JAKARTA, KOMPAS — Elite Partai Demokrat dan Gerindra malam ini akan melakukan pertemuan tertutup. Hasil pembahasan kedua elite partai nanti akan dibawa dalam pertemuan antarketua umum, yakni Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto, Selasa (24/7/2018) di kediaman Yudhoyono, Kuningan, Jakarta Selatan.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan di Jakarta, Senin (23/7/2018), menyampaikan, sebelum pertemuan antara Yudhoyono dan Prabowo dilaksanakan besok, elite Demokrat dan Gerindra terlebih dahulu akan bertemu malam ini. Pertemuan tersebut akan membahas poin-poin kesepakatan awal antarkedua partai.
Namun, Syarief tidak menyebutkan tempat dan waktu pertemuan elite Partai Demokrat dan Gerindra berlangsung. Syarief hanya menyampaikan bahwa hasil pertemuan akan dilaporkan kepada masing-masing ketua umum untuk dibawa ke pertemuan Selasa besok.
”Sementara ini tidak ada perubahan jadwal pertemuan Pak SBY dan Pak Prabowo. Keputusan final tergantung hasil pertemuan dengan elite kedua partai sore ini,” ujar Syarief.
Pertemuan Yudhoyono-Prabowo, menurut Syarief, akan diadakan di kediaman Yudhoyono di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa sekitar pukul 20.00.
Yudhoyono dan Prabowo dijadwalkan bertemu pada Rabu (18/7/2018). Namun, pertemuan untuk menentukan sikap politik kedua partai pada Pilpres 2019 tersebut terpaksa ditunda karena Yudhoyono dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Yudhoyono dirawat karena kelelahan seusai kunjungan dari Pacitan dan Yogyakarta.
Pada Rabu malam, Prabowo menjenguk Yudhoyono di RSPAD. Prabowo menegaskan, kedatangannya murni untuk melihat perkembangan kesehatan Yudhoyono dan tidak ada pembahasan sikap politik di antara kedua partai.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyebutkan, pertemuan elite Partai Demokrat dan Gerindra akan fokus membahas kemungkinan koalisi Demokrat-Gerindra. Selain itu, pembahasan juga akan menekankan tentang visi misi, format, dan strategi pemenangan pada Pemilu 2019.
”Pak SBY dan Pak Prabowo mempunyai semangat yang sama. Pembahasan akan paralel seperti membicarakan platform, koalisi, visi misi, kerangka kerja, hingga bagaimana menangnya,” kata Hinca.
Hinca menambahkan, waktu yang terbatas menuju pendaftaran capres dan cawapres pada 4-10 Agustus 2019 membuat kedua partai akan langsung membicarakan bentuk dan langkah koalisi jika tercapai kesepakatan. Waktu yang semakin mepet ini juga membuat Demokrat terus menjalin hingga mempercepat komunikasi dengan partai lain, termasuk PAN dan PKS.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, pertemuan antara Yudhoyono dan Prabowo besok kemungkinan masih belum memutuskan sikap kedua partai. Hal ini karena pertemuan tersebut masih bersifat penjajakan koalisi partai.
”Mengenai pembicaraan besok itu bisa berkembang berbagai macam hal. Politik itu dinamis sehingga apa pun bisa terjadi, dari hubungan silaturahim sampai koalisi,” ungkap Dasco.
Terkait kemungkinan masuknya Demokrat dalam koalisi, Dasko mengatakan bahwa hal tersebut dapat diterima oleh partai lain, seperti PKS dan PAN. Sebelumnya, Gerindra, PKS, dan PAN kemungkinan besar akan mendeklarasikan koalisi dengan mengusung Prabowo sebagai calon presiden.
”Kemungkinan Demokrat bergabung ini baru rencana koalisi dan penjajakan satu sama lain. Namun, saya pikir kalau dijelaskan dengan baik-baik dengan tujuan yang sama, semua pihak bisa berlapang dada menerima,” katanya.