Jamaluddin gigih menjadi petani muda di Desa Kanreapia, Gowa, Sulawesi Selatan.
Oleh
MARIA SUSY BERINDRA
·4 menit baca
ARSIP PRIBADI
Jamaluddin, petani muda dari Kanreapia, Gowa, Sulawesi Selatan.
Semangat Jamaluddin untuk memajukan desanya tidak pernah surut. Setelah mengembangkan Rumah Koran untuk kegiatan literasi di desanya, dia menggerakkan petani untuk pertanian organik sayuran. Penghasilan warga pun bertambah dan kehidupan mereka terangkat.
Pada pertengahan Agustus 2022, Jamaluddin rela menempuh jarak jauh dari Gowa ke Makassar untuk menghadiri acara kegiatan Seremoni Ekspor Produk Desa 2022. Dalam acara itu, gabungan beberapa desa di Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana, dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengekspor hasil perikanan dan pertanian ke Amerika Serikat, China, India, dan Pakistan. Desa-desa itu merupakan Desa Sejahtera Astra (DSA) yang mendapat pendampingan dari PT Astra International Tbk. Nilai ekspor produk perikanan, rumput laut, dan minyak nilam sebesar Rp 6,5 miliar.
Dalam kesempatan itu, Jamal juga berbincang dengan para pengelola DSA yang sudah berhasil mengekspor produk dari desanya. Dari situ, mereka bisa saling berbagi pengalaman. ”Saya hadir di acara itu, harapannya kami bisa mengikuti jejak mereka, bisa mengekspor hasil sayur dari Kanreapia. Apalagi kami dikenal dengan penghasil sayur dengan produksi yang tinggi,” kata Jamal.
Setelah lulus kuliah dan membawa gelar master, Jamaluddin pulang ke kampungnya, Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dia menjadi pemuda pertama di desanya yang bisa menyelesaikan kuliah hingga S-2. Melihat kondisi masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah, Jamal tergerak untuk berbuat sesuatu.
Saat itu, selain memilih bertani, dia juga menggagas sebuah wadah untuk meningkatkan literasi. Komunitas Rumah Koran didirikan untuk mengajak anak-anak di sekitarnya belajar membaca, menghitung, dan belajar bahasa Inggris.
Bukan hanya anak-anak, Jamal pun berusaha merangkul semua kalangan, termasuk petani muda. Dia mengajak para petani membuat pertanian organik yang semakin dilirik banyak orang. Mereka sama-sama belajar pertanian organik. Segala upaya yang dilakukan untuk komunitas itu membuat Jamal meraih penghargaan Satu Indonesia Awards pada 2017.
Penghargaan itu memacu Jamal untuk semakin memajukan desanya. Tahun 2021, Desa Kanreapia terpilih menjadi salah satu Kampung Berseri Astra (KBA) yang mendapat pendampingan untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat dari Astra. Jamal mengatakan, ada empat bidang yang diutamakan KBA, yaitu pendidikan, kewirausahaan, pertanian, dan lingkungan.
”Kegiatan diawali dari Rumah Koran. Untuk bidang pendidikan, kami membangun toilet untuk sekolah TK yang sudah lima tahun berdiri, tetapi belum ada toilet. Di bidang kesehatan, kami menambah fasilitas di posyandu,” kata Jamal saat dihubungi pada pertengahan Desember 2022.
ARSIP PRIBADI
Jamaluddin, petani muda dari Kanreapia, Gowa, Sulawesi Selatan.
Sedekah sayur
Di bidang pertanian, Jamal mengajak para petani menggunakan pertanian organik. Mereka lalu menanam sayur-sayuran, seperti kol, sawi, wortel, tomat, dan labu siam. ”Untuk kewirausahaan, pertanian dan lingkungan saling nyambung. Di samping pertanian organik, kami juga punya lahan penghijauan untuk menjaga sumber mata air, aliran airnya bisa disalurkan ke permukiman warga,” katanya. Hasil panen sayur dari Desa Kanreapia, hingga kini, didistribusikan ke dua kecamatan di Kabupaten Gowa. Desa dengan tanah yang subur itu bisa menghasilkan puluhan ton sayur dalam satu hari. ”Permintaan sayur yang tinggi mendorong kami mendirikan sebuah PT sehingga kami nanti juga bisa memasarkan sayur secara daring sehingga bisa lebih banyak menarik minat konsumen,” kata Jamal.
Ketika pandemi Covid-19 merebak, Jamal mengajak petani berbagi sayur ke sejumlah daerah. Program Sedekah Sayur dilakukan dua sampai tiga kali dalam satu bulan. Sayur yang dibagi jumlahnya bisa mencapai 100 ton.
Mereka membagikan sayur ke pondok pesantren dan panti asuhan yang tersebar di Kabupaten Gowa. Kegiatan berbagi sayur juga merambah ke daerah lainnya, seperti Kota Makassar, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Maros.
”Kami bekerja sama dengan Brimob yang menjemput ke lahan pertanian untuk dibagikan ke panti asuhan. Saat awal pandemi, kami berbagi ke desa yang terisolasi serta desa-desa yang terkena bencana banjir dan longsor. Ada juga sayur yang diberikan ke dapur umum,” tutur Jamal.
Beragam kegiatan yang dilakukan Jamal bersama petani di Kanreapia dituangkan dalam akun Rumah Koran di Youtube. Keberhasilan Jamal dan Rumah Koran yang tersebar luas mengundang minat mahasiswa untuk belajar. Jamal yang pernah menjadi dosen dengan senang hati berbagi ilmunya. Rumah Koran yang didirikan di atas kandang bebek milik orangtuanya pun semakin berkembang dengan bertambah satu lokasi lagi.
”Mahasiswa sering datang untuk penelitian. Biasanya, mereka akan melihat potensi desa sambil belajar pertanian organik. Beberapa mahasiswa juga menjadi sukarelawan di rumah baca,” kata Jamal yang memajang semua dokumentasi kegiatan di Rumah Koran.
ARSIP PRIBADI
Jamaluddin, petani muda dari Kanreapia, Gowa, Sulawesi Selatan.
Jamaluddin
Lahir: Kanreapia, Kabupaten Gowa, 20 Agustus 1988
Pendidikan:
- S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bosowa Makassar (2006-2011)
- S-2 Manajemen SDM Universitas Muslim Indonesia (2011-2014)
Pekerjaan:
- Pendiri Rumah Koran dan Kampung Sayur
Penghargaan, antara lain:
- Pemuda Berprestasi Kabupaten Gowa (2017)
- Satu Indonesia Awards (2017)
- Juara II Zona Wirausaha Muda Mandiri (2020)
- Duta Petani Milenial (2021)
- KBA DSA Innovation Awards dari PT Astra International TBK (2021)