Dongeng Kebaikan untuk Anak-anak
Gery Saleh Melawadi sudah menekuni profesi sebagai pendongeng selama lebih dari 30 tahun. Dia menghadirkan ratusan cerita ramah anak.
Dongeng menjadi andalan Gery Saleh Melawadi untuk memberikan pendidikan karakter sekaliguskebahagiaan bagi anak-anak. Selama lebih dari 30 tahun, Gery setia menghadirkan ratusan dongeng yang ramah anak. Pendongeng yang akrab disapa Paman Gery ini selalu dinanti oleh anak-anak.
Di awal pekan yang cerah, Senin (16/5/2022), Gery menepati janji pertemuan dengan tepat waktu. Dengan mengenakan kaus warna kuning cerah, celana denim overall, dan topi bundar berwarna coklat, Gery menyapa dengan senyum yang ramah. Sesekali dia bercanda sehingga pertemuan pertama kami di sebuah kafe di kawasan Jakarta Selatan itu tak terasa kaku.
Di sela-sela cerita tentang perjalanannya sebagai pendongeng, Gery mengeluarkan tiga boneka. ”Boneka-boneka ini selalu saya bawa ke mana-mana. Ini adalah tokoh di serial Lobu, yaitu Wouwou (anak orangutan), Bimbim (gajah pygmy), dan Nono (badak jawa). Mereka ini yang akan saya bawa ke dunia internasional. Sekarang sudah ada bukunya, ke depan akan ada filmnya,” tutur Gery.
Dia menyebutkan, Lobu merupakan singkatan dari lovely buddies atau lucu, optimistis, baik hati dan unggul. Awalnya, Gery diajak oleh PT Jafa yang ingin memperkenalkan produk animasi yang bisa dipromosikan sampai ke tingkat internasional. Lobu yang dirintis sejak tahun 2015 diharapkan bisa segera difilmkan.
”Saya sebagai story teller ambassadorLobu supaya gaungnya berbunyi karena sebelum jadi film, ketiga tokoh ini hanya karakter,” ujar Gery yang juga salah satu pimpinan di Federation of Asians Storytellers (Feast).
Setiap minggu, suara Gery yang ramah dan lucu saat membacakan dongeng bisa didengarkan di Nusantara Bertutur. Berbagai cerita bertema kearifan lokal yang dikirimkan penulis dari seluruh Nusantara dimuat di harian Kompas setiap hari Minggu. Cerita yang berupa tulisan itulah yang dituturkan kembali oleh Gery dalam bentuk audio. Dengan menirukan suara para tokoh, cerita menjadi lebih hidup saat dituturkan Gery.
Gaya bertutur yang menarik membuat sosok Paman Gery selalu ditunggu anak-anak. ”Pernah suatu saat, rubric Nusantara Bertutur tidak ada, wah, itu langsung semua DM ke Instagram saya untuk menanyakan kenapa tidak ada cerita minggu ini,” kata Gery.
Selain itu, satu kali dalam seminggu Gery mengunggah siniar dongeng dengan membawakan beragam cerita. Pekan ini, siniar Dongeng Paman Gery sudah ada 95 seri yang diunggah seminggu sekali. Berbagai dongeng dari kisah binatang, cerita sehari-hari tentang keluarga, serta kisah pangeran menjadi beberapa tema yang diangkat oleh Gery.
Suara Gery yang membawakan sebuah cerita selalu terdengar penuh ekspresi. Pendengar langsung bisa memahami apakah sang tokoh yang diceritakan sedang gembira, sedih atau takut. Salah satunya di dongeng Pangeran dan Naga yang mengisahkan seorang pangeran yang tidak percaya rakyatnya. Pangeran yang suka ingkar janji itu mendapat pelajaran berharga dari naga yang berpura-pura menyandera ibunya. Untuk membebaskan ibunya, sang pangeran bergegas membuat sebuah waduk yang memang sudah dijanjikannya pada rakyat. Pengalaman itu menyadarkan sang pangeran untuk selalu memenuhi janjinya.
”Cerita yang saya bikin mungkin sudah ratusan. Banyak cerita yang diubah. Saya ambil ide cerita Pinokio yang kalau berbohong hidung semakin panjang, lalu saya ubah nama tokohnya dan diganti dengan cerita kalau berbohong, giginya tanggal. Banyak cerita yang bisa dikembangkan,” ujarnya.
Menyentuh hati
Gery merasakan titik balik dalam kehidupannya saat dia mulai memasuki dunia story telling. Dari sosok yang tidak suka dengan dunia anak menjadi pendongeng yang mencintai anak-anak. Semua kegiatan yang dilakukannya merupakan usaha untuk membuat cerita yang menyenangkan dan membuat anak-anak bahagia.
Kisah perjalanannya sebagai pendongeng diawali pada tahun 1991. Saat itu, dia hadir di ulang tahun anak saudaranya, Debra Yatim. Sayangnya, badut yang semestinya menjadi hiburan anak-anak tidak datang. ”Waktu itu saya didandani, muka dicoret-coret, lalu meloncat dari jendela memberi kejutan ke anak-anak. Tetapi, setelah itu saya bingung, ini saya mau ngapain. Lalu tebersit ide tiba-tiba, saya bercerita ke mereka, saya jadi kayak kesurupan, banyak ceritanya,” kata Gery.
Tak disangka, pengalaman itu menjadi awal perjalanannya sebagai pendongeng. Pada tahun yang sama, Gery meraih juara satu Festival Dongeng Nasional. ”Setelah acara, ayah anak yang ulang tahun itu mendaftarkan saya ikut lomba dongeng. Saya bingung, ah, emang ngapain, dapat apaan. Tetapi, biar yang ndaftarin seneng, saya datang deh. Ndilalah, saya menang, rasanya enggak percaya, kayaknya enggak mungkin deh,” ujarnya sambil tertawa.
Salah satu pengalaman yang sangat menyentuh hati ketika seorang anak autis bisa berbicara setelah mendengar Gery bercerita. Tahun 2002, Gery menjadi penyiar di Female Radio yang siaran pagi hari. ”Saya mengawinkan metode dongeng dan audio. Tiba-tiba saat siaran, saya dari pesan di Whatsapp dari salah satu orangtua. Dia punya anak autis yang tidak bisa berkomunikasi, tetapi saat mendengar saya, langsung menunjuk radio dan bilang ’Paman Gery..Paman Gery’,” cerita Gery.
Sejak saat itulah, Gery bersahabat dengan Lukman. ”Dari situ saya mendapat pencerahan batin. Wow, ini luar biasa, anak autis yang tidak bisa ngobrol dengan kita, bisa diterapi dengan mendengarkan sesuatu,” ujarnya.
Baca juga : Norman Erikson Pasaribu Bersuara Lewat Sastra
Dari pengalaman itu pula, Gery kemudian semakin memantapkan langkahnya menjadi pendongeng. Ilmu yang didapatkan dari bangku kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia juga bisa menjadi bekal baginya. ”Ternyata menjadi pendongeng ada hubungannya. Saya di kuliah ekonomi belajar marketing, manajemen, marketing communication untuk bisa meyakinkan berbicara produk yang paling oke. Cara itu yang dipakai di dunia story telling, bagaimana caranya meyakinkan anak-anak supaya cerita itu bisa sampai masuk jadi edukasi dan mengubah karakter mereka,” kata Gery.
Dia membentuk Teman Cerita untuk mendukung berbagai kegiatannya. Saat ini, Teman Cerita menjadi wadah bagi 20 pendongeng dari sejumlah daerah yang memiliki pandangan dan nilai-nilai yang sama dengan Gery. ”Saya bukan pemimpin mereka, tetapi harus memakai metode saya, yaitu ramah anak, tidak boleh menyinggung kekerasan, dan sesuatu yang berbeda dengan dunia anak. Ceritanya saya tentukan, sedangkan caranya boleh memakai yang lain,” kata Gery.
Selain itu, Gery juga menjadi salah satu penggerak Nusantara Bertutur yang merupakan wadah bagi siapa saja yang ingin bercerita. ”Dari awalnya, yuk kita kumpulin cerita dari seluruh Nusantara yang mengangkat hal baik untuk bangun karakter kebangsaan. Siapa saja, enggak harus penulis profesional, bisa mengirimkan karyanya dan biasanya kami menentukan tema cerita setiap tiga bulan, seperti sekarang temanya ceritakan budaya lokalmu,” jelas Gery.
Biodata
Gery Saleh Melawadi
Panggilan : Paman Gery
Lahir : Jakarta, 16 Maret 1967
Pendidikan :SMA Negeri 5 Surabaya (1985)
Pekerjaan :
- Client relations officer, Grey Comm International, Jakarta (1990)
-Communications officer Alenia Aeronautica, Singapura (1991-1992)
-Communications officer Jollibee , Manila (1992 – 1993)
-Creative Director Artadya Advertising, Jakarta (1993-1995)
-Penyiar radio di Masima Radio Network, Jakarta (2002-2017)
Penghargaan :
-Juara Lomba Dongeng Nasional, Jakarta (1991)
-Pembawa Program Radio Terbaik dengan Dongeng Anak, PRSSNI (2011)