Kecelakaan lalu lintas selama mudik Lebaran selalu diupayakan untuk terus ditekan. Semua pemudik diajak berpartisipasi mewujudkannya dengan menghindari kelelahan serta memahami kondisi jalan demi keselamatan bersama.
Oleh
Yohanes Advent Krisdamarjati
·5 menit baca
Kecelakaan lalu lintas masih menjadi hal yang mengkhawatirkan dalam mudik Lebaran. Menurut catatan Korlantas Polri, pada 2017-2019 rata-rata terjadi 2.505 kecelakaan di sepanjang pelaksanaan Operasi Ketupat Lebaran. Kejadian kecelakaan pada musim Lebaran sebelumnya ini memunculkan kekhawatiran yang sama pada Lebaran 2022.
Kekhawatiran ini berpijak dari banyaknya jumlah pemudik pada Lebaran 2022. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, setidaknya terdapat 21,3 juta pemudik yang akan menggunakan mobil pribadi dan 16,9 juta pemudik yang akan menggunakan sepeda motor. Hingga 28 April 2022 pukul 12.00 WIB, jumlah pergerakan kendaraan darat yang tercatat dalam Sistem Informasi Kementerian Perhubungan mencapai angka 393.344 kendaraan.
Mobilitas kendaraan pada H-4 Lebaran ini menjadi alarm bahwa akan terjadi penumpukan kendaraan yang melebihi kapasitas jalan sehingga menimbulkan kemacetan. Kemacetan arus lalu lintas dapat menyebabkan pengendara lebih cepat lelah dibandingkan ketika kondisi lancar. Perbandingan antara tenaga pengemudi dan jarak tempuh akan menurun di jalanan yang macet. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas di jalan.
Seorang pengendara mulai merasa lelah setelah berkendara selama 2 jam tanpa henti. Karena itu, disarankan setiap 2 jam berkendara sebaiknya meluangkan waktu 15 menit untuk istirahat. Selain itu, jangan sampai berkendara lebih dari 10 jam dalam waktu sehari.
Selama masa mudik Lebaran, pengendara diharapkan selalu menjaga tubuh dalam kondisi prima sebab apabila mengalami kelelahan dan memaksakan diri untuk berkendara dapat membahayakan diri sendiri, penumpang, serta pengguna jalan yang lain.
Selain menjaga kebugaran, pengendara juga perlu memahami dan mengetahui informasi tentang titik rawan kecelakaan di sepanjang jalur mudik yang hendak dilalui. PT Jasa Raharja menginformasikan bahwa di sepanjang jalur mudik di Pulau Jawa sedikitnya ada 7 titik rawan kecelakaan lalu lintas yang berada di jalur arteri serta 19 titik rawan di jaringan jalan tol.
Di wilayah Jawa Barat terdapat dua titik yang perlu diwaspadai pengguna jalan arteri, yaitu di Jalan Ciater Subang serta ruas Jalan Raya Perlintasan Malangbong-Wado, tepatnya berada di Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Ruas jalan tersebut pernah menelan 27 korban jiwa ketika bus PO Sri Padma mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae pada Maret 2021. Salah satu penyebab kecelakaan, sopir tidak mengenali medan yang dilalui sehingga bus terguling dan masuk ke jurang.
Bergeser ke Jawa Tengah, terdapat tiga titik rawan kecelakaan lalu lintas yang perlu diperhatikan. Titik pertama berada di Jalan Raya Wanareja-Majenang, tepatnya di Desa Adimua, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap. Selanjutnya bergeser ke timur terdapat lokasi rawan yang kedua, yaitu ruas Jalan Letjen Suprapto di Desa Banjarsari Kidul, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas.
Kecelakaan maut pernah terjadi di Banjarsari Kidul yang melibatkan sebuah bus dan tiga mobil. Akibat kecelakaan ini, enam korban meninggal. Peristiwa yang terjadi pada Juni 2021 disebabkan oleh pengendara bus yang mendahului kendaraan lain dan menghantam tiga kendaraan dari arah berlawanan.
Selanjutnya, titik rawan yang berada di jaringan jalan tol sepulau Jawa tersebar di berbagai lokasi. Ruas jalan tol yang perlu paling diwaspadai adalah antara Cikampek dan Palimanan atau Cirebon. Pasalnya, di ruas tol ini sering terjadi kecelakaan.
Beberapa titik yang perlu diwaspadai pengendara adalah Km 107-119 arah Jakarta serta Km 184 yang juga arah Jakarta. Dari sisi seberangnya, perlu kehati-hatian lebih saat melintasi Km 78-89 dan juga Km 132-150 yang keduanya berada di jalur arah Palimanan.
Sering dijumpai pemberitaan tentang peristiwa kecelakaan di ruas tol Cikampek-Palimanan. Salah satu yang terjadi di masa mudik Lebaran 2022 adalah pada Rabu (27/4/2022). Sebuah minibus yang hendak menuju Kota Surabaya mengalami kecelakaan tunggal menabrak pembatas jalan. Akibat peristiwa ini, terjadi kemacetan sepanjang 3 kilometer.
Menekan kecelakaan
Kehati-hatian dan ketertiban pengendara berkontribusi pada kelancaran arus lalu lintas selama masa mudik Lebaran 2022. Disiplin berlalu lintas juga diharapkan dapat menekan jumlah kecelakaan.
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Perhubungan pada Selasa (27/4/2022), dalam waktu sehari, yaitu pada 26 April 2022, telah terjadi 115 kecelakaan lalu lintas. Tingkat keparahan yang dialami cukup beragam, mulai dari tingkat ringan hingga berat.
Upaya menekan angka kecelakaan perlu didukung oleh segenap elemen masyarakat walaupun peristiwa kecelakaan lalu lintas tidak dapat dihindarkan sama sekali. Dari beragam moda transportasi darat, sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling banyak mengalami kecelakaan.
Dari pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, sepeda motor merupakan moda transportasi dengan tingkat kecelakaan tertinggi. Kecelakaan pengendara sepeda motor menyumbang sekitar 73 persen dari total angka kecelakaan.
Ditilik dari peruntukannya, sepeda motor dirancang tidak untuk melakukan perjalanan di dalam kota, bukan untuk jarak jauh seperti antarkota, bahkan antarprovinsi. Namun, mudik dengan bersepeda motor tetap menjadi pilihan sebab menjadi alternatif paling ekonomis.
Laporan Kementerian Perhubungan yang ada dalam hasil Survei Potensi Pergerakan Orang Lebaran 2022 menunjukkan bahwa tahun ini diperkirakan akan ada 16,9 juta pemudik yang memilih sepeda motor sebagai moda transportasi. Sepeda motor menjadi pilihan kedua terbanyak setelah mobil pribadi.
Artinya, belasan juta pemudik memiliki risiko mengalami kecelakaan lalu lintas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemudik yang memilih kendaraan selain sepeda motor. Tujuh dari tiga korban kecelakaan dalam periode mudik Lebaran merupakan pemudik bermotor.
Terkait celah risiko tersebut, pemerintah telah mengupayakan mudik gratis bagi pemudik yang berencana pulang ke kampung halaman mengendarai sepeda motor. Pada momen mudik Lebaran 2022, Kementerian Perhubungan menyediakan mudik gratis dengan kuota 21.300 orang.
Program mudik gratis merupakan salah satu langkah konkret untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas selama mudik Lebaran, terutama pada pemudik pesepeda motor. Selain itu, fondasi keamanan dan keselamatan selama perjalanan terletak pada diri setiap pengemudi dan dibantu oleh pemerintah serta aparat kepolisian yang memfasilitasi pemudik sebaik mungkin. (LITBANG KOMPAS)