Sepotong Afrika Selatan dalam Musik Tyla
Tyla bermusik sambil berharap musik Afrika akan mendunia. Harapannya lebih kurang terwujud lewat lagu ”Water”.
Berawal dari kegemarannya meng-cover lagu di media sosial, Tyla (22) bertransformasi menjadi penyanyi peraih piala Grammy pada 2024. Ia memastikan untuk menyisipkan potongan Afrika Selatan—kampung halamannya—setiap kali berkarya. Ia bermimpi menjadikan musik Afrika mendunia suatu hari nanti.
Usia Tyla masih belasan tahun waktu dia mengunggah beberapa video cover lagu Billie Eilish hingga Boyz II Men ke Instagram. Ia berharap videonya menarik minat beberapa produser musik, syukur-syukur jika diajak rekaman.
Perempuan yang lahir dan tumbuh di Johannesburg ini, tetapi tak mau diam saja, sambil berharap dilirik produser. Pada 2021, ia resmi debut dengan lagu ”Getting Late” yang juga hasil kolaborasi dengan musisi Afsel, Kooldrink.
Debut ini penuh perjuangan dan air mata. Pandemi Covid-19 melanda saat Tyla dan tim menggarap video klip lagu ini. Pengerjaan video terpaksa dihentikan sementara. Tyla juga tak bisa pergi ke studio musik. Di sisi lain, orang-orang yang membantu Tyla juga tertahan kebijakan pembatasan sosial. Kondisi ini membuat Tyla frustrasi.
Baca juga: Peluang Besar Perempuan Musisi di Grammy 2024
Saat kondisi membaik, Tyla dan tim akhirnya bisa menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Lahirlah ”Getting Late”. Karya ini bisa dibilang buah kerja keras dan kesabaran. Selain dikerjakan di tengah pandemi, video ini pun dibuat secara swadaya oleh Tyla dan tim.
Dalam salah satu takarirnya di Instagram, Tyla mengatakan bahwa tak ada campur tangan investor dan label rekaman dalam pembuatan video klip ”Getting Late”. Lokasi pengambilan gambar mereka buat dan desain sendiri. Baju-baju yang dikenakan di video itu pun hasil buatan tangan. Segenap orang di tim ini saling barter keterampilan, waktu, dan energi untuk mewujudkan video berdurasi 5 menit tersebut.
Sayangnya, video musik dengan corak amapiano itu tidak dapat banyak perhatian. Video tersebut mulanya hanya ditonton sekitar 200 kali. Namun, per Minggu (24/3/2024), video yang diunggah pada Januari 2021 itu telah ditonton 9 juta kali.
Empat bulan setelah debut, Tyla mengumumkan bahwa dirinya menandatangani kontrak dengan Epic Records, label rekaman di Amerika Serikat. Mimpinya dilirik produser label rekaman besar terwujud.
Nama Tyla lantas melejit di jagat musik global. Publik menyorot Tyla seusai lagunya yang berjudul ”Water” populer, termasuk di media sosial. Ada jutaan unggahan yang menyematkan ”Water” di video Tiktok, serta jutaan video dengan tagar #TylaWater. Warganet Tiktok juga ramai-ramai mengikuti tantangan tarian ”Water” alias Water dance challenge.
Tetapi, aku ingin melihat lebih banyak seniman Afrika yang menunjukkannya dan bahkan jadi yang terdepan.
Tarian ini merujuk pada tarian bergaya bacardi. Mengutip Time, tarian ini melibatkan gerakan kaki, perut, dan twerking dengan iringan musik amapiano. Tarian yang lantas viral ini dibuat oleh koreografer Afsel, Litchi, yang juga koreografer Tyla.
Perempuan bernama lengkap Tyla Laura Seethal ini sebetulnya punya target sederhana saat membuat ”Water”. Ia cuma ingin bikin lagu musim panas yang bisa dinikmati semua orang. Keinginannya tercapai. Ia bahkan meraih bonus: bisa mengenalkan musik Afrika.
”Banyak seniman yang telah menunjukkan kecintaannya pada musik dan budaya Afrika, ini hebat, tetapi aku ingin melihat lebih banyak seniman Afrika yang menunjukkannya dan bahkan jadi yang terdepan,” ujar Tyla.
Lagu ”Water” pada akhirnya mendapat respons positif. Lagu dengan genre amapiano dan R&B ini didengarkan lebih dari 497 juta kali di pelantar Spotify. Tyla juga masuk dalam jajaran Billboard Hot 100 alias bagan lagu populer dunia. Tyla menjadi musisi Afrika Selatan pertama yang lagunya masuk dalam bagan itu dalam 50 tahun terakhir.
Grammy perdana
Pada Februari 2024, ”Water” menorehkan prestasi melalui piala Grammy di kategori Penampilan Musik Afrika Terbaik pada 2024. Ini sekaligus menjadi piala Grammy pertama Tyla. Ia sangat bersyukur sekaligus kegirangan lantaran berhasil diakui Grammy di usia 22 tahun.
Ketiban sukses besar di usia muda bisa jadi menantang bagi para bintang. Namun, Tyla beruntung memiliki keluarga dan tim yang terus-terusan mengingatkannya untuk menjejak bumi. Tyla lantas mengalihkan energinya untuk fokus membuat karya baru.
”Ada banyak hal yang masih ingin aku capai. Aku ingin (menang) album terbaik dan lagu (terbaik). Aku ingin menjual habis (tiket) konser-konser dan tur dunia. Ada banyak hal. Peluangnya benar-benar tak terbatas, dan aku menantikan bagaimana perjalanan ini,” kata Tyla.
Menariknya, saat menang Grammy, Tyla belum punya album. Albumnya yang bertajuk Tyla malah baru rilis pada 22 Maret 2024 atau sebulan setelah Grammy. Album perdananya masih lekat dengan amapiano, genre musik yang berkembang di Afsel dan merupakan perpaduan, antara lain, dari jazz dan musik house. Tyla juga memasukkan corak lain di albumnya, antara lain Latin.
Aku selalu suka untuk membawa sepotong kampung halaman pada setiap lagu.
”Amapiano dan afrobeats selalu membuat orang ingin berjoget. Ini membuatku menari. Itulah hal yang ingin kumasukkan dalam musikku. Jika tidak di produksinya, aku memasukkannya ke caraku bernyanyi, ad-libs, atau dalam slang (istilah populer). Aku selalu suka untuk membawa sepotong kampung halaman pada setiap lagu,” ujar Tyla.
Nama Tyla bisa jadi semakin besar setelah meraih sukses dan ketenaran. Perhatian publik pun akan mengarah ke dirinya, termasuk saat dia ”salah bicara” karena perbedaan budaya.
Ada suatu masa ketika Tyla disorot publik karena mengucapkan kata ”coloured” atau ”orang berwarna”. Bagi sebagian orang, kata itu bernada negatif. Padahal, di tempat Tyla berasal, kata itu biasa saja dan merujuk ke orang-orang dengan ras campuran. Perdebatan panas di publik tak terhindarkan karena isu ini.
Baca juga: Taylor Swift Tak Terhentikan
Tyla memahami bahwa berbagai tantangan bakal terjadi, termasuk hal-hal yang ada di luar kendalinya. Namun, ia memastikan bahwa ia tak berupaya untuk memulai hal buruk di hadapan publik. Ia benar-benar hanya ingin bermusik.
Hal ini bisa jadi satu tempaan lain bagi Tyla untuk menjadi musisi ”matang” di masa mendatang. Ia pun merapal doa agar impiannya terwujud, termasuk berkolaborasi dengan para idola, seperti Rihanna, Drake, dan Justin Bieber.
Sembari menyiapkan diri untuk masa depan, Tyla juga mendokumentasikan kegiatan bermusiknya. Siapa tahu ini bisa dijadikan film dokumenter suatu hari nanti. Siapa tahu, kan? Semoga terwujud.... (ROLLING STONE/GRAMMY.COM/TIME)
Tyla Laura Seethal
Lahir: Johannesburg, 30 Januari 2002
Penghargaan: Grammy Award 2024 untuk Penampilan Musik Afrika Terbaik