Antisipasi Teror Kelompok Kriminal Bersenjata, Kesiagaan Lanny Jaya Ditingkatkan
Oleh
Fabio Costa
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pihak kepolisian menetapkan status kesiagaan internal tertinggi, yakni Siaga I, di Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Hal itu untuk mengantisipasi serangan kelompok kriminal bersenjata yang menyasar aparat keamanan dan warga sipil beberapa waktu belakangan.
Pada Senin (12/11/2018) pukul 16.45 WIT, berdasarkan informasi dari Kepolisian Resor Lanny Jaya, terjadi penembakan terhadap seorang tukang ojek bernama Aldi (23) oleh penumpang di Jalan Trans-Papua, Kampung Jiwili, Distrik Wiringgabut. Penumpang tersebut diduga anggota kelompok kriminal bersenjata.
Saat turun di jalan tersebut, penumpang itu langsung mengarahkan pistol ke kepala Aldi. Tembakan itu meleset dan Aldi pun selamat dalam insiden ini setelah pura-pura tak sadarkan diri. Setelah menembak, pelaku langsung melarikan diri ke dalam hutan.
Kepala Polres Lanny Jaya Ajun Komisaris Besar Tony Ananda, saat dihubungi dari Jayapura, Selasa (13/11/2018), mengatakan, pihaknya telah memberlakukan status Siaga I di Lanny Jaya setelah menerima laporan kejadian itu. Terdapat empat titik rawan aksi penyerangan kelompok kriminal bersenjata di Lanny Jaya, yakni Balingga, Wiringgabut, Tiomneri, dan Malegaineri.
”Korban saat ini telah berada di rumahnya dalam kondisi trauma berat. Kami pun mengimbau sekitar 500 tukang ojek sepeda motor di Lanny Jaya agar berhati-hati dalam bekerja,” kata Tony.
Tony mengatakan, pihaknya menyiagakan 200 personel di sejumlah titik yang dianggap rawan gangguan kelompok kriminal bersenjata. Kelompok kriminal bersenjata tersebut di bawah pimpinan Purom Wenda. Aparat kepolisian akan menggelar aksi patroli secara rutin di sekitar Tiom, ibu kota Lanny Jaya.
”Sebelumnya, kami telah berupaya mengejar kelompok Purom hingga daerah Balingga. Namun, kami terkendala kondisi geografis yang berat sehingga belum menemukan lokasi persembunyian kelompok tersebut,” ujar Tony.
Sebelumnya, pada 2 November, seorang tukang ojek bernama Yanmar ditemukan tewas tertembak di Kampung Popome, Distrik Mokoni, Lanny Jaya. Pelaku diduga juga berasal dari kelompok Purom.
Lanny Jaya termasuk salah satu dari tiga daerah di pegunungan Papua yang rawan teror kelompok kriminal bersenjata. Dua daerah lainnya adalah Puncak dan Puncak Jaya. Total 79 warga sipil tewas akibat serangan kelompok kriminal bersenjata dari tahun 2008 hingga 2018. Selain itu, 30 polisi tewas dan 59 polisi lainnya cedera dalam kurun waktu yang sama.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Provinsi Papua Frits Ramandey mengatakan, peran pemerintah daerah setempat di daerah rawan gangguan keamanan sangat dibutuhkan untuk melakukan upaya persuasi kepada kelompok kriminal bersenjata agar menghentikan aksi penembakan terhadap warga sipil.
”Kami pun mengimbau agar kelompok kriminal bersenjata di sejumlah wilayah di Papua agar menghentikan aksi kekerasan terhadap warga sipil, termasuk tenaga guru dan medis yang sering menjadi target. Kondisi tersebut dapat menyebabkan masyarakat kehilangan haknya untuk mendapat layanan pendidikan dan kesehatan,” tutur Frits.