Alexia Putellas, Wajah Baru Dominasi Barcelona
Di musim 2020-2021, Putellas mengantarkan Barca mengenggam predikat treble winner berkat raihan Liga Spanyol, Liga Champions, dan Piala Liga Spanyol.
Setelah kepergian Lionel Messi ke Paris Saint-Germain di awal musim 2021-2022, FC Barcelona tidak perlu waktu lama untuk menghadirkan ikon baru. Sosok itu memang tidak datang dari tim putra, melainkan hadir dari skuad putri, yaitu Alexia Putellas.
Sangat pantas Alexia Putellas (28) menjadi wajah baru dari dominasi Barcelona di ranah sepak bola putri. Putellas adalah kapten sekaligus nyawa permainan tim Barcelona Femeni saat ini.
Di bawah kepemimpinannya, Barca memasuki masa emas. Tidak hanya bagi klub yang berasal dari Catalan, Spanyol itu, tetapi juga untuk sepak bola putri ”Negeri Matador”.
Di musim 2020-2021, Putellas mengantarkan Barca menggenggam predikat treble winner berkat raihan Liga Spanyol, Liga Champions, dan Piala Liga Spanyol. Hal itu menjadikan Barca sebagai tim asal Spanyol pertama yang meraih predikat sebagai “ratu Eropa”.
Selain itu, Barca adalah tim kedua dalam sejarah sepak bola putri Eropa yang pernah meraih tiga gelar mayor dalam satu musim. Mereka menyamai prestasi yang pernah disabet Olympique Lyon Feminin, tim asal Perancis.
Pemain setinggi 1,73 meter itu menjadi penyumbang gol terbanyak bagi Barca Femeni di Liga Champions Putri 2020-2021 dengan catatan lima gol. Penampilan memukaunya di partai puncak berkat torehan sebuah gol dan sebuah assist membantu Barca Femeni melibas Chelsea 4-0.
Dari sisi statistik dan prestasi, tahun 2021 menjadi puncak bagi perjalanan karier Putellas. Ia menciptakan torehan gol terbanyak dalam semusim selama kariernya. Catatan itu dihitung sejak dirinya bergabung dengan Barca Femeni dari Levante di awal musim 2012-2013.
Penampilan Putellas juga kian meningkat untuk tim nasional putri Spanyol. Selama 2021, ia menghasilkan lima gol yang juga menjadi catatan tersuburnya sejak debut dengan ”La Roja”, Juni 2013.
Putellas, yang berposisi sebagai gelandang serang, secara total menghasilkan 42 gol dan 32 assistuntuk Barca dan tim nasional putri Spanyol selama 2021.
Di tahun lalu, pemain yang lahir di Mollet del Valles, sebuah kota kecil di Provinsi Barcelona, juga mencatatkan diri sebagai pemain dengan catatan tampil terbanyak di timnas putri Spanyol. Hingga Februari 2022, Putellas telah memainkan 96 laga bersama Spanyol.
Berbagai catatan gemilangnya selama 2021 membuat Putellas dinobatkan sebagai pemain terbaik di Eropa dan dunia. Ia meraih tiga penghargaan individu paling bergengsi untuk pesepak bola, seperti Pemain Terbaik Eropa, Pemain Terbaik Dunia FIFA, dan Ballon d’Or Feminin.
Raihan trofi bersama Barca dan gelar individu itu membuat pendukung Barca menyejajarkan Putellas dengan Messi. Sebab, hanya Messi yang bisa meraih tiga gelar individu itu sebelum Putellas.
Yang lebih membanggakan bagi ”Cules”, sebutan pendukung Barca, Putellas adalah pemain yang tumbuh di La Masia, akademi Barca, sekaligus putri asli Catalan.
Dalam wawancara virtual dengan Kompas, Jumat (25/2/2022), Putellas mengakui, segala hal yang diraih Barca Femeni pada musim lalu adalah prestasi yang amat bersejarah dan tidak akan terlupakan. Ketika disinggung tentang prestasi individunya yang mentereng, Putellas dengan rendah hati menganggap itu bukan target utamanya dalam menjalani karier profesional.
”Tiga gelar yang kami dapatkan, termasuk tanpa diragukan lagi Liga Champions, adalah prestasi yang terpenting bagi saya. Itu jauh lebih penting dibandingkan dengan gelar individu,” ujar Putellas, yang berbicara dengan bahasa Catalan.
Tiga gelar yang kami dapatkan, termasuk tanpa diragukan lagi Liga Champions, adalah prestasi yang terpenting bagi saya. Itu jauh lebih penting dibandingkan dengan gelar individu.
Prestasi di timnas
Meskipun telah mengharumkan nama Barca dan Spanyol, ia menganggap sepak bola putri Spanyol masih dalam tahap berkembang. Putellas pun memasang target untuk bisa membantu timnas putri Spanyol memperbaiki prestasi di turnamen internasional.
Berbeda dengan timnas putra yang dikenal sebagai salah satu raksasa sepak bola dunia, timnas putri Spanyol hanyalah tim kuda hitam. Mereka baru dua kali tampil di Piala Dunia Putri dalam dua perhelatan terakhir, yaitu edisi 2015 dan 2019. Catatan terbaik hanya menembus babak 16 besar di Perancis 2019.
Baca juga: Barcelona Membasuh Dahaga
Untuk Piala Eropa Putri, Spanyol selalu bisa menembus fase perempat final di dua partisipasi terakhir pada 2013 dan 2017. Spanyol juga belum pernah tampil di Olimpiade yang menjadi salah satu ajang bergengsi bagi timnas putri.
Kesempatan untuk menyempurnakan berbagai prestasinya selama 2021 terbuka pada tahun ini. Tepatnya ketika Spanyol berlaga di Piala Eropa Putri 2022 di Inggris, Juli.
”Barca dan timnas memiliki cara bermain yang berbeda. Tetapi, timnas (Spanyol) tengah berkembang, sehingga kami berharap mencatatkan hasil yang baik di Piala Eropa, musim panas ini. Kemudian, bisa tampil di Piala Dunia dan selanjutnya Olimpiade,” kata pemain kidal itu.
Kami berharap mencatatkan hasil yang baik di Piala Eropa, musim panas ini. Kemudian, bisa tampil di Piala Dunia dan selanjutnya Olimpiade.
Berawal dari fans
Kecintaan Putellas terhadap sepak bola tidak datang tiba-tiba. Sejak berusia enam tahun, ia telah diajak ayahnya, Jaume, untuk menyaksikan langsung laga Barca di Stadion Camp Nou. Pertandingan pertama yang disaksikannya ialah ”Derbi Catalan” antara Barca kontra Espanyol di musim 2000-2001.
Sejak saat itu, ia mulai bermimpi menjadi pemain sepak bola. Putellas pun didaftarkan Jaume untuk berlatih di tim lokal, CE Sabadell. Saat itu CE Sabadell adalah satu-satunya tim putri yunior yang ada di Barcelona.
Lima tahun berlatih di Sabadell, Putellas untuk pertama kali bergabung dengan tim muda Barca. Hanya setahun merasakan didikan di La Masia, ia hijrah ke Espanyol. Empat musim di tim yunior Espanyol, Putellas promosi ke tim utama pada musim 2010-2011.
Saya selalu katakan kepada pemain lain, jika kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan bola, oper kepada Alexia.
Pada musim berikutnya, ia direkrut Levante. Penampilan baiknya bersama Levante membuat Barca memutuskan untuk mengembalikan Putellas, ‘”si anak hilang”, pulang ke Barcelona.
Namun, Jaume tidak sempat melihat putrinya menjadi pemain terbaik dunia dan menghadirkan prestasi bersejarah bagi tim kesayangannya. Pasalnya, Jaume wafat di musim panas 2012. Putellas memberikan penghormatan kepada sang ayah melalui selebrasi gol menunjuk langit ketika membela Spanyol di Piala Eropa Putri U-19 2012.
Mantan Pelatih Barca Femeni, Lluis Cortes, mengungkapkan, Putellas adalah pemain yang tidak pernah puas dengan performanya. Keinginannya untuk selalu berkembang, lanjut Cortes, menjadi salah satu faktor Putellas bisa menjadi pemain terbaik saat ini.
”Saya selalu katakan kepada pemain lain, jika kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan bola, oper kepada Alexia. Ia bisa membuat keputusan terbaik dengan bola setiap saat,” kata Cortes, yang mempersembahkantreble winner untuk Barca, kepada BBC.
Pujian pun hadir dari salah satu legenda Barca, Andres Iniesta. ”Alexia adalah contoh yang jelas seorang pemain yang bisa mentransformasikan makna yang dimiliki klub FC Barcelona di atas lapangan. Tidak hanya klub, ia pun menunjukkan diri sebagai representasi dari sepak bola putri Spanyol di timnas,” tutur Iniesta yang kini bermain untuk Vissel Kobe di Liga Jepang kepada Sport.
Putellas belum puas dengan berbagai prestasi di tahun lalu. Ia selalu berambisi meningkatkan performa demi menjaga dominasi trofi.
Baca juga: Anomali Penampilan Barcelona
Alexia Putellas
Lahir : Mollet del Valles (Spanyol), 4 Februari 1994
Posisi : Gelandang serang
Klub: Barcelona Femeni
Prestasi Individu: Pemain Terbaik Eropa 2021, Ballon d’Or Feminin 2021, Pemain Terbaik Dunia FIFA 202