JAKARTA, KOMPAS – Pengungkapan kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik terus bergulir. Komisi Pemberantasan Korupsi menghadirkan sejumlah saksi dari berbagai pihak, salah satunya Agun Gunandjar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat sekaligus ketua Panitia Angket Dewan Perwakilan Rakyat yang diperiksa pada Kamis (31/8).
Pantauan Kompas, Agun sudah hadir sejak pukul 12.00 kemudian menunggu di lobi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, hingga waktu pemeriksaan tiba. Setengah jam setelahnya, lelaki yang menngenakan jaket putih dan celana panjang coklat muda itu berjalan menaiki tangga menuju ke ruang pemeriksaan.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Agun diperiksa untuk memberi keterangan atas tersangka kasus KTP-el Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto. “Ada informasi mengenai pertemuan serta indikasi aliran dana yang perlu kami klarifikasi dan konfirmasi lebih lanjut,” kata Febri di kantornya.
Ia melanjutkan, sampai hari ini KPK sudah memeriksa 90 orang saksi untuk tersangka Setya Novanto. Dari para saksi, lembaga antirasuah ini mendapat informasi-informasi terbaru. Sementara itu, dari sejumlah penggeledahan yang dilakukan, kata Febri, lembaganya mendapat bukti-bukti baru yang membuat fakta korupsi KTP-el semakin kuat, khususnya untuk terdakwa mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Irman dan mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Dirjen Dukcapil Kemendagri Sugiharto.
Pemeriksaan Agun berlangsung sekitar dua jam. "Saya hanya ditanya mengenai diri saya, kenal aau tidak dengan Setya Novanto, ya saya jawab kenal," kata Agun.
Selain Agun, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan beberapa orang saksi untuk tersangka anggota DPR Markus Nari. Mereka berasal dari konsorsium perusahaan yang memenangkan tender proyek pengerjaan KTP-el, diantaranya Vice President Internal Affair PT Biomorf Lone Indonesia Amilia Kusumawardani Adya Ratman, Business Development Manager PT Hewlett Packard Indonesia Berman Jandry S. Hutasoit, Direktur Produksi Perum Percetakan Negara RI (PNRI) Yuniarto, Direktur Utama PR Multisoft Java Technologies Willy Nusantara Najoan, Kepala Bagian Fasilitas Pelayanan Publik PT Sucofindo Nur Efendi, dan Karyawan PT Sucofindo Yan Yan Rudiyantini. (DD01)