logo Kompas.id
Kajian DataDilema Menaikkan Harga LPG...
Iklan

Dilema Menaikkan Harga LPG Bersubsidi

Perang Rusia dan Ukraina membawa dampak pada dinamika pasar dunia. Harga minyak dunia pun terimbas. Bagaimana dengan harga elpiji besubsidi di Indonesia, akankah terimbas?

Oleh
Budiawan Sidik A
· 7 menit baca
Pekerja menata elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di sebuah agen elpiji di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Sabtu (27/2/2021). Menurut data PT Pertamina (Persero), konsumsi elpiji bersubsidi pada 2020 mencapai 7,14 juta ton dan diperkirakan naik menjadi 7,5 juta ton pada 2021.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Pekerja menata elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di sebuah agen elpiji di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Sabtu (27/2/2021). Menurut data PT Pertamina (Persero), konsumsi elpiji bersubsidi pada 2020 mencapai 7,14 juta ton dan diperkirakan naik menjadi 7,5 juta ton pada 2021.

Invasi militer Rusia ke Ukraina berdampak terhadap kenaikan harga minyak bumi di pasaran global. Hampir semua negara, terutama yang memiliki ketergantungan impor BBM yang tinggi seperti halnya Indonesia, akan merasakan dampak kenaikan tersebut.

Salah satunya terjadi penyesuaian harga pembelian produk turunan minyak bumi yang semakin mahal di tingkat retail. Selain itu, juga terjadi tekanan yang sangat berat bagi keuangan negara karena pemerintah berupaya melindungi masyarakat golongan menengah ke bawah dari tekanan harga yang kian mahal dalam bentuk subsidi.

Editor:
YOHAN WAHYU
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000