Merekam Kisah Cinta Angelina Sondakh dan Brotoseno di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Oleh
Rini Kustiasih
·3 menit baca
Ibarat kekasih yang telah lama tak berjumpa karena terpisah jauh, begitu ada momen yang dapat mempersatukan, mereka tak akan begitu saja melewatkannya. Begitulah yang terjadi antara mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Angelina Sondakh, dan mantan penyidik di Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri, Ajun Komisaris Besar Raden Brotoseno.
Keduanya telah lama menjalin kisah asmara. Brotoseno diketahui dekat dengan Angelina sejak dia masih menjadi penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat itu, Angelina menjadi tersangka kasus korupsi wisma atlet. Brotoseno ketika itu menjadi salah satu penyidik KPK yang mengusut kasus tersebut. Belakangan, kisah asmara di antara keduanya tercium KPK. Demi menghindari konflik kepentingan, KPK pun mengembalikan Brotoseno ke Mabes Polri.
Angelina kini berstatus terpidana kasus korupsi wisma atlet dan harus menjalani hukuman 10 tahun penjara. Dalam putusan kasasi, Mahkamah Agung (MA) sebenarnya menghukum mantan Puteri Indonesia itu selama 12 tahun. Namun, lewat peninjauan kembali, MA justru mengurangi hukumannya 2 tahun. Angelina kini mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu.
Juga menjadi pesakitan
Entah nasib apa yang mempersatukan kedua sejoli ini. Belakangan, Brotoseno juga harus menjadi pesakitan. Dia ditangkap Tim Saber Pungli Polri setelah diduga kedapatan menerima suap Rp 1,9 miliar dari seorang pengacara terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pencetakan sawah. Brotoseno pun harus mendekam di Rutan Polda Metro Jaya.
Perjalanan hidup Brotoseno seperti ironi. Dari seorang penyidik lembaga antirasuah, lalu kembali menjadi polisi yang ditugaskan untuk mengusut kasus korupsi, Brotoseno kini terpaksa harus duduk menjadi pesakitan, sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Dia pun kini terancam dipecat sebagai polisi.
Namun, justru di Pengadilan Tipikor Jakarta-lah, Brotoseno kembali dipertemukan dengan Angelina. Brotoseno harus kembali menjalani sidang sebagai terdakwa, sementara Angelina dihadapkan ke Pengadilan Tipikor Jakarta sebagai saksi untuk perkara korupsi wisma atlet dan pusat sarana olahraga Hambalang dengan terdakwa Choel Mallarangeng, adik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng.
Senin pekan depan, kemungkinan keduanya akan kembali bertemu. Pasalnya, jaksa KPK menjadwalkan kembali menghadapkan Angelina sebagai saksi untuk perkara Choel. Senin pekan depan, Brotoseno juga akan kembali hadir di Pengadilan Tipikor Jakarta karena dia harus mendengarkan tuntutan jaksa.
”Angelina akan dihadirkan kembali pada Senin pekan depan. Banyak keterangannya yang masih diperlukan untuk perkara Choel ini,” kata Mochammad Takdir Suhan, jaksa KPK yang menangani perkara Choel, di Pengadilan Tipikor, Rabu (17/5).
Seperti pada sidang Senin lalu, sidang yang dihadiri Angelina itu kemungkinan juga akan diikuti Brotoseno. Sebab, sepanjang sidang Senin lalu Brotoseno setia duduk di kursi paling belakang.
Kabar kedekatan antara Brotoseno dan Angelina sudah lama tersebar. Saat Angelina berada di dalam tahanan, putranya bersama almarhum Adjie Massaid, Keanu, bahkan dirawat oleh Brotoseno.
Saat ditemui beberapa waktu lalu di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Angelina bangga menceritakan kondisi anaknya. ”Keanu sekarang sudah rajin mengaji,” ujarnya.
Pertemuan kembali dua sejoli yang terlibat dalam kasus korupsi itu memantik perhatian pengunjung sidang korupsi lebih daripada kasus kejahatan yang mereka lakukan. Terbayang bagaimana nasib anak Angelina yang sedang bertumbuh itu apabila akhirnya Brotoseno juga dijebloskan ke dalam penjara. Siapa yang akan merawatnya?
Namun, nasi sudah jadi bubur. Korupsi dan pungli yang mereka perbuat juga merugikan orang lain. Korupsi bahkan tergolong sebagai kejahatan serius dan kejahatan pada kemanusiaan. Korupsi memiskinkan orang lain, mencuri hak orang lain, serta merusak sistem bernegara dan bermasyarakat.
Kisah cinta Brotoseno dan Angelina menunjukkan dua karakter manusia yang bertolak belakang: di satu sisi manusia bisa penuh cinta dan kasih sayang, tetapi di sisi lain bisa sangat jahat karena nafsu dan kerakusan.