atas 45 orang per kota/kabupaten.
”Ini untuk memastikan bahwa kerja kami transparan dan tanpa intervensi dari pihak mana pun. Apa yang tertulis dalam data dokumen yang diterima, itulah yang kemudian di-input, disajikan, dan dipublikasikan kepada masyarakat,” kata Arief.
Rekapitulasi manual
Namun, Arief mengingatkan, sekalipun situng dari 813.350 TPS ditargetkan tuntas pada Minggu (21/4/2019), yang diakui sebagai hasil resmi Pemilu 2019 adalah rekapitulasi suara secara manual.
”Namun, tetap yang akan dipakai secara formal itu hasil rekapitulasi berdasarkan berita acara secara manual. Pokoknya, hasil yang ditetapkan KPU, yaitu yang dijadikan pegangan oleh KPU untuk menyatakan besaran suara yang didapat oleh setiap calon,” katanya.
Berbeda dengan situng, rekapitulasi penghitungan manual dilakukan secara berjenjang. Hasil suara di TPS akan direkapitulasi di kecamatan, kabupaten/kota, kelurahan, provinsi, hingga tingkat nasional. Rekapitulasi di tingkat nasional ditargetkan dimulai pada 25 April hingga 22 Mei 2019.
Kendala
Pantauan Kompas sekitar pukul 21.00, para operator dan verifikator situng tengah sibuk menatap layar laptop sambil mencocokkan dengan data dalam formulir C1 yang mereka terima. Mereka telah bekerja mulai dari pukul 09.00 dan akan terus bekerja hingga Minggu (21/4/2019).
Para operator dan verifikator berasal dari kelompok masyarakat, termasuk mahasiswa dan berbagai komunitas. Tak hanya merekap data, sebelumnya, mereka pun bertugas menyosialisasikan pemilu ke lingkungan sekitar.
Namun, tak semua data sudah masuk. Ini seperti dihadapi oleh operator di Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Marsito (20), salah satu operator situng, mengatakan, dirinya beserta operator lain yang bertanggung jawab atas kecamatan ini belum menerima formulir C1 sejak tadi pagi.
”Ini kendala utamanya. Mungkin karena banyak data yang harus direkap di kecamatan, jadi lama sampai ke sini. Untuk Kecamatan Cengkareng saja ada 1.406 TPS,” ujar Marsito.