Sebastian Gunawan tak bisa berpisah jauh dari nasi Padang.
Oleh
SOELASTRI SOEKIRNO
·2 menit baca
Sebastian Gunawan tak bisa berpisah jauh dari nasi Padang. Jika harus ke luar negeri, ia ingin segera pulang untuk menyantap nasi Padang kesukaannya.
”Jangankan pergi sampai Eropa, kemarin saya ke Malaysia, rasanya kangen sekali makan nasi Padang di Jakarta he-he-he,” tutur desainer kelahiran Jakarta tersebut pada Rabu (31/1/2024) di Jakarta.
Desainer yang mengawali pendidikan di bidang mode dari Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo lalu melanjutkannya ke Instituto Marangoni Fashion Institute di Milan Italia dan Fashion Institute of Design & Merchandising Los Angeles, AS, itu juga suka masakan Indonesia yang lain, terutama sambal.
Ikhwal nasi Padang, Seba, panggilan akrabnya, sudah menyukainya sejak bersekolah SMA di Jakarta. Cita rasa masakan dari Sumatera Barat tersebut membuatnya ingin mencoba ke berbagai restoran.
Seba lantas menyebut beberapa jenis lauk kesukaannya yang biasa dihidangkan di restoran Padang. Ada gulai otak, kikil (gajeboh), aneka jerohan, sambal hijau, sambal merah, sampai ayam pop. ”Setiap kali datang dari luar negeri, harus segera cari rumah makan Padang. Kangen,” katanya sambil tergelak.
Pilihan tempat makan tidak hanya restoran yang sudah punya nama, tetapi juga warung kecil di tepi jalan yang ia sadari kadang malah ”juara”. Jika tak memungkinkan makan di tempat, ia memilih meminta stafnya membelikan nasi beserta lauk pilihannya.
Sebenarnya, ia paham pilihan aneka menu itu mengandung kolesterol tinggi yang membuat dokternya baru-baru ini mengingatkan agar ia tak lupa minum obat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darahnya. ”Makanku masih jorok, tapi gimana, ya, enak banget, sih,” katanya.
Tidak hanya suka menu masakan Padang, Seba juga sangat suka sambal pedas. Setiap pulang ke rumah istrinya, Christina Panarese, di Italia, ia selalu membawa sambal pedas level lima.
Lidahnya telanjur gandrung cita rasa pedas sambal berbau wangi tersebut. Sementara jika tengah melakukan perjalanan wisata atau bisnis, ia memilih membawa sambal tabur kemasan yang tetap memberikan rasa pedas pada makanan yang ia santap.