BANDUNG, KOMPAS — Sekitar 200.000 pohon di Kota Bandung, Jawa Barat, rawan tumbang dilanda hujan angin kencang. Pemerintah Kota Bandung melakukan audit tiga kali seminggu untuk mengecek kekuatan pohon-pohon itu.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Pertamanan Kota Bandung Arif Prasetya, di Kota Bandung, Kamis (20/4). Dia menanggapi tumbangnya pohon di 63 lokasi akibat cuaca ekstrem, sehari sebelumnya.
Arief mengatakan, di Kota Bandung terdapat lebih dari dua juta pohon. Usia pohon di Bandung beragam, dari 0-10 tahun hingga yang berusia 70 tahun. Pohon-pohon berusia tua dan rawan tumbang itu tersebar di daerah Cipaganti, Cihampelas, Dago, dan lain-lain.
“Meski rawan, dari hasil audit rutin tiga kali dalam seminggu, pohon-pohon tua itu dalam kondisi yang aman. Namun, cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang membuat akar pohon tercerabut,” kata Arief.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, kecepatan angin pada Rabu (19/4) pukul 13.30-14.30 terbilang ekstrem. Kecepatannya mencapai 22 kilometer per jam. Padahal, dalam beberapa hari terakhir kecepatan angin di Kota Bandung hanya berkisar 15-18 km per jam.
Reklame
Selain pohon, hujan deras disertai angin kencang juga merobohkan tiga papan reklame, yakni di Jalan Gatot Subroto di dekat McDonald, di dekat Trans Studio Mall, dan di perempatan Buah Batu seberang Pizza Hut. Robohnya papan reklame iklan ponsel berukuran 4 x 2 meter di dekat McDonald menimpa satu unit sedan dan sebuah motor.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan akan segera merampungkan aturan soal pembongkaran reklame. “Nanti pemilik reklame akan saya minta menyetor dana pembongkaran reklame ke pemerintah kota. Jadi, kalau reklame itu diduga berbahaya dan mereka tidak mau membongkar, Pemkot Bandung akan memakai dana mereka untuk membongkar,” ujar Ridwan.
Ia mengimbau warga untuk waspada terhadap cuaca ekstrem. Menurut informasi yang disampaikan BMKG, cuaca ekstrem itu akan berlangsung hingga seminggu ke depan.
“Kalau sedang berkendara lalu ada hujan angin kencang, lebih baik berteduh dulu di tempat aman dan menunggu hujan reda. Ketimbang memaksakan jalan tapi berisiko terkena pohon tumbang,” ujar Kamil.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Ferdi Ligaswara meminta dinas-dinas terkait untuk memeriksa ulang kondisi pohon dan reklame yang ada di Kota Bandung. “Lebih baik mencegah sebelum bencana datang daripada harus menangani dan mengevakuasi korbannya,” kata Ferdi.