JAKARTA, KOMPAS — Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif belum terlihat mendatangi kantor BPIP seusai dikabarkan mengundurkan diri dari lembaga yang baru setahun dibentuk itu. Kabar mundurnya Yudi ini tidak pernah terdengar oleh staf di kantor BPIP.
Sejak pagi hingga siang, kantor BPIP terlihat sepi. Mundurnya Yudi dari jabatan Kepala BPIP tidak pernah diketahui oleh staf di kantor BPIP. Sehari sebelum pengunduran dirinya, Yudi bahkan masih berangkat dan bekerja di kantor seperti biasa.
”Staf di BPIP tidak tahu kabar pengunduran diri Pak Yudi sebelumnya. Kemarin beliau masih datang ke kantor karena masih banyak pekerjaan. Tiba-tiba pagi ini kabar pengunduran diri beliau sudah menyebar,” ujar Nia Syarifuddin, salah satu anggota staf di Kantor BPIP, Jakarta, Jumat (8/6/2018).
Nia dan staf lainnya sampai saat ini belum mengetahui alasan Yudi mengundurkan diri. Menurut dia, Yudi hampir selalu menyempatkan diri ke kantor jika tidak ada agenda kerja di luar kota.
Yudi Latif mengumumkan pengunduran dirinya melalui laman Facebook-nya subuh tadi. Dalam pernyataan pengunduran diri tersebut, Yudi merasa bahwa terlalu sedikit yang mereka kerjakan untuk persoalan yang teramat besar.
”Saya merasa, perlu ada pemimpin-pemimpin baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan. Harus ada daun-daun yang gugur demi memberi kesempatan bagi tunas-tunas baru untuk bangkit. Sekarang, manakala proses transisi kelembagaan menuju BPIP hampir tuntas, adalah momen yang tepat untuk penyegaran kepemimpinan,” ujar Yudi dalam tulisan pengunduran dirinya.
Staf di BPIP tidak tahu kabar pengunduran diri Pak Yudi sebelumnya. Kemarin beliau masih datang ke kantor karena masih banyak pekerjaan.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi menuturkan, Yudi mengirimkan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi pada 7 Juni. Namun, surat itu baru diterima Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo pada Jumat pagi ini.
Menurut Johan, dalam suratnya, Yudi menyampaikan bahwa peningkatan status dari UKP menjadi BPIP otomatis akan membuat kesibukan meningkat. ”Menurut Pak Yudi, beliau merasa tidak sanggup karena ada urusan keluarga yang harus diintensifkan. Alasan formalnya begitu, ada di surat,” kata Johan.
Sebelumnya, BPIP bernama Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Pada Maret lalu, status UKP-PIP naik menjadi badan setelah Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. BPIP dicatatkan dalam Lembaran Negara Nomor 17 pada 28 Februari 2018.
Struktur kepengurusan BPIP kemudian dipimpin Yudi Latif dan memiliki Dewan Pengarah yang diketuai Megawati Soekarnoputri. Sejumlah tokoh juga menjadi anggota Dewan Pengarah BPIP, yakni Try Sutrisno, Ahmad Syafii Maarif, Said Aqil Siroj, Ma’ruf Amin, Muhammad Mahfud MD, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe, dan Wisnu Bawa Tenayas.
Ketika dikonfirmasi mengenai pengunduran diri Yudi Latif dari Kepala BPIP, sejumlah tokoh tersebut masih belum mau memberikan keterangan.