ASEAN-China Sepakati Visi Kemitraan Strategis 2030
Oleh
Benny Dwi Koestanto
·3 menit baca
SINGAPURA, KOMPAS — Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan China menyepakati Visi Kemitraan Strategis 2030 pada Konferensi Tingkat Tinggi Ke-33 ASEAN 2018 yang digelar di Singapura pekan ini. Kedua pihak antara lain menegaskan komitmen bersama di kawasan Laut China Selatan serta menentang proteksionisme dan antiglobalisasi.
Dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Rabu (14/11/2018) malam, ASEAN-China sepakat bahwa kemitraan strategis kedua pihak telah berkontribusi secara signifikan terhadap perdamaian, stabilitas dan kemakmuran regional, serta memperluas agenda kerja sama yang luas antara ASEAN dan China dalam 15 tahun terakhir.
Kedua pihak juga menyadari hubungan mereka memasuki era baru dengan realisasi Komunitas ASEAN tahun 2015, perkembangan ASEAN lima dekade terakhir, sekaligus pencapaian reformasi China dalam empat dekade terakhir. Penguatan hubungan ASEAN-China dinilai merupakan salah satu hal paling substansial, dinamis, dalam hubungan yang saling menguntungkan.
”Meningkatkan kemitraan strategis ASEAN-China ke tingkat yang baru dengan menjalin kerja sama yang lebih erat untuk masa depan ASEAN dan China yang saling menguntungkan, termasuk melalui implementasi Rencana Aksi 2016-2020 yang penuh dan efektif untuk Mengimplementasikan Deklarasi Bersama tentang Strategi Kemitraan ASEAN-China untuk Perdamaian dan Kemakmuran dan dokumen-dokumen penggantinya,” demikian antara lain pernyataan kedua belah pihak.
ASEAN menyatakan, mencatat dengan apresiasi upaya China untuk mempromosikan kerja sama ASEAN-China yang lebih erat, termasuk visi China untuk membangun komunitas ASEAN-China demi masa depan bersama kedua pihak. Kedua pihak sepakat mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan, termasuk melalui pendalaman hubungan strategis lebih lanjut.
ASEAN-China juga sepakat untuk mempromosikan rasa saling percaya dan percaya diri, resolusi damai dari perselisihan sesuai dengan hukum internasional, tanpa menggunakan ancaman atau penggunaan kekerasan, serta memelihara dialog ramah dan konsultasi, termasuk pertukaran tingkat tinggi.
Komitmen di Laut China Selatan
ASEAN-China menegaskan kembali komitmen untuk memelihara dan mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Laut China Selatan. Hal itu mencakup tiga hal, yakni kebebasan navigasi penerbangan di atas Laut China Selatan; menyelesaikan persengketaan teritorial dan yurisdiksi dengan cara-cara damai, tanpa menggunakan ancaman atau penggunaan kekuatan; serta mengendalikan diri dalam melakukan kegiatan, untuk menghindari perselisihan yang rumit atau meningkat dan mengganggu perdamaian dan stabilitas.
Ini selaras dengan pernyataan Perdana Menteri China Le Keqiang untuk merampungkan kode tata perilaku (CoC) di Laut China Selatan selama tiga tahun sejak tahun ini.
Kedua pihak juga sepakat untuk menentang sentimen proteksionisme dan antiglobalisasi yang tumbuh. ASEAN-China menegaskan kembali bahwa perdagangan dan investasi internasional adalah mesin penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pembangunan, pengurangan ketidaksetaraan sosial, dan mengamankan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat kedua belah pihak.