Puisi-puisi Taty Haryati
Taty Haryati, lahir di Jakarta, Maret 1974. Lulusan Sastra dan Bahasa Jerman Universitas Padjadjaran, Bandung.
Virginia
aku menyimpan kecemasan yang menyelimutiku sepanjang hari
: kesendirian, keasingan, kesepian, dan [serupa] kerinduan akan kematian,
rasa tak tertahankan, yang selalu meledak dalam ingatan. dalam tarikan
nafas di rabuku.
rasa yang dari entah. mungkin dari tuhan. atau mungkin datang begitu saja,
mengalir kental di darahku.
maka kukemas bebatuan itu di sakuku. menembus kedalaman Ouse.
menemui dia yang selalu menemani sepanjang hidupku: kematian.
25 Januari 2018
Baca juga: Puisi-puisi Hikmat Gumelar
Di Masjid
aku menemukan wewangian
bertebaran di setiap sudut,
saat semua pencarian
berhenti di sini.
: pada teras yang masih
menyimpan pagi, ruang
wudhu yang masih sunyi,
dan sajadah yang
mengantarku padaMu.
Februari 2018
Hujan
derai pertama selalu mengantar
petrikor mengetuk pintu rumah,
menebar selimut sejuk, warna segar
basah pada daun, bunga, teras,
dan kaca jendela.
September 2018
Baca juga: Puisi-puisi Ranang Aji SP
Surat Cinta
sepotong surat cinta
adalah pagi diselimuti melati,
bagi yang siap membuka hari
meski dalam sepi.
sepotong surat cinta
adalah ranum tak pudar di pipi,
bagi yang bosan menyusun
jadwal kerja hari.
sepotong surat cinta
adalah senja memerah tersemat
di saku hati, bagi yang bersiap pulang
ke tempat henti.
sepotong surat cinta
adalah malam berpeluh rindu
tak bertepi, dari mimpi yang selalu
kau tebar di sini!
September 2018
Baca juga: Puisi-puisi Aliurridha
Jika Cahaya
”door duisternis tot licht,” kutipnya.
tanpa titik, atau koma.
tapi setiap yang membaca tahu, ada jeda.
panjang dan dalam.
mungkin seperti lengking diam di ujung jalan
yang menyimpan terang itu.
”Jika cahaya adalah kamu,
wahai yang menyimpan rabuku.
maka aku ingin mengurungmu
sendirian dalam oksigenku
untuk kulipat dalam
setiap tarikan
nafas.”
Oktober 2018
Sepotong Senja, Sebuah Jendela
sepotong senja, sebuah jendela
tubuh terbuka, di peraduan bersama
: sungai menderas memercik bulir segar
ke cahaya, menerbangkan jutaan kupu-kupu
ke langit bebas.
November 2018
Percakapan
sebuah percakapan tersesat
setelah kelelahan bicara tentang
Tuhan dan pencarian.
Juni 2019
Perempuan dan Sepotong Puisi
sepotong puisi, mungkin terdengar basi. tapi sebilah
serpihan kaca dari cermin retak tentang diri, adalah
bahasa yang tak mudah dikenali. ribuan pecahan
kesakitan, ada di dalamnya. juga luka menganga dari
gemetar terjaga.
aku hanya bisa mencatatnya lewat pena,
tanpa bisa berkata mengapa.
: tuhan, beri dia keadilan yang menenangkan.
21 April 2021
Doa
aku kepakkan ia ke sayap-sayap malaikatMu di langit.
pada senyap dini hari tempatku bersujud. ijinkan semua
baik menerangi nafasku, wahai yang menghembus udara
pada rabuku.
November 2023