JAKARTA, KOMPAS — Perkembangan teknologi digital terus dimanfatkan untuk memperluas jangkauan atau ekspansi usaha mikro, kecil, dan menengah dalam pemasaran dalam jaringan. Jasa pesan antar daring merupakan salah satu inovasi digital yang dinilai dapat meningkatkan nilai ekonomi dari UMKM kuliner.
Rangga Dewoso (24), pemilik usaha Dapur MTW yang terletak di Jalan Ampera, Jakarta Selatan, mengatakan, kerja sama dengan layanan jasa pesan-antar makanan dalam jaringan (daring) memberikan dampak signifikan bagi usaha kulinernya. ”Layanan Gofood menjadi layanan pesan antar (delivery) yang sangat membantu kami untuk meningkatkan jumlah pelanggan,” ujarnya saat ditemui di acara Gofood Festival yang berlangsung di Pelataran Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (9/1).
Gofood merupakan jasa pesan antar makanan yang memungkinkan konsumen memesan makanan dari ritel atau merchant yang tersedia melalui aplikasi Gojek.
Rangga mengaku, setelah bekerja sama dengan layanan pesan antar ini, jumlah pemesanan makanan di tempatnya meningkat hingga 10 kali lipat. Usaha Dapur MTW mulai bekerja sama dengan Gofood pada akhir 2015.
”Awalnya kami hanya membuka bisnis rumahan, tetapi karena pemesanan semakin banyak akhirnya kami sewa rumah toko di pingir Jalan Ampera,” kata Rangga.
Menurut dia, dengan memanfaatkan teknologi digital ini, selain meningkatkan omzet penjualan, pihaknya juga dibantu memasarkan produk jualannya sehingga jangkauan pelanggan menjadi semakin luas.
”Dulu pemasaran hanya kami lakukan lewat sosial media. Saat itu paling hanya 10 porsi dalam sehari yang terjual. Setelah kerja sama dengan Gofood bisa meningkat hingga 100 persen dan sekarang semakin banyak pelanggan juga yang datang langsung ke gerai kami,” ujarnya.
Hal tersebut sejalan dengan harapan yang disampaikan Founder dan CEO Gojek Nadiem Makarim. Ia berharap layanan Gofood dapat membantu UMKM kuliner bisa meningkatkan skala bisnis dan perekonomian yang dijalankan.
”Saat ini, dari 125.000 ritel usaha kuliner yang bekerja sama dengan Gofood, lebih dari 80 persennya merupakan UMKM. Ini menjadi pertanda baik untuk perkembangan bisnis UMKM di Indonesia,” kata Nadiem.
Menurut dia, perkembangan UMKM kuliner biasanya terkendala pendanaan, sumber daya manusia, dan pengetahuan bisnis. Melalui Gofood, kata Nadiem, pengusaha kuliner UMKM tidak perlu menyiapkan dana besar karena bisa memulai usaha rumahan. Pemasaran dan pengantaran kepada pelanggan pun bisa sekaligus dilakukan dengan layanan ini.
Nadiem mengatakan, layanan pesan antar ini memudahkan orang berani membuka usaha kuliner. Usahanya bisa dimulai dari rumah dan pengantaran bisa dibantu dengan pengemudi ojek daring. ”Pengusaha cukup berfokus pada produk yang dijualnya saja dengan meningkatkan mutu dan rasa makanannya. Pemasaran dan pengantaran bisa dilakukan melalui layanan Gofood,” katanya.
Nadiem mengatakan, dari semua ritel yang bekerja sama, sekitar 30 persen pemesanan berasal dari layanan Gofood. ”Bahkan, ada ritel yang pemesanannya hampir 90 persen melalui Gofood, seperti usaha kuliner Eatlah Jakarta,” ujarnya.
Chief Commercial Expansion Gojek Catherine Hindra Sutjahyo menambahkan, perkembangan usaha kuliner dengan memanfaatkan teknologi digital ini juga menunjukkan perubahan ekosistem pembeli terhadap usaha kuliner.
”Kuliner saat ini sudah menjadi gaya hidup manusia, bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan dasar. Pembeli akan mencari pengalaman baru ketika mencoba suatu kuliner,” kata Catherine.
Untuk itu, kata Catherine, layanan pesan antar daring, seperti Gofood, dapat menyalurkan permintaan pembeli saat ini. Melalui aplikasi di ponsel, pembeli dapat dengan mudah memilih gerai atau ritel kuliner yang ingin dicobanya. Jika memang sesuai, pembeli bisa menjadikan gerai tersebut sebagai langganan. Pembeli pun bisa mencari pengalaman baru dengan memilih menu di gerai lain.
Berdasarkan data yang dihimpun Gojek, pada tahun 2017 jenis menu yang paling banyak dipesan melalui layanan Gofood adalah aneka ayam, aneka nasi, martabak, minuman, dan aneka jajan. Untuk pemesanana aneka ayam dengan menu ayam geprek, dalam satu tahun, ada lebih dari 2 juta pemesanan. Sementara untuk jenis martabak ada lebih dari 3 juta pemesanan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, kemudahan yang ditawarkan melalui jasa layanan pesan antar ini dapat membantu meningkatkan UMKM yang berkembang di masyarakat.
”Salah satu prioritas utama pemerintah DKI adalah untuk mengembangkan UMKM seperti kuliner. Melalui pemanfaatan teknologi ini sangat memungkinkan perkembangan tersebut bisa lebih cepat tercapai,” katanya.
Gofood Festival
Gofood Festival berlangsung pada 19 Desember 2017-19 Januari 2018. Sebanyak 30 ritel terlaris dari Gofood di area Jabodetabek ikut serta dalam kegiatan ini.
”Gofood Festival menggunakan konsep food court atau pujasera. Pengusaha UMKM bisa langsung menawarkan produknya kepada pelanggannya selama ini,” kata Catherine.
Ia menyampaikan, melalui kegiatan ini, pengusaha tidak perlu menyiapkan dana besar untuk menyewa gerai dan jasa pelayan. Seluruh kebutuhan, seperti peralatan masak, sudah disiapkan pihak Gojek.
Nadime menambahkan, melalui kegiatan ini juga sekaligus dapat mempertemukan langsung antara penjual dan pembeli. ”Konsep ini bisa memadukan antara penggunaan teknologi dan prinsip jual beli yang terjadi,” katanya.
Sandiaga juga menyambut baik kegiatan ini. Menurut dia, kegiatan seperti ini perlu dilakukan juga di lokasi-lokasi lain untuk meningkatkan kegiatan ekonomi di Jakarta. ”Kami akan meminta pihak pasar tradisional, mal, dan tempat umum lainnya membuat acara festival kuliner seperti ini. Diharapkan ekonomi daerah bisa lebih meningkat dan UMKM juga dapat memperluas pemasarannya,” katanya.