Ribuan Orang Diundang Setiap Tahun untuk Belajar tentang Jepang
Oleh
Dahlia Irawati
·3 menit baca
TOKYO, KOMPAS — Pemerintah Jepang aktif mendatangkan orang untuk belajar berbagai hal tentang negaranya. Salah satu tujuannya adalah untuk mengenalkan Jepang secara langsung kepada masyarakat luas.
Salah satu cara ditempuh dengan mendatangkan ribuan orang setiap tahun dalam program Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youth (Jenesys) 2018.
Pada 26 November-4 Desember 2018, Kementerian Luar Negeri Jepang (MOFA) mengundang delapan pemuda yang bekerja di industri media Indonesia untuk mengikuti Jenesys 2018. Detail kegiatan Jenesys ditangani oleh Japan International Cooperation Center (JICE).
Tema program Jenesys 2018 bagi media adalah tentang transportasi publik dan mitigasi bencana alam. Peserta diajak mendengarkan paparan Prof Atsushi Fukuda, pakar transportasi Jepang dari Nihon University serta menikmati transportasi modern kereta supercepat shinkansen.
Mereka juga diajak menengok bekas bencana tsunami di kota Sendai di Prefektur Miyagi, mengunjungi perusahaan media terkait pembelajaran bencana, menikmati taman kota Tokyo, dan kegiatan lain.
”Program ini bertujuan menjalin kerja sama dan hubungan baik antara Jepang dan negara-negara di Asia. Program untuk orang-orang muda ini sudah 10 tahun. Harapannya, nanti ke depan, saat orang-orang muda ini menjadi orang berpengaruh atau pejabat, hasil dari program ini bisa bermanfaat. Bisa membuat kebijakan yang baik,” tutur Kuninobu Ide, Direktur Divisi Pertukaran Pemuda Departemen Pertukaran Internasional JICE, kepada Kompas di Tokyo.
Menurut Kuninobu, peserta Jenesys rata-rata akan kembali ke Jepang pada tahun-tahun berikutnya. Entah untuk belajar, bekerja, ataupun untuk berwisata. Hal itu menjadi salah satu hal positif bagi Jepang atas dibuatnya Jenesys.
”Memang, dengan mengundang orang datang ke Jepang melalui Jenesys ini, tidak akan ada dampak langsung ke Jepang. Namun, dengan postingan kecil-kecil, lama-lama dampaknya akan menggunung. Apalagi karena mereka saat diundang ke Jepang saat itu usianya masih muda, sehingga saat sudah masuk universitas atau dewasa, akan ada dampaknya,” lanjut Kuninobu.
Program Jenesys menyasar berbagai segmen masyarakat, mulai dari mahasiswa, media, dan pelajar SMA. Dalam setahun, setidaknya ada 3.500 orang dari beberapa negara di Asia didatangkan ke Jepang. Program Jenesys dilakukan sejak tahun 2007.
Kenichi Takeyama, Direktur Informasi dan Budaya Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, mengatakan, mengirim orang ke Jepang melalui program Jenesys tujuannya adalah untuk mempromosikan Jepang.
”Kami ingin mempromosikan Jepang, tetapi kalau menggambarkannya susah. Lebih baik kami undang saja orang datang ke Jepang dan belajar langsung di sana,” katanya.
Menurut Kenichi, hasil dari kunjungan itu diharapkan akan mendorong orang untuk menyebarluaskan informasi tentang Jepang. ”Dengan itu semua, kami ingin tercipta harmoni bukan saja antara Jepang dengan negara-negara lain, melainkan juga di antara sesama peserta Jenesys,” ujarnya.
Harapannya, menurut Kenichi, orang-orang tersebut dapat bekerja sama dengan baik ke depan dalam berbagai bidang yang ditekuni.