logo Kompas.id
UtamaRUU KUHP Dinilai Membatasi...
Iklan

RUU KUHP Dinilai Membatasi Kebebasan  dan Berpendapat

Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/M_q47i77H9FAoSiCnwJJpFKTlzk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F06%2F1528638831330.jpg
KOMPAS/DHANANG DAVID ARITONANG

Diskusi bertajuk \'Mendorong RKUHP yang Pro Pemberantasan Korupsi\' di Jakarta, Minggu (10/6/2018).

JAKARTA, KOMPAS-- Masuknya kembali sejumlah pasal pidana dalam RUU KUHP terkait upaya kritik terhadap pemerintah, menimbulkan ancaman kriminalisasi bagi pegiat anti korupsi maupun jurnalis untuk bebas berpendapat. Padahal, sejumlah pasal ini telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi dan sifatnya multi tafsir.

Peneliti Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW, Lalola Easter mengatakan, ada sejumlah pasal yang hidup kembali pasca dibatalkan MK, seperti pasal 259 RUU KUHP tentang pernyataan permusuhan pada pemerintah dan pasal 238 RUU KUHP tentang penghinaan presiden dan wakil presiden.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000