Tahun 2021 bukanlah tahun yang mudah bagi UMKM. Meski sejumlah tantangan masih akan dihadapi tetapi dengan konsistensi dan kerja keras, pelaku UMKM dinilai dapat bertahan, bahkan berkembang, di tengah pandemi Covid-19.
Hanya 16,13 persen pelaku usaha mikro dan kecil yang dapat mengakses pinjaman modal dari perbankan. Mencari pinjaman modal melalui perusahaan teknologi finansial bisa menjadi alternatif bagi usaha mikro dan kecil.
Berbagai tantangan dihadapi pelaku UMKM sepanjang 2020 akibat dampak pandemi Covid-19. Meski begitu, pelaku usaha optimistis mereka dapat kembali bangkit dan memajukan perekonomian Indonesia.
Gojek kembali menghadirkan pembayaran nontunai serba bisa melalui GoBiz Plus. Perangkat keras ini dapat digunakan pelaku usaha tidak hanya untuk transaksi, tetapi sekaligus mencatat laporan keuangan hasil penjualan.
Strategi pelaku usaha untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19 tidak cukup hanya bertransformasi ke digital. Pelaku usaha juga dituntut mampu melakukan diversifikasi produk.
Pengusaha mikro dan kecil perempuan menunjukkan daya tahan lebih kuat di masa pandemi Covid-19. Dengan memanfaatkan ekosistem digital, mereka mampu bertahan, bahkan mengembangkan usahanya.
Menembus pasar ekspor menjadi cita-cita bagi setiap pelaku usaha. Mereka kini berbenah untuk meningkatkan kualitas dan standar produk agar lebih berdaya saing.
Sebagai komoditas unggulan, penjualan kopi masih terdampak pandemi Covid-19. Penyimpanan produk yang belum terserap dengan skema resi gudang menjadi salah satu pilihan.
Dompet digital DANA terus berkomitmen dan berupaya membantu UMKM dan masyarakat bertransformasi digital. Tahun 2021, DANA berstrategi meningkatkan layanan dan memperlebar kerja sama guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Integrasi para petani dalam kelompok koperasi diharapkan dapat meningkatkan daya saing. Melalui koperasi, volume hasil pertanian dapat dipastikan dengan kualitas dan standar yang sama sehingga lebih berdaya saing.