MAKASAR, KOMPAS — Rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penghitungan perolehan suara Pilkada Kota Makassar dibuka dengan suasana panas, Jumat (6/7/2018). Ini terjadi setelah saksi pasangan calon Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi mengusir anggota Panitia Pengawas Kecamatan atau Panwascam dari ruang pleno. Dengan dalih PKPU, mereka minta hanya Bawaslu yang berada di ruangan.
Keributan ini terjadi saat petugas PPK Kecamatan Manggala baru saja membuka segel amplop berisi hasil rekapitulasi. Saat itu, seorang anggota saksi pasangan calon Munafri-Rachmatika, Busranuddin Baso Tika, berdiri dan berteriak mengusir seorang anggota Panwascam yang berada di dekat operator. Polisi langsung mengamankan anggota Panwascam tersebut dan membawa keluar ruangan.
”Saya minta PKPU ditegakkan. Hanya anggota Bawaslu yang boleh berada di ruangan dan Panwascam tidak. Saya meminta yang tidak berkepentingan tidak boleh berada di ruangan,” kata Rahman Pina, legislator dari Partai Golkar yang juga saksi pasangan calon.
Situasi ini makin memanas saat Ketua Bawaslu Makassar memprotes anggota Panwascam yang dikeluarkan dari ruangan.
Saat pleno KPU Kota Makassar dibuka Kamis kemarin, keberadaan 15 anggota Panwascam sempat diprotes saksi pasangan calon gubernur Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar. Namun, KPU berdalih bahwa keberadaan 15 anggota Panwascam adalah atas undangan KPU dan itu dibenarkan dalam aturan. Lalu disepakati mereka boleh berada di ruangan.
Rapat pleno ini sebenarnya sudah memanas sejak kemarin. Rekapitulasi penghitungan suara pilkada gubernur berlangsung alot hingga Jumat pukul 01.00 Wita karena berbagai masalah. Rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Makassar disepakati dilanjutkan. Namun, baru membacakan perolehan suara dua kecamatan, sidang kembali ditunda hingga Jumat pagi.
Penundaan dilakukan saat salah seorang petugas PPK membuat unggahan langsung ke Facebook mengenai dimulainya penghitungan suara Pilkada Makassar. Ini sempat membuat tensi massa di luar hotel memanas. Massa berada di luar hotel dari pagi hingga tengah malam tadi.
”Kami menunda hingga Jumat pagi karena salah seorang anggota PPK live di Facebook. Ini masih proses. Kalaupun mau membuat postingan atau laporan ke media sosial, kami harap setelah rekapitulasi selesai,” kata Abdullah Mansyur dini hari tadi.
Saat ini sidang pleno ditunda dan akan dilanjutkan pukul 14.00 Wita. Penjagaan ketat masih mewarnai suasana tempat penghitungan, termasuk pemeriksaan ketat terhadap setiap orang yang akan ke ruang rapat pleno.