Sejumlah 367.678 surat suara untuk Pemilu 17 April 2019, yang sudah terkirim ke-21 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, dilaporkan rusak.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Sebanyak 367.678 surat suara untuk pemilu 17 April 2019, yang sudah terkirim ke-21 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, dilaporkan rusak. Jumlah itu dikhawatirkan dapat bertambah mengingat penyortiran surat suara masih berjalan.
Juru Bicara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Yosafat Koli, di Kupang, Selasa (19/3/2019), mengatakan, penyortiran surat suara di 21 kabupaten/kota dilakukan sejak 2-3 hari terakhir. Kerusakan itu ditemukan hampir di semua KPU kabupaten/kota.
Bahkan, KPU Manggarai Barat belum mendapatkan surat suara sama sekali. Kapal Motor Mentari yang mengangkut dua kontainer surat suara untuk daerah itu mengalami kerusakan di Dermaga Reo, 20 kilometer sebelah utara Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, Minggu (17/3/2019). Hingga Selasa, kapal itu belum berhasil diperbaiki sehingga tidak bisa merapat ke dermaga untuk melakukan pembongkaran kontainer surat suara.
Koli mengatakan, dari 21 kabupaten/kota, setelah melakukan penyortiran, ditemukan total 367.678 surat suara yang rusak. Kerusakan itu berupa tinta merembes dan kertas sobek. ”Namun, sebagian besar berupa tinta merembes sehingga mengganggu tulisan-tulisan yang ada di dalam surat suara. Ini pun masuk kategori rusak,” katanya.
Selain kerusakan surat suara, KPU NTT juga masih kekurangan dan mengalami kerusakan beberapa jenis logistik.
Surat suara yang rusak itu terdiri dari surat suara pemilihan presiden-wakil presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Total surat suara yang dibutuhkan untuk Pemilu 2019 di NTT sebanyak 6.736.938 lembar.
Kerusakan terbanyak ditemukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), yakni 176.490 surat suara. Menyusul Kabupaten Lembata 45.791 surat suara dan Kabupaten Kupang 43.177 surat suara. Kerusakan paling sedikit di Kabupaten Sumba Barat, yakni 1.039 surat suara.
Jumlah kerusakan itu dikhawatirkan dapat bertambah mengingat penyortiran masih berlangsung. Setelah seluruh penyortiran selesai, KPUD akan membuatkan berita acara untuk disampaikan ke KPU pusat dan pihak penyedia logistik tersebut untuk diganti.
Selain kerusakan surat suara, Koli mengatakan, KPU NTT juga masih kekurangan dan mengalami kerusakan beberapa jenis logistik. Kotak suara rusak sebanyak 195 buah dan kurang sebanyak 1.951 buah. Bilik suara rusak 5.385 buah dan kurang 333 unit. Ada pula kekurangan tinta 230 botol dan rusak 14 botol.
Koli mengatakan, jumlah surat suara yang baik setelah disortir sebanyak 6.369.260 lembar. Adapun jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di NTT 3.391.557 orang dengan jumlah TPS 14.978 unit yang tersebar di 22 kabupaten/kota.
Ketua KPU Kabupaten Sikka Kristostomus Fery Soge mengatakan, di Sikka, sebanyak 17.730 surat suara suara rusak . Sebagian besar berupa surat suara DPR. ”Kerusakan itu berupa rembesan tinta ke sejumlah halaman surat suara sehingga berpengaruh terhadap tulisan yang tertera, seperti nama caleg, nama partai politik, dan nomor urut caleg,” ujarnya.
Kristostomus mengatakan, jika tetap dibiarkan, hal itu akan sangat mengganggu pemilih saat di bilik suara nanti. ”Pemilih harus membaca dan melihat dengan terang benderang dan leluasa seluruh lembaran surat suara itu agar tidak keliru dalam memberikan pilihan. Kami masukkan hal ini sebagai kerusakan sehingga mohon segera diganti,” katanya.