logo Kompas.id
SastraJuru Tangis dalam Tiga Babak
Iklan

Juru Tangis dalam Tiga Babak

Setelah menghabiskan air matanya dalam tiga bulan ini, yang terakhir sebagai juru tangis keluarga jenderal, Mak Dameng mendadak menghilang seperti ditelan bumi. Banyak yang menanyakan keberadaan wanita tua itu.

Oleh
ADE MULYONO
· 8 menit baca
-
TRIYADI GUNTUR WIRATMO

-

Sudah seminggu Mak Yanti berjuang melawan penyakit kanker yang menggerogoti tubuhnya. Ia tahu ajal sudah di tenggorokannya. Dengan sisa napasnya yang tinggal satu tarikan lagi, ia mengumpulkan semua anggota keluarganya. Di hadapan anak, menantu, cucu, dan cicitnya, wanita tua yang kini genap berusia seratus tahun itu berwasiat.

”Telah aku wariskan segala yang aku punya untuk kalian semua,” ujar Mak Yanti terbata-bata, ”tidak ada yang akan kubawa ke liang lahat selain kain kafan tidak kurang dari satu setengah meter. Semua jerih payah semasa muda dulu, yang aku perjuangkan dengan menukar rasa lelahku hingga tulangku remuk redam, telah aku wariskan kepada kalian seadil-adilnya. Adakah di antara kalian yang masih sering menemui hari dengan perut lapar?”

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000