JAKARTA, KOMPAS - Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto berkomitmen untuk mempertahankan ideologi Pancasila bila dirinya terpilih menjadi Presiden periode 2019-2024.
Hal tersebut disampaikannya saat debat keempat di Pemilu Presiden 2019 dengan tema "Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, dan Hubungan Internasional" di Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Bagi Prabowo, Pancasila adalah ideologi final yang terbentuk dari kompromi besar pendiri bangsa sekaligus kecemerlangan dari generasi pendiri bangsa.
Pancasila, lanjut Prabowo, berhasil menyatukan kelompok etnis, ratusan suku, agama-agama besar, bahasa dan budaya berlainan. Kompromi inilah yang menyatukan Republik Indonesia hingga saat ini.
"Kami berkomitmen mempertahankan Pancasila sampai titik darah terakhir. Kalau ada yang mau mengubah ini, akan saya hadapi dengan segala kekuatan yang ada pada diri sendiri," ujarnya.
Stadium empat
Selain itu, Prabowo berjanji, jika kelak terpilih di Pemilu Presiden 2019, pemerintahan harus kuat dan terbebas dari korupsi agar program-program pemerintahan dapat berjalan. Berkaca pada hal itu, Prabowo berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN).
"Korupsi di dalam tubuh pemerintah sudah dalam tingkat yang sangat parah, kalau ini penyakit sudah stadium empat," ujarnya.
Prabowo juga melihat anggaran pertahanan dan keamanan terlalu kecil, sehingga dia berjanji akan ditingkatkan.
Adapun di bidang hubungan internasional, Prabowo akan memegang filosofi "seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak". "Kami akan membuka hubungan baik dengan seluruh negara yang ada," tegasnya.