16 Pelabuhan Strategis di Kawasan Timur Indonesia Diresmikan
Oleh
Fabio Costa
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meresmikan 16 proyek strategis pelabuhan di kawasan timur Indonesia yang telah selesai dibangun PT Pelindo IV, di Jayapura, Papua, Jumat (24/8/2018). Seluruh proyek yang bernilai Rp 2,15 triliun ini untuk mempercepat konektivitas laut dan pertumbuhan ekonomi.
Adapun ke-16 proyek itu terdiri dari 5 pelabuhan di Papua, 5 pelabuhan di Pulau Sulawesi, 4 pelabuhan di Pulau Kalimantan, dan 2 pelabuhan di wilayah Maluku.
Kelima pelabuhan di Papua itu ialah Pelabuhan Jayapura, Pelabuhan Biak, Pelabuhan Sorong, Pelabuhan Manokwari, dan Pelabuhan Merauke. Kemudian, lima pelabuhan di Pulau Sulawesi adalah Pelabuhan Kendari, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Parepare, dan Pelabuhan Gorontalo.
Sementara itu, dua pelabuhan di wilayah Maluku adalah Pelabuhan Ambon dan Pelabuhan Ternate. Adapun empat pelabuhan di Pulau Kalimantan adalah Pelabuhan Balikpapan, Pelabuhan Tarakan, Pelabuhan Nunukan, dan Pelabuhan Sangatta.
Rini mengatakan, selesainya 16 proyek strategis ini dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun saja merupakan sebuah pencapaian besar. Pelabuhan-pelabuhan tersebut membantu masyarakat terutama dalam mendorong konektivitas laut dan daya saing di wilayah timur Indonesia.
”Saya mengapresiasi kerja keras Pelindo IV dalam tiga tahun ini. Ini sebuah kebanggaan kita bersama bahwa BUMN sebagai agen pembangunan terus memberikan kontribusinya bagi kemajuan perekonomian bangsa,” ujar Rini.
Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung menuturkan, pembangunan 16 proyek strategis nasional (PSN) itu menggunakan anggaran penyertaan modal negara (PMN) dan anggaran internal perusahaan.
”Sebanyak delapan PSN menggunakan anggaran PMN sebesar Rp 1,3 triliun, sedangkan sisanya menggunakan anggaran internal perusahaan,” lanjutnya.
Meningkat drastis
Doso menyebutkan, dengan investasi tersebut, kapasitas ke-16 pelabuhan meningkat mulai dari sekitar 50 persen hingga 500 persen. Total, 16 proyek strategis ini meningkatkan kapasitas peti kemas di kawasan timur Indonesia dari 700.000 TEUs per tahun menjadi 2 juta TEUs per tahun.
Khusus untuk wilayah Papua, di Pelabuhan Jayapura, Pelindo IV membangun dermaga penumpang sepanjang 100 meter. Ada pula replacement dermaga sepanjang 150 meter dengan kapasitas 200.000 TEUs per tahun, meningkat dari sebelumnya hanya 90.000 TEUs per tahun.
Di Pelabuhan Merauke, Pelindo IV membangun dermaga peti kemas sepanjang 75 meter yang meningkatkan kapasitas dari 30.000 TEUs per tahun menjadi 100.000 TEUs per tahun.
Di Pelabuhan Biak, Pelindo IV membangun dermaga penumpang sepanjang 142 meter. Dengan investasi ini, tak hanya kapal berukuran 3.000 GT yang bisa bersandar, tetapi juga kapal dengan ukuran 14.000 GT.
Di Pelabuhan Sorong, Pelindo IV membangun dermaga peti kemas sepanjang 143 meter. Kapasitas dermaga meningkat dari 50.000 TEUs per tahun menjadi 300.000 TEUs per tahun.
Terakhir, di Pelabuhan Manokwari, pembangunan meliputi dermaga peti kemas sepanjang 75 meter sehingga kapasitas meningkat dari 30.000 TEUs per tahun menjadi 100.000 TEUs per tahun. Pelabuhan juga dilengkapi dua unit alat bongkar muat.