Amien Rais Mengaku Dapat Bantuan Keuangan dari Soetrisno Bachir
Oleh
Madina Nusrat
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais menyebut mantan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir yang mendanai kegiatan politiknya di PAN. Hal itu disampaikan Amien, Jumat (2/6), menanggapi dugaan aliran dana kepada dirinya dalam kasus korupsi pengadaan alat kesehatan untuk mengantisipasi kejadian luar biasa di Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan di Departeman Kesehatan 2005.
”Pada waktu itu, Soetrisno Bachir mengatakan akan memberikan bantuan keuangan untuk tugas operasional saya untuk semua kegiatan sehingga tidak membebani pihak lain,” ujar Amien di kediamannya di Kompleks Taman Gandaria, Jakarta Selatan, pukul 10.00.
Amien secara khusus menggelar jumpa pers di kediamannya, di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada hari ini untuk menanggapi dugaan adanya aliran dana korupsi pengadaan alat kesehatan ke rekeningnya.
Sebelumnya, jaksa KPK Ali Fikri dalam persidangan korupsi pengadaan alat kesehatan pada 2005, dengan terdakwa mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (31/5), menyebutkan, Amien memperoleh aliran dana Rp 600 juta dari Yayasan Soetrisno Bachir sejumlah Rp 600 juta antara 15 Januari dan 13 Agustus 2007.
Amien mengungkapkan, pemberian dana itu terjadi 10 tahun lalu, tahun 2007. Pada waktu itu, ujar Amien, Soetrisno menyampaikan kepada dirinya bahwa dia akan memberikan bantuan keuangan untuk tugas operasional dan kegiatan Amien.
Seperti diketahui, pada masa itu Soetrisno baru menjabat Ketua DPP PAN 2005-2010. Sementara beberapa tahun sebelumnya, pada 2004, Amien baru mengikuti pemilihan presiden yang dimenangi Susilo Bambang Yudhoyono.
Amien pun tak merinci kegiatan operasional yang memperoleh dukungan dana dari Soetrisno selama 2007. Sebaliknya, Amien menceritakan awal pertemanannya dengan Soetrisno yang berlangsung sejak 1998.
”Persahabatan saya dengan Soetrisno sudah terjalin lama sebelum PAN lahir pada 1998. Seingat saya, sebagai entrepreneur sukses waktu itu, dia selalu memberikan bantuan pada berbagai kegiatan saya, baik kegiatan sosial maupun keagamaan,” jelas Amien.
Mas Tris, demikian Amien menyebut Soetrisno, bagi Amien adalah tokoh yang baik, dermawan, dan sering membantu banyak pihak. Bahkan Amien mengaku sampai tidak mengetahui siapa saja yang memperoleh bantuan dari Soetrisno.
Pesan ibu
Sekali waktu, Amien mengaku pernah menanyakan kepada Soetrisno terkait alasannya membantu dirinya. Menurut Amien, Soetrisno menyampaikan bahwa bantuan itu merupakan pesan ibunya. ”Saya disuruh ibunda saya untuk membantu Anda,” kata Amien menirukan penjelasan Soetrisno.
Atas dasar itu, lanjut Amien, dirinya menerima bantuan dana tiap bulan untuk kegiatan operasional di partai. Hal itu pun dianggap Amien sebagai hal yang wajar. Namun rupanya, kata Amien, bantuan Soetrisno itu kini menjadi salah satu topik berita yang menarik.
”Nah, kalau kejadian sepuluh tahun lalu kini diungkap dengan bumbu-bumbu dramatisasi di media massa dan sosial, tentu akan saya hadapi dengan jujur, tegas, apa adanya,” tutur Amien.
Namun, Amien enggan menanggapi pertanyaan wartawan. Menurut dia, sebelum berangkat umrah pada 8 Juni, dirinya akan mendatangi KPK untuk menjelaskan duduk persoalan aliran dana tersebut pada Senin, 5 Juni mendatang. ”Kalau saya dipanggil KPK, padahal saya masih umrah, saya khawatir dianggap lari dari tanggung jawab,” katanya.
Amien pun menyampaikan akan memberikan penjelasan lagi di KPK pada Senin mendatang. ”Sekian dulu, sampai ketemu lagi insya Allah di kantor KPK besok Senin,” katanya, mengakhiri tanggapannya terkait aliran dana korupsi alat kesehatan itu.